Aliran Filsafat. Idealisme
Idealisme yaitu suatu aliran yang mengajarkan bahwa hakikat dunia fisik hanya sanggup dipahami kaitannya dengan jiwa dan ruh. Istilah idealisme diambil dari kata idea, yakni sesuatu yang hadir dalam jiwa. Idealisme mempunyai argumen epistemologi tersendiri. Oleh sebab itu, tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa bahan bergantung kepada spirit tidak disebut idealis sebab mereka tidak memakai argumen epistemologi yang dipakai oleh idealisme.
Idealisme juga didefinisikan sebagai suatu ajaran, paham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas ruh-ruh (sukma) atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang sejenis itu. Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pemikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk aliran yang murni dari Plato*, yang menyatakan bahwa alam idea itu merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam konkret yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu. Aristoteles* memperlihatkan sifat keruhanian dengan ajarannya yang menggambarkan alam pandangan gres sebagai sesuatu tenaga (entelechie) yang berada dalam benda-benda dan menjalankan pengaruhnya dari benda itu. Sebenarnya sanggup dikatakan sepanjang masa tidak pernah paham idealisme hilang sama sekali. Di masa periode pertengahan malah satu-satunya pendapat yang disepakati oleh semua jago pikir yaitu idealisme itu.
Pada zaman Aufklarung para filsuf yang mengakui aliran serba-dua, menyerupai Descartes* dan Spinoza*, yang mengenal dua pokok yang bersifat keruhanian dan kebendaan maupun keduanya, mengakui bahwa unsur keruhanian itu lebih penting daripada kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama sekaligus sanggup digolongkan kepada penganut idealisme yang paling setia sepanjang masa, walaupun mereka tidak mempunyai dalil-dalil filsafat yang mendalam. Puncak zaman idealisme pada periode ke-18 dan 19, yaitu ketika Jerman sedang mempunyai dampak besar di Eropa.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah: Plato* (477-347), B. Spinoza* (1632-1677), Liebniz* (1685-1753), Berkeley (1685-1753), Immanuel Kant* (1724-1881), J. Fichte (1762-1814), F. Schelling (1755-1854), dan G. Hegel* (1770-1831).
Download
Sumber
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta
Idealisme juga didefinisikan sebagai suatu ajaran, paham atau aliran yang menganggap bahwa realitas ini terdiri atas ruh-ruh (sukma) atau jiwa, ide-ide dan pikiran atau yang sejenis itu. Aliran ini merupakan aliran yang sangat penting dalam perkembangan sejarah pemikiran manusia. Mula-mula dalam filsafat Barat kita temui dalam bentuk aliran yang murni dari Plato*, yang menyatakan bahwa alam idea itu merupakan kenyataan sebenarnya. Adapun alam konkret yang menempati ruang ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam idea itu. Aristoteles* memperlihatkan sifat keruhanian dengan ajarannya yang menggambarkan alam pandangan gres sebagai sesuatu tenaga (entelechie) yang berada dalam benda-benda dan menjalankan pengaruhnya dari benda itu. Sebenarnya sanggup dikatakan sepanjang masa tidak pernah paham idealisme hilang sama sekali. Di masa periode pertengahan malah satu-satunya pendapat yang disepakati oleh semua jago pikir yaitu idealisme itu.
Pada zaman Aufklarung para filsuf yang mengakui aliran serba-dua, menyerupai Descartes* dan Spinoza*, yang mengenal dua pokok yang bersifat keruhanian dan kebendaan maupun keduanya, mengakui bahwa unsur keruhanian itu lebih penting daripada kebendaan. Selain itu, segenap kaum agama sekaligus sanggup digolongkan kepada penganut idealisme yang paling setia sepanjang masa, walaupun mereka tidak mempunyai dalil-dalil filsafat yang mendalam. Puncak zaman idealisme pada periode ke-18 dan 19, yaitu ketika Jerman sedang mempunyai dampak besar di Eropa.
Tokoh-tokoh aliran ini adalah: Plato* (477-347), B. Spinoza* (1632-1677), Liebniz* (1685-1753), Berkeley (1685-1753), Immanuel Kant* (1724-1881), J. Fichte (1762-1814), F. Schelling (1755-1854), dan G. Hegel* (1770-1831).
Download
Sumber
Maksum, Ali. 2016. Pengantar Filsafat. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta
Belum ada Komentar untuk "Aliran Filsafat. Idealisme"
Posting Komentar