Wilhelm Wundt. Pengalaman Kesadaran

Strukturalisme Wundt menitikberatkan pokok bahasan psikologi pada struktur kesadaran. Metode yang dipakai Wundt yakni analisis atau reduksi. Dalam hal ini, Wundt beropini bahwa kesadaran bersifat aktif dalam mengorganisasikan dirinya sendiri. Pengalaman kesadaran insan oleh Wundt dibagi dua. Pertama, pengindraan (sensation).
Pengindraan ialah penangkapan indra terhadap segala rangsangan dari luar sehingga balasannya sanggup dianalisis hingga elemen-elemen terkecil. Wundt percaya bahwa elemen pengindraan yang terkecil merupakan bab dari pengalaman. Kedua, perasaan (feeling). Perasaan yakni sesuatu yang berada di dalam diri insan yang tidak terlalu dipengaruhi dan bukan merupakan reaksi eksklusif terhadap rangsangan dari luar.

Wundt membagi perasaan menjadi tiga kategori. Dalam ilmu psikologi, konsep ini disebut juga the three dimensional tehory of feeling. Perhatikan uraian berikut ini.
a. Pleasant versus unpleasant
Pleasant yakni perasaan bahagia sedangkan unpleasant merupakan kondisi jiwa yang tidak senang. Dua macam perasaan ini dialami oleh setiap individu. Hanya saja tingkatannya berbeda-beda antara individu satu dengan yang lain.

b. High versus low arousal
High arousal adalah perasaan individu yang terungkap dalam sikap atau perbuatannya. Sebagai contoh, tindakan seseorang yang menari-nari ketika lulus ujian atau membanting pintu dikala kesal. Sementara itu, low arousal yakni sebaliknya, yaitu seseorang yang mengalami perasaan senang, tetapi tetap hening tanpa menampakkan lisan berlebihan dalam perilakunya. Sebagai contoh, seseorang lulus ujian atau mendapatkan banyak uang, tetapi ia membisu saja menyerupai tidak terjadi sesuatu apa pun.

c. Concentrated versus relaxed attention
Concentrated attention yakni suatu perasaan individu sebagai sesuatu yang belum kasatmata atau masih dalam pengharapan. Misalnya, seseorang bercerita kepada orang lain secara antusias ihwal cita-citanya kelak sudah lulus kuliah. Adapun relaxed attention yakni suatu perasaan yang dialami individu alasannya yakni sesuatu itu telah terwujud dalam kenyataan. Misalnya, seseorang yang mengundang teman-temannya berpesta untuk mensyukuri impiannya bekerja di pabrik kimia telah tercapai.

Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Wilhelm Wundt. Biografi
2. Wilhelm Wundt. Psikologi Strukturalisme
3. Wilhelm Wundt. Komponen Kesadaran
4. Wilhelm Wundt. Metode Introspeksi

Belum ada Komentar untuk "Wilhelm Wundt. Pengalaman Kesadaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel