Penemuan-Penemuan B.F. Skinner
B.F. Skinner bukan hanya seorang pendiri mazhab psikologi dan filsuf, tetapi juga seorang penemu. Hal ini penting diketahui semoga publik mengetahui bahwa Skinner merupakan seorang pekerja keras. Ia tidak hanya bergelut di area teoretis, tetapi juga teknis. Berikut beberapa inovasi penting Skinner.
1. Kotak udara
Dalam upaya membantu istrinya membesarkan buah hatinya sehari-hari ketika anak kedua mereka lahir, Skinner menciptakan kotak udara. Hal ini didasari istrinya yang kerap terbangun di malam hari oleh tangisan anaknya alasannya ialah suhu terlalu panas atau dingin.
Terkadang, istrinya kerepotan mengganti popok dan harus mencuci banyak pakaian ketika bayi buangnya buang air besar dan kecil di kasur. Dengan kotak udara Skinner, kerepotan istrinya menjadi berkurang. Kotak udara Skinner gampang dibersihkan dan dikendalikan, baik suhu maupun kelembapannya.
Kotak udara dirancang Skinner untuk membantu membesarkan bayi. Melalui alat ini, bayi sanggup bertambah nyaman, sehat, mengurangi risiko menangis, gampang bergerak, dan tentu saja meringankan kiprah ibunya. Namun demikian, kotak udara Skinner dianggap sebagai inovasi paling kontroversial. Sebab, dalam eksperimen, Skinner melibatkan anaknya yang berjulukan Deborah Buzan ketika masih bayi. Meskipun begitu, kotak udara Skinner dianggap sebagai inovasi yang berhasil. Ketika diwawancarai ketika sudah dewasa, Deborah merasa tidak dilecehkan alasannya ialah ayahnya mengakibatkan dirinya sebagai objek eksperimen. Kini, kotak udara Skinner diproduksi oleh beberapa perusahaan.
2. Operant Conditioning Chamber
Ketika menjadi peneliti di Harvard, Skinner menemukan operant conditioning chamber atau lebih terkenal disebut skinner box. Alat itu dipergunakan untuk mengukur tingkat respons organisme—seperti tikus atau burung merpati—terhadap lingkungannya. Skinner box mempunyai tuas dan tempat makanan. Dengan demikian, tikus yang lapar bisa mendapat masakan yang diantarkan ke baki dengan menekan tuas. Skinner mengamati bahwa seekor tikus itu dimasukkan ke dalam skinner box, ia akan berkeliling di sekitar ruang dan mengendus-endus. Tikus itu kemudian menekan tuas sehingga tempat makanannya akan turun ke dalam bagi. Setelah tikus makan, tuas semakin meninggi. Ketika makanannya sudah habis dan tikus kenyang, tuas kembali ke tempat semula.
Skinner menemukan bahwa skinner box sanggup memainkan kiprah dalam melihat respons organisme dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya, alasannya ialah harus menekan tuas untuk mendapat makanan, maka tikus itu akan sering melaksanakan hal itu. Jika skinner box dialiri arus listrik, tikus akan tersengat sehingga akan melarikan diri. Di dalam skinner box diletakkan sebuah pengungkit yang ketika ditekan listrik akan mati. Dalam proses melarikan diri, tikus secara tidak sengaja menekan pengungkit itu sehingga listrik mati. Di ketika yang lain, kalau listrik dihidupkan kembali maka tikus akan memakai pengetahuan ini, yakni dengan cepat menekan pengungkit. Hal ini merupakan salah satu teladan eksperimen dari teori Skinner wacana penguatan sederhana. Teknik yang dilakukan tikus itu nantinya dikenal sebagai sistem pembelajaran melarikan diri dan menghindar.
3. Perekam kumulatif
Alat ini dipakai untuk merekam sikap grafis secara otomatis. Alat ini dilengkapi dengan drum penggulung kertas serta jarum penanda. Posisi jarum berada di kepingan bawah halaman. Ketika alat perekam aktif, jarum akan menciptakan drum mengubah gulungan kertas secara horizontal. Perekam kumulatif ini dipakai di dalam skinner box untuk mencatat sikap tikus. Alat ini berkhasiat menghasilkan catatan wacana sikap tikus yang konsisten dan akurat.
4. Mesin pengajar
Mesin pengajar merupakan suatu alat otomatisasi kegiatan instruksi. Tujuan alat ini ialah mengelola kurikulum kegiatan instruksi. Ketika diaktifkan, mesin pengajar akan menampilkan daftar pertanyaan. Tugas seorang pelajar ialah menjawab setiap pertanyaan. Ketika si pelajar bisa menjawab dengan benar, mesin itu akan menawarkan imbalan kepadanya.
Skinner menganjurkan mesin pengajar dipakai kepada siswa di banyak sekali tingkatan, mulai dari usia dini hingga dewasa. Mesin ini juga baik dipakai oleh siswa musik alasannya ialah sanggup mengajarkan irama. Mesin pengajar juga sanggup dipakai oleh orang yang ingin mencar ilmu membaca buku dengan cepat dan tepat. Sebab, mesin sanggup diinstruksikan untuk menampilkan materi bacaan dengan kadar kecepatan tertentu.
Hal unik dari mesin pengajar ialah sanggup melaksanakan kiprah mengecek laporan kinerja siswa. Sebagai contoh, kalau laporan kinerja siswa masih memperlihatkan respons yang salah, mesin akan menawarkan petunjuk tingkat kemajuan siswa tersebut. Mesin juga bisa menawarkan petunjuk bahwa siswa itu akan mencapai sikap paling efisien apabila tingkat kesalahannya diminimalkan.
Tidak hanya itu, kelebihan lain mesin pengajar ialah sanggup menyebarkan sikap yang oleh Skinner disebut self-management. Dalam hal ini, self-management mengacu pada bagaimana siswa berpikir dan secara sempurna merespons rangsangan yang diberikan oleh lingkungan. Mesin pengajar akan menawarkan laporan mengenai tingkat respons sekaligus penguat negatif dan nyata bagi siswa.
Program perangkat lunak masa sekarang yang sanggup menawarkan aba-aba sangat terstruktur dan bertahap—tidak sanggup dibantah—sangat dipengaruhi oleh mesin pengajar buatan Skinner. Dia ialah orang pertama yang merintis penggunaan mesin di kelas, terutama untuk siswa sekolah dasar. Mesin pengajar sekarang banyak dipakai di banyak sekali sekolah di tempat Amerika dan Eropa serta telah diadaptasi dengan sistem pendidikan modern. Melalui inovasi ini, Skinner dianggap sebagai tokoh revolusioner dalam teknologi pendidikan.
5. Peluru kendali merpati
Pada mulanya, US Navy memerlukan senjata yang efektif untuk melawan kapal perang Bismarck milik Jerman. Meskipun teknologi peluru kendali sudah dikenal ketika itu, sistem operasinya masih dipandang tidak efektif. US Navy mengadakan Proyek Merpati (Pigeon Project) untuk mencari solusi yang sederhana dan efektif, khususnya menyangkut sistem radar. Dalam hal ini, Skinner menjadi tokoh yang berhasil menemukan alat tersebut.
Hasil proyek ini ialah hidung rudal (peluru kendali) dibagi menjadi tiga kompartemen yang masing-masing dibungkus sebuah alat disebut “merpati”. Setiap kompartemen dilengkapi lensa untuk memproyeksikan gambaran terhadap objek yang ada di depan rudal. Citra itu akan ditangkap oleh layar komputer. “Merpati” akan “mematuk” ke arah objek sehingga rudal mengarah sempurna pada sasaran.
6. Verbal summator
Verbal summator adalah alat yang dipakai untuk mengetahui pikiran bawah sadar manusia. Skinner memakai perangkat ini untuk menciptakan data dalam teori sikap verbal. Peneliti lain memandang perangkat ini sebagai inovasi besar yang sanggup dipakai untuk mengamati pikiran bawah sadar insan dari sikap verbalnya. Verbal summator telah menginspirasi banyak orang sehingga mendorong diadakan tes-tes gres yang sebelumnya tidak dikenal, menyerupai tautophone, apersepsi pendengaran, serta uji Azzageddi.
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Download
Baca Juga
1. B.F. Skinner. Biografi Psikolog
2. B.F. Skinner. Teori Behaviorisme Radikal
3. B.F. Skinner. Prinsip Operant Conditioning
4. B.F. Skinner. Teori Operant Conditioning
1. Kotak udara
Dalam upaya membantu istrinya membesarkan buah hatinya sehari-hari ketika anak kedua mereka lahir, Skinner menciptakan kotak udara. Hal ini didasari istrinya yang kerap terbangun di malam hari oleh tangisan anaknya alasannya ialah suhu terlalu panas atau dingin.
Kotak udara dirancang Skinner untuk membantu membesarkan bayi. Melalui alat ini, bayi sanggup bertambah nyaman, sehat, mengurangi risiko menangis, gampang bergerak, dan tentu saja meringankan kiprah ibunya. Namun demikian, kotak udara Skinner dianggap sebagai inovasi paling kontroversial. Sebab, dalam eksperimen, Skinner melibatkan anaknya yang berjulukan Deborah Buzan ketika masih bayi. Meskipun begitu, kotak udara Skinner dianggap sebagai inovasi yang berhasil. Ketika diwawancarai ketika sudah dewasa, Deborah merasa tidak dilecehkan alasannya ialah ayahnya mengakibatkan dirinya sebagai objek eksperimen. Kini, kotak udara Skinner diproduksi oleh beberapa perusahaan.
2. Operant Conditioning Chamber
Ketika menjadi peneliti di Harvard, Skinner menemukan operant conditioning chamber atau lebih terkenal disebut skinner box. Alat itu dipergunakan untuk mengukur tingkat respons organisme—seperti tikus atau burung merpati—terhadap lingkungannya. Skinner box mempunyai tuas dan tempat makanan. Dengan demikian, tikus yang lapar bisa mendapat masakan yang diantarkan ke baki dengan menekan tuas. Skinner mengamati bahwa seekor tikus itu dimasukkan ke dalam skinner box, ia akan berkeliling di sekitar ruang dan mengendus-endus. Tikus itu kemudian menekan tuas sehingga tempat makanannya akan turun ke dalam bagi. Setelah tikus makan, tuas semakin meninggi. Ketika makanannya sudah habis dan tikus kenyang, tuas kembali ke tempat semula.
Skinner menemukan bahwa skinner box sanggup memainkan kiprah dalam melihat respons organisme dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya, alasannya ialah harus menekan tuas untuk mendapat makanan, maka tikus itu akan sering melaksanakan hal itu. Jika skinner box dialiri arus listrik, tikus akan tersengat sehingga akan melarikan diri. Di dalam skinner box diletakkan sebuah pengungkit yang ketika ditekan listrik akan mati. Dalam proses melarikan diri, tikus secara tidak sengaja menekan pengungkit itu sehingga listrik mati. Di ketika yang lain, kalau listrik dihidupkan kembali maka tikus akan memakai pengetahuan ini, yakni dengan cepat menekan pengungkit. Hal ini merupakan salah satu teladan eksperimen dari teori Skinner wacana penguatan sederhana. Teknik yang dilakukan tikus itu nantinya dikenal sebagai sistem pembelajaran melarikan diri dan menghindar.
3. Perekam kumulatif
Alat ini dipakai untuk merekam sikap grafis secara otomatis. Alat ini dilengkapi dengan drum penggulung kertas serta jarum penanda. Posisi jarum berada di kepingan bawah halaman. Ketika alat perekam aktif, jarum akan menciptakan drum mengubah gulungan kertas secara horizontal. Perekam kumulatif ini dipakai di dalam skinner box untuk mencatat sikap tikus. Alat ini berkhasiat menghasilkan catatan wacana sikap tikus yang konsisten dan akurat.
4. Mesin pengajar
Mesin pengajar merupakan suatu alat otomatisasi kegiatan instruksi. Tujuan alat ini ialah mengelola kurikulum kegiatan instruksi. Ketika diaktifkan, mesin pengajar akan menampilkan daftar pertanyaan. Tugas seorang pelajar ialah menjawab setiap pertanyaan. Ketika si pelajar bisa menjawab dengan benar, mesin itu akan menawarkan imbalan kepadanya.
Skinner menganjurkan mesin pengajar dipakai kepada siswa di banyak sekali tingkatan, mulai dari usia dini hingga dewasa. Mesin ini juga baik dipakai oleh siswa musik alasannya ialah sanggup mengajarkan irama. Mesin pengajar juga sanggup dipakai oleh orang yang ingin mencar ilmu membaca buku dengan cepat dan tepat. Sebab, mesin sanggup diinstruksikan untuk menampilkan materi bacaan dengan kadar kecepatan tertentu.
Hal unik dari mesin pengajar ialah sanggup melaksanakan kiprah mengecek laporan kinerja siswa. Sebagai contoh, kalau laporan kinerja siswa masih memperlihatkan respons yang salah, mesin akan menawarkan petunjuk tingkat kemajuan siswa tersebut. Mesin juga bisa menawarkan petunjuk bahwa siswa itu akan mencapai sikap paling efisien apabila tingkat kesalahannya diminimalkan.
Tidak hanya itu, kelebihan lain mesin pengajar ialah sanggup menyebarkan sikap yang oleh Skinner disebut self-management. Dalam hal ini, self-management mengacu pada bagaimana siswa berpikir dan secara sempurna merespons rangsangan yang diberikan oleh lingkungan. Mesin pengajar akan menawarkan laporan mengenai tingkat respons sekaligus penguat negatif dan nyata bagi siswa.
Program perangkat lunak masa sekarang yang sanggup menawarkan aba-aba sangat terstruktur dan bertahap—tidak sanggup dibantah—sangat dipengaruhi oleh mesin pengajar buatan Skinner. Dia ialah orang pertama yang merintis penggunaan mesin di kelas, terutama untuk siswa sekolah dasar. Mesin pengajar sekarang banyak dipakai di banyak sekali sekolah di tempat Amerika dan Eropa serta telah diadaptasi dengan sistem pendidikan modern. Melalui inovasi ini, Skinner dianggap sebagai tokoh revolusioner dalam teknologi pendidikan.
5. Peluru kendali merpati
Pada mulanya, US Navy memerlukan senjata yang efektif untuk melawan kapal perang Bismarck milik Jerman. Meskipun teknologi peluru kendali sudah dikenal ketika itu, sistem operasinya masih dipandang tidak efektif. US Navy mengadakan Proyek Merpati (Pigeon Project) untuk mencari solusi yang sederhana dan efektif, khususnya menyangkut sistem radar. Dalam hal ini, Skinner menjadi tokoh yang berhasil menemukan alat tersebut.
Hasil proyek ini ialah hidung rudal (peluru kendali) dibagi menjadi tiga kompartemen yang masing-masing dibungkus sebuah alat disebut “merpati”. Setiap kompartemen dilengkapi lensa untuk memproyeksikan gambaran terhadap objek yang ada di depan rudal. Citra itu akan ditangkap oleh layar komputer. “Merpati” akan “mematuk” ke arah objek sehingga rudal mengarah sempurna pada sasaran.
6. Verbal summator
Verbal summator adalah alat yang dipakai untuk mengetahui pikiran bawah sadar manusia. Skinner memakai perangkat ini untuk menciptakan data dalam teori sikap verbal. Peneliti lain memandang perangkat ini sebagai inovasi besar yang sanggup dipakai untuk mengamati pikiran bawah sadar insan dari sikap verbalnya. Verbal summator telah menginspirasi banyak orang sehingga mendorong diadakan tes-tes gres yang sebelumnya tidak dikenal, menyerupai tautophone, apersepsi pendengaran, serta uji Azzageddi.
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Download
Baca Juga
1. B.F. Skinner. Biografi Psikolog
2. B.F. Skinner. Teori Behaviorisme Radikal
3. B.F. Skinner. Prinsip Operant Conditioning
4. B.F. Skinner. Teori Operant Conditioning
Belum ada Komentar untuk "Penemuan-Penemuan B.F. Skinner"
Posting Komentar