Wilhelm Wundt. Komponen Kesadaran

Menurut Wundt, kesadaran insan mempunyai empat komponen utama, yaitu ingatan, pengamatan, emosi, serta abnormalitas. Keempat komponen tersebut disebutnya prinsip psikologi fisiologis, yaitu prinsip-prinsip dasar psikologi yang menitikberatkan pada fenomena fisiologis manusia. Uraian mengenai keempat komponen dijelaskan sebagai berikut.

a. Ingatan (mind)
Ingatan sanggup menyimpan sebuah pandangan gres sederhana. Dalam hal ini, pandangan gres sederhana akan lebih gampang diingat alasannya yaitu didasarkan pada karakteristik kesadaran insan yang bersifat selektif. Ide-ide sederhana tersebut tersimpan di dalam ingatan, kemudian menggumpal menjadi apperception, yaitu bentuk operasi mental yang mensintesiskan ide-ide sederhana menjadi satu kesatuan utuh. Pada akhirnya, apperception besar lengan berkuasa terhadap proses mental tinggi manusia, ibarat menganalisis dan menilai. Jadi, Wundt menganggap kemampuan insan dalam menganalisis dan menilai berasal dari ide-ide sederhana yang disimpan dalam ingatan kemudian menggumpal menjadi apperception tersebut.

b. Pengamatan (observation)
Pengamatan yaitu pengidentifikasian insan melalui indra terhadap segala hal yang berada di luar dirinya. Pengamatan dipengaruhi oleh kehendak. Jadi, dalam hal ini pengamatan oleh indra bersifat subjektif alasannya yaitu tidak bisa dilepaskan dari kehendak si pengamat. Oleh Wundt, pengamatan dibagi menjadi dua perception dan apperception. Prosesnya dijelaskan sebagai berikut. Rangsangan yang hingga pada seseorang mula-mula ditangkap oleh reseptor. Selanjutnya, rangsangan itu diresepsikan (perception), yaitu masuk ke dalam lapangan pengamatan (blink feld). Baru dikala rangsangan itu masuk ke titik pengamatan (blink punkt), hal itu disadari oleh orang tersebut sebagai apperception.

c. Emosi (emotion)
Emosi merupakan hal kompleks yang dibangun oleh pengalaman dan pengamatan. Ada sebuah aturan emosi yang dikemukakan oleh Wundt, yaitu prinsip sintesis kreatif (principle of creative synthesis) atau disebut juga aturan resultan psikis (the law psychic resultant). Dalam hal ini, Wundt berkata, “Setiap tanda-tanda psikis yang kompleks selalu mempunyai karakteristik dari elemen-elemennya”. Artinya, emosi apa pun yang timbul di dalam diri seseorang bersumber dari pengalaman hidup serta pengamatan yang pernah ia lakukan. Hasil pengalaman dan pengamatan tersebut disintesis oleh proses mental sehingga mengakibatkan suatu model dan teladan emosi pada diri manusia.

d. Abnormalitas (Abnormality)
Abnormalitas atau ketidaknormalan yaitu hilangnya kontrol apperception dan proses atensi. Akibatnya, proses berpikir hanya bersifat rangkaian asosiasi pandangan gres yang tidak terkontrol. Ketika insan sudah kehilangan kontrol terhadap diri sendiri, maka sikap dan perilakunya menawarkan keganjilan (tidak normal). Dalam kondisi demikian, sikap dan perilakunya berbeda dengan insan normal pada umumnya.

Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Wilhelm Wundt. Biografi
2. Wilhelm Wundt. Psikologi Strukturalisme
3. Wilhelm Wundt. Pengalaman Kesadaran
4. Wilhelm Wundt. Metode Introspeksi

Belum ada Komentar untuk "Wilhelm Wundt. Komponen Kesadaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel