Pengenalan, Karakteristik Dan Metode Sains

Anda mungkin pernah bertanya,"Apakah yang sanggup saya peroleh dalam pelajaran fisika ini?" Sebagai materi pertimbangan bagi Anda, kala XXI dikenal sebagai kala globalisasi dan teknologi informasi. Perubahan yang sangat cepat dan dramatis dalam bidang ini ialah fakta. 

Pengembangan , kemampuan dalam bidang sains, khususnya bidang fisika ialah salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam beradaptasi dengan perubahan. Di samping itu, ilmu fisika sanggup dipakai sebagai wahana untuk memecahkan kasus yang berkaitan dengan kehidupan, misalnya, bagaimanakah radiasi nuklir dipakai sebagai sumber energi alternatif? Bagaimanakah cara membuat hujan buatan? 

Munculnya pertanyaan menyerupai di atas mengatakan suatu menunjukan adanya masalah. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan meningkat frekuensinya pada masa yang akan hadir dibandingkan dikala ini. Menjawaban pertanyaan tersebut bukan kasus yang gampang. Akan tetapi, pemecahan kasus tersebut harus ditanggulangi. D1 dalam era demokrasi, masyarakat harus mendapat informasi-informast yang cukup. Itulah sebabnya pemahaman konsep-konsep fisika sangat penting dalam kehidupan. 

A. Pengenalan Sains

Sains mempelajari gejala-gejala alam yang mencakup mahluk hidup (lifis sci ence) dan mahluk tak hidup (physical science) atau sains wacana kehidupan dan sains wacana dunia fisik. Sains wacana kehidupan mencakup biologi, zoologi dan botani, sedangkan sains fisik mencakup fisika, kimia, geologi dan astronomi. 

Fisika tidak spesialuntuk ialah potongan dari sains dunia fisik, namun ialah dasar sains. Fisika mempelajari gaya, gerak, energi, materi, gerah bunyi, cahaya, dan atom. Kimia mempelajari bagaimana atom diberikatan membentuk molekul, bagaimana molekul membentuk banyak sekali zat yang ada di sekeliling kita. Biologi mempelajari hal-hal yang lebih kompleks dan melibatkan zat-zat yang berkaitan dengan kehidupan. Untuk menerangkan biologi diharapkan pengetahuan kimia dan untuk menerangkan kimia diharapkan pengetahuan fisika. Konsep-konsep dalam fisika membangun konsep sains yang lebih rumit. Oleh lantaran itu, fisika ialah pengetahuan dasar sains.

B. Karakteristik Sains 

Pengetahuan sains diperoleh dan dikembangkan dengan berlandaskan pada serangkaian penelitian yang dilakukan oleh saintis dalam mencari jawabanan pertanyaan "apa, mengapa, dan bagaimana" dari gejala-gejala alam serta penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari vang melibatkan keterampilan sains dan penalaran. Sains rerdiri dari pengetahuan ilmiah temuan saintis berupa fakta-fakta, konsep, teori, dan aturan sains. 

Untuk menyebarkan pengetahuan sains dipeflukan keterampilan sains, kerja ilmiah, dan Keterampilan sains mencakup mengamati, mengukur, mengelompokkan, mengaj ukan pertanyaan, merencanakan obaan, berhipotesis, mengendalikan variabel, melaksanakan percobaan, mengolah dan menganalisis data, serta mengkomunikasikan hasil. Melalui kerja ilmiah sanggup dikembangkan perilaku dan nilai ilmiah yang mencakup perilaku jujur, rasa ingin tahu yang tinggi, tekun, cermat, dan peduli ruigkungan. 

Dalam mempelajari materi kajian sains, untuk gembangkan sejumlah keterampilan ilmiah diharapkan metode ilmiah. Metode ilmiah sangat efektif untuk memperoleh, mengorganisasi, dan menerapkan pengetahuan baru.
Metode itu dikenalkan pada kala ke-16 oleh Galileo Galilei, yang mencakup menemukan masalah, membuat .aipotesis, melaksanakan penelitian, dan merumuskan aturan amum yang sederhana yang diorganisasikan dari hipotesis. mengetahui wacana metode ilmiah, simaidah materi metode ilmiah pada subbab C.

C. Metode Ilmiah

Metode ilmiah yakni mekanisme dalam mendapat pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu yakni pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah. Metode ilmiah yakni mekanisme atau cara untuk mengetahui sesuatu yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Jadi, metode ilmiah yakni pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat dalam metode. 

Tidak tiruana pengetahuan sanggup disebut dengan ilmu. Sebab ilmu ialah pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu pengetahuan sanggup disebut ilmurclan dikatakan ilmiah yakni sebagai diberikut.
  • Objektif, artinya pengetahuan sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris.
  • Metodik, artinya pengetahuan itu diperoleh dengan memakai cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
  • Sistematik, pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menerangkan sehingga seluruhnya ialah satu kesatuan yang utuh.
  • Berlaku umum, artinya pengetahuan itu tidak spesialuntuk sanggup diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi tiruana orang dengan cara eksperimen yang sama akan mernperoleh hasil yang sama pula. 

1. Kriteria Metode Ilmiah
Supaya suatu metode yang dipakai dalam penelitian sanggup disebut metode ilmiah, metode tersebut harus memiliki kriteria sebagai diberikut.
a. Berdasarkart Fakta
Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dari penelitian, yang akan dikumpulkan dan dianalisis haruslah menurut fakta-fakta yang nyata. Penemuan atau pembuktian tidakbolehlah didasarkan pada daya khayal atau legenda. 

b. Bebas dari Prasangka
Metode ilmiah harus memiliki sifat bebas prasangka, membersihkan, dan jauh dari pertimbangan subjektif. 

c. Menggunakan Prinsip-Prinsip Analisis
Dalam memahami serta memdiberi arti terfradap fenomena yang kompleks harus dipakai prinsip-prinsip Semua kasus harus dicari lantaran serta pemecahannya dengan analisis yang logis.

d. Menggunakan Hipotesis
Dalam metode ilmiah, saintis harus dituntun dalam proses berpikir analitis. Hipotesis harus ada untuk menggolongkan problem serta memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang diperoleh akan sempurna terkena samasukan. 

e. Menggunakan Ukuran Objektif
Kerja penelitian dan analisis harus ditetapkan dengan ukuran yang adil. Pertimbangan-pertimbangan harus dibentuk secara adil dengan memakai budi yang sehat. 

f. Menggunakan Teknik Kuantitatif
Ukuran menyerupai ton, mm per detik, ohm, kilogram dan sebagainya harus selalu digunakan. Hindari ukuran menyerupai sejauh mata memandang, sehitam aspal, dan sebagainya sebagai ukuran kuantitatif. Kuantifikasi tergampang yakni dengan memakai ukuran nominal, ranking, dan rating. 

2. Hipotesis
Hipotesis yakni dugaan sementara terhadap permasalahan yang sedang kita hadapi yang kebenarannya masih harus diuji. Secara empiris, hipotesis intinya disusun secara deduktif dengan mengambil premis dari pengetahuan ilmiah yang sudah diketahui sebelumnya. 

Bagaimanakah cara merumuskan hipotesis? Tidak ada aturan yang umum. Namun, sanggup dikemukakan masukan-masukan sebagai diberikut: hipotesis hendaknya menyatakan peraturan-peraturan antara dua variabel, ditetapkan dalam kalimat pernyataan, dirumuskan secara jelas, dan sanggup diuji. Artinya, orang sanggup mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis tersebut. 

3. Operasionalisasi Metode Ilmiah
Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah sanggup dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahap-tahap dalam acara ilmiah. Berpikir ilmiah terdiri dari langicah-langkah yang disebut langkah-langkah operasional metode ilmiah, yaitu sebagai diberikut. 

a. Perumusan Masalah
Masalah ialah pertanyaan, apa, mengapa, atau bagaimana wacana objek yang diteliti yang terang batas-batasnya serta sanggup diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalammya. 

b. Perumusan Kerangka Berpikir dalam Pengajuan Hipotesis
Argumentasi yang menerangkan korelasi yang mungkin terdapat antara banyak sekali faktor yang saling terkait dan membentuke konstelasi permasalahan. Kerangka berpikir ini disusun secara rasional menurut premis-premis ilmiah yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan dengan permasalahan. 

c. Perumusan Hipotesis
Merupakan jawabanan sementara atau dugaan sementara dari jawabanan pertanyaan yang diajukan materinya.
 
d. Pengujian Hipotesis
Merupakan langkah-langkah pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperhatikan Npalcah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut tidak. 

e. Menentukan Langkah
Kerja Dalam penentuan langkah kerja, harus dicantumkan kegiatan, kawasan pengumpulan data, perlengkapan data, dan rancangan hasil analisis data. 

Apakah yang sanggup saya peroleh dalam pelajaran fisika ini Pengenalan, Karakteristik dan Metode Sains

f. Menentukan Teknik Mengolah Data
Analisis data ialah pekerjan yang cukup rumit. Data sanggup disajikan di dalam tabel, matriks, atau grafik. Data yang diperoleh sanggup dianalisis secara statistik dan nonstatistik. Tampilan data sanggup berupa grafik batang, pie, histogram, gambar, maupun skema. 

g. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan ialah evaluasi apakah sebuah hipotesis yang diajukan sanggup diterima atau ditolak. Apabila dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, kalau dalam proses pengujian tidak terdapat cukup fakta yang mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. 

Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi potongan dari pengetahuan ilmiah dikarenakan telah memenuhi persyaratan keilmuan, yakni memiliki kerangka klarifikasi yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya dan sudah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran di sini harus ditafsirkan secara pragmatis. Artinya, bahwa hingga dikala ini belum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya. 

Metode ilmiah yakni penting bukan saja dalam proses inovasi pengetahuan, namun yang lebih penting yakni mengkomunikasikan inovasi ilmiah tersebut kepada masyarakat ilmuwan. Metode ilmiah intinya sama bagi tiruana disiplin ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial.



Daftar Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Pengenalan, Karakteristik Dan Metode Sains"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel