Max Wertheimer. Psikologi Gestalt
Istilah Gestalt dari bahasa Jerman yang dalam bahasa Inggris berarti form, shape, configuration, and whole. Apabila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti keseluruhan, esensi, totalitas, serta hakikat. Aliran ini memandang hal yang utama bukanlah elemen, melainkan keseluruhan. Metode kerjanya ialah menganalisis unsur-unsur kejiwaan.
Kesadaran dan jiwa insan tidak hanya perlu dianalisis elemen-elemennya, tetapi juga fungsi-fungsinya. Pada dasarnya, Gestalt menggabungkan strukturalisme dan fungsionalisme psikologi. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. Keseluruhan dalam hal ini lebih dari sekedar penjumlahan unsur-unsurnya. Keseluruhan itu lebih dahulu ditanggapi dari bagian-bagiannya yang terlebih dahulu harus memperoleh makna keseluruhan. Artinya, makna Gestalt bergantung pada unsur-unsurnya. Sebaliknya, artinya unsur-unsur itu bergantung pula pada Gestalt.
Psikologi Gestalt memercayai apa pun yang terjadi pada seseorang akan memengaruhi segala sesuatu yang ada pada dirinya. Sebagai contoh, seseorang yang lidahnya tergigit tanpa sengaja akan mengalami perubahan dalam menjalani kesehariannya. Sebagai contoh, ia tidak dapat menikmati makanan pedas alasannya ialah terasa perih jikalau terkena lidahnya.
Psikologi Gestalt memandang keberadaan totalitas batiniah yang mengorganisasi dan memosisikan totalitas sebagai sesuatu yang utama. Adapun elemen-elemen kejiwaan merupakan sesuatu yang bersifat sekunder. Lebih lanjut, gejala-gejala psikis khusus berdasarkan Gestalt merupakan totalitas dari seluruh keadaan psikis yang memilih bangkitnya tenaga batiniah di dalam psikis manusia.
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Download
Baca Juga
1. Max Wertheimer. Biografi Psikolog
2. Max Wertheimer. Phi Phenomena
3. Max Wertheimer. Prinsip Dasar
4. Max Wertheimer. Hukum Dasar
5. Max Wertheimer. Teori Belajar
6. Max Wertheimer. Berpikir Produktif
Kesadaran dan jiwa insan tidak hanya perlu dianalisis elemen-elemennya, tetapi juga fungsi-fungsinya. Pada dasarnya, Gestalt menggabungkan strukturalisme dan fungsionalisme psikologi. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan atau totalitas. Keseluruhan dalam hal ini lebih dari sekedar penjumlahan unsur-unsurnya. Keseluruhan itu lebih dahulu ditanggapi dari bagian-bagiannya yang terlebih dahulu harus memperoleh makna keseluruhan. Artinya, makna Gestalt bergantung pada unsur-unsurnya. Sebaliknya, artinya unsur-unsur itu bergantung pula pada Gestalt.
Psikologi Gestalt memercayai apa pun yang terjadi pada seseorang akan memengaruhi segala sesuatu yang ada pada dirinya. Sebagai contoh, seseorang yang lidahnya tergigit tanpa sengaja akan mengalami perubahan dalam menjalani kesehariannya. Sebagai contoh, ia tidak dapat menikmati makanan pedas alasannya ialah terasa perih jikalau terkena lidahnya.
Psikologi Gestalt memandang keberadaan totalitas batiniah yang mengorganisasi dan memosisikan totalitas sebagai sesuatu yang utama. Adapun elemen-elemen kejiwaan merupakan sesuatu yang bersifat sekunder. Lebih lanjut, gejala-gejala psikis khusus berdasarkan Gestalt merupakan totalitas dari seluruh keadaan psikis yang memilih bangkitnya tenaga batiniah di dalam psikis manusia.
Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta
Download
Baca Juga
1. Max Wertheimer. Biografi Psikolog
2. Max Wertheimer. Phi Phenomena
3. Max Wertheimer. Prinsip Dasar
4. Max Wertheimer. Hukum Dasar
5. Max Wertheimer. Teori Belajar
6. Max Wertheimer. Berpikir Produktif
Belum ada Komentar untuk "Max Wertheimer. Psikologi Gestalt"
Posting Komentar