Metode Caving - Dasar-Dasar Metode Tambang Bawah Tanah - Cuilan Iv
Baca Juga
- Analysis Faktor Internal Atau Faktor Eksternal Di Dalam Prosedur Pengaturan Sumber Daya Insan Sebuah Perusahaan
- Makalah Studi Kasus Perihal Tanggung Jawab Sosial Dan Administrasi Keuangan Yang Diterapkan Untuk Membuatkan Sebuah Perusahaan Travel
- The Importance Of Learning English Language - Kepentingan Mencar Ilmu Bahasa Inggris
BAB 4
METODE CAVING

Semakin besar kecenderungan bijih runtuh dengan sendirinya, maka semakin mudah batuan diatas bijih untuk runtuh dan mengisi daerah yang kosong, sehingga semakin sukses penerapan metode runtuhan ini.
4.1 SUBLEVEL CAVING
Sublevel caving dikembangkan dari metode top slicing yang dianggap telah kuno. Sekarang metode sublevel menjadi sangat populer, karena metode ini memungkinkan melakukan mekanisasi dengan baik.
Salah satu contoh yang baik dari metode sublevel stoping adalah penambangan Craigmont Mine Ltd. di British Columbia. Disini, sublevel caving diperkenalkan sejak tahun 1967 untuk menggantikan open pit, setelah diketahui bahwa batuan terlalu lemah (incompetent) untuk dilakukan peledakan untuk stoping bawah tanah. Kemudian, ditemukan juga sublevel stoping ternyata lebih ekonomis dan efesien dibandingkan dengan cut and fill pada batuan yang lemah di Craigmont.
Dalam penambangan ini dibuat haulage drift yang berjarak 31 feet secara vertikal dan dihubungkan dengan sistem ram dengan kemiringan 20% untuk kenderaan ban karet. Drift produksi diperoleh melalui haulage drift yang dibuat menembus badan bijih dengan interval 25 feet secara horizontal. Setiap haulage drift dan rangkaian drift produksinya membentuk sublevel yang terpisah. Semua drift dilayani atau dilengkapi dengan udara, air dan penyangga atap dengan baut batuan dan shotcreet. Drift produksi mempunyai ventilasi tekan secara saluran plastik temporer yang dapat dipasang dan dibongkar secara cepat.
Untuk memulai produksi dibuat slot raise ke atas sepanjang 50 feet yang menembus bijih disetiap ujung drift produksi. Langkah selanjutnya membuat pemboran kipas sebanyak 10 – 12 lubang membentuk sudut 80o mengarah ke atas (arah runtuhan) dan meledakkan dua buah lubang pemboran kipas dimulai dari dekat slot raise.
Bijih kemudian ditarik atau diambil dari hasil peledakan sampai habis sampai sebagian waste ikut terambil (dengan teknik pengambilan bijih yang baik). Dari drift produksi ini, kemudian bijih ditumpahkan dalam orepass menuju jalan angkut utama dibawahnya dan akhirnya diangkut keluar dengan lokomotif trolley 25 ton. Dua kipas pemboran berikutnya diledakkan dan dimuat, urut- urutan ini diulang sampai seluruh sublevel diledakkan, dimuat dan rongga diisi oleh waste hasil runtuhan opent pit. Sementara itu pada level lainnya, kegiatan penambangan berlangsung, meliputi developmen, drilling, blasting dan loading. Disamping itu, Metode ini memungkinkan menghasilkan dilusi yang minimum.
Gambar 4.1 memperlihatkan sublevel caving yang terletak di bawah suatu open pit di Craigmont.,sedangkan Gambar 4.2 memperlihatkat sublevel caving dimana batuan diatasnya runtuh sementara penambangan berlangsung dibawahnya.

Gambar 4.1 Sublevel Caving di Craigmont
Aplikasi
1. Ideal untuk bijih besar yang cukup konpeten, dimana tidak cocok untuk sublevel stoping dan blok caving (karena tidak cukup baik menghasilkan caving)
2. Untuk badan bijih sempit dengan kemiringan 50o – 90o (steeply) dan mempunyai dimensi vertikal yang besar
3. Pengetahuan dan pemahaman sublevel semakin baik, metode ini dapat menggantikan cut and fill
4. Cocok untuk badan bijih dengan kedalaman yang bervariasi, karena tidak
tergantung pada dinding batuan kompeten
5. Terjadinya runtuhan yang menerus pada hangingwal selama proses pengambilan bijih
6. Untuk kondisi yang mengizinkan terjadinya dilusi dengan waste dan losses
7. Cocok untuk kondisi bijih dimana mineral berharga dan waste rock bisa secara mudah dipisahkan (misalnya dengan proses pemisahan megnetik yang sederhana)
8. Metode ini masih baru dan belum secara menyeluruh dimengerti, tetapi terus dikembangkan khususnya analisis runtuhan yang efektif, peralaman runtuhan waste untuk mengurangi dilusi
Keuntungan
1. Mudah dilakukan mekanisasi
2. Tidak ada pillar yang ditinggalkan
3. Operasi penambangan dengan produksi yang besar
4. Memungkinkan seleksi pada bijih dengan berbagai kadar
5. Developmen dilakukan pada badan bijih itu sendiri
6. Merupakan metode penambangan yang paling ekonomis dan aman untuk batuan inkompeten
7. Development opening tidak harus dipertahankan terus menerus
8. Adanya kecenderungan caving pada dinding akan membantu proses pengecilan broken ore
Kerugian
1. Dilusi tinggi (sifat inherent), semakin tinggi dilusi yang diperkenankan, maka semakin tinggi recovery (pada kondisi ideal bisa memperoleh 90% dan dilusi 10%)
2. Penambangan tidak terkonsentrasi dan pengawasan sulit

Gambar 4.2 Sublevel caving dengan urut-urutan kegiatan setiap sublevel

Gambar 4.3 Sublevel caving di badan bijih besar dan miring (steeply)
4.2 BLOK CAVING
Pada blok caving diperlukan pembuatan undercutting pada blok bijih yang besar, sehingga memungkinkan suatu blok bijih ambruk. Development terdiri dari pembukaan sejumlah crosscut yang sistematis dibawah suatu badan bijih. Bijih kemudian digali bagian bawahnya yang membentuk undercut, sehingga runtuh dan hancur oleh berat bijih dan berat batuan diatasnya (overlying capping) membentuk pecahan bijih yang memungkinkan langsung dibawa. Runtuhan biasanya menerus kepermukaan bumi apabila overbudden sudah ikut terpengaruh oleh penarikan batuan dalam suatu blok caving. Penarikan bijih terus berlangsung sampai terlihat material overbudden pada drawpoint.
Saat ini para pekerja tambang telah berhasil menangani kolom atau blok bijih dengan tinggi 50 – 350 meter. Pada kondisi material yang cepat hancur, blok yang besar telah sukses ditangani dengan perolehan bijih yang baik, dilusi kadar menimum dan kerusakan relatif kecil terhadap lubang bukaan.
Aplikasi
1. Untuk urat yang lebar dan lapisan yang tebal, cebakan masif yang homogen yang terletak dibawah overbudden bersifat runtuh
2. Bijih bersifat cukup kuat (tidak runtuh) saat berlangsung development
(pembukaan undercut), dan segera runtuh bila undercut diledakkan
3. Daerah bijih relatif kering untuk menghindari terbentuknya lumpur yang akan mempersulit kontrol penarikan bijih
4. Diperlukan kadar yang terdistribusi cukup seragam, mengingat blok runtuhan bersifat selektif
5. Kondisi ideal aplikasi block caving adalah cebakan phorphyry copper yang mempunyai bijih dan capping yang lemah
Keuntungan
1. Biaya penambangan cukup rendah
2. Output tinggi 10.000 – 100.000 ton/hari
3. Bersifat mekanisasi sehingga tenaga buruh sedikit
4. Kebutuhan timber sedikit, sehingga mengurangi bahaya kebakaran
5. Produksi terkonsentrasi sehingga mempermudah pengawasan
6. Kecelakaan tambang rendah
Kerugian
1. Modal yang diperlukan relatif besar dan periode waktu sebelum tambang berproduksi (development) cukup lama
2. Terjadinya dilusi bijih dengan waste
3. Bijih kadar rendah pada capping dan pada batas badan bijih akan holang
(tidak terambil)
4. Metode ini tidak fleksibel, tidak memungkinkan merubah ke metode lain

Gambar 4.4 Block caving dengan cara konvensional di batuan masif

Gambar 4.5 Block caving dengan rancangan trackless
Belum ada Komentar untuk "Metode Caving - Dasar-Dasar Metode Tambang Bawah Tanah - Cuilan Iv"
Posting Komentar