Teori Kemitraan Berdasarkan Pendapat Dan Pandangan Para Andal [Lengkap]
Teori Kemitraan Menurut Pendapat dan Pandangan Para Ahli - Menurut Fletcher K.L dan Kamus Besar Bahasa Indonesia memandang kemitraan sebagai suatu jalinan kerjasama perjuangan untuk tujuan memperoleh keuntungan, sedangkan Hafsah, M.J. dan Linton I. Memandang kemitraan sebagai suatu taktik bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih, dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan.
Tetapi dengan adanya perbedaan pendapat diantara para pakar ini maka akan saling melengkapi diantara pendapat sarjana yang satu dengan yang lainnya, dan apabila dipadukan maka akan menghasilkan definisi yang lebih sempurna, bahwa kemitraan merupakan jalinan kerjasama perjuangan yang merupakan taktik bisnis yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dengan prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar dan saling menguntungkan. Dalam kerjasama tersebut tersirat adanya satu training dan pengembangan, hal ini sanggup terlihat alasannya intinya masing-masing pihk akan melengakapi dalam arti pihak yang satu akan mengisi dengan cara melaksanakan training terhadap kelemahan yang lain dan sebaliknya (Januar, 2006).
Kemitraan IPTEK sebagai salah satu bentuk aliansi taktik sangat memilih kemajuan sistem inovasi. Dengan demikian, untuk sanggup mencapai kemajuan dan perkembangan sistem penemuan sesuai dengan pencapaian tujuan pembangunan nasional dan daerah, maka pengembangan kemitraan IPTEK harus di dorong semoga sistem penemuan semakin adaptif terhadap dinamika perubahan yang berkembang. Kemitraan strategis atau aliansi strategis antar pelaku bisnis (B2B) berkembang pesat sampaumur ini. Aliansi strategis berdasarkan Kautz (2000), intinya dibangun untuk tujuan kerja sama pemasaran, penjualan atau distribusi bersama, kerjasama produksi, kerja sama desain, lisensi teknologi, dan penelitian dan pengembangan. Pola hubungannya sanggup vertikal antara vendor dengan konsumen, dan horizontal antar vendor, baik lokal ataupun global (Taufik, 2010).
Keterkaitan dalam bentuk kerjasama dan kemitraan yang terjalin diantara pihak yang bermitra, tidaklah terjadi dalam posisi satu arah, tetapi sebaliknya berinteraksi positif. Meningkatkan kemajuan perjuangan kecil, terutama mengecilkan kesenjangan antara perjuangan kecil menengah dengan perjuangan besar, semua pihak harus berpartisipasi, harus ada partisipasi pengusaha besar, juga pengusaha kecil.
Program bapak angkat dianjurkan juga untuk dilakukan oleh swasta dalam bentuk keterkaitan eksklusif dengan rantai usaha. Pola kekerabatan yang mungkin diciptakan ialah pembelian produk perjuangan kecil sebagai input perjuangan besar (mitra) atau untuk dipasarkan oleh perjuangan besar yang dilengkapi dengan donasi banyak sekali macam bimbingan dan atau penyediaan modal.
Harapan yang diinginkan dari adanya sistem keterkaitan ini ialah terciptanya struktur perjuangan yang mantap dan dinamis yang mempunyai peluang dan prospek yan keberlanjutan, khususnya perjuangan kecil menengah dan koperasi dengan tetap mendapat kesempatan pemasaran produk yang dihasilkan yang diberikan oleh pengusaha besar. Adanya paket kemitraan untuk pemberdayaan perjuangan kecil menengah dan koperasi telah memunculkan suatu dinamika gres terhadap jalan masuk bisnis perjuangan kecil menengah dan koperasi. Untuk itu, dibutuhkan adanya suatu contoh kekerabatan kerjasama dengan perjuangan besar. Namun, untuk menjamin keberlanjutan (kontinuitas) prosedur tersebut tersebut sangat dibutuhkan beberapa hal yang menjadi landasan dalam bentuk perikatan perjuangan (Saparudin, 2011).
Nah gaes, Itulah Ulasan artikel terkait dengan Teori Kemitraan Menurut Pendapat dan Pandangan Para Ahli yang kami tulis dari banyak sekali literatur yang kami baca. terkait dengan artikel tersebut apakah ada yang ingin di diskusikan gaes?
Belum ada Komentar untuk "Teori Kemitraan Berdasarkan Pendapat Dan Pandangan Para Andal [Lengkap]"
Posting Komentar