Makalah Urgensi Mempelajari Filsafat Bagi Calon Guru
2.1 Pengertian Filsafat
“Apa itu filsafat?”. Filsafat bahwasanya yakni metode yaitu cara, kecenderungan, perilaku bertanya perihal segala sesuatu. Sikap bertanya itu sendiri yakni filsafat, termasuk pertanyaannya “apa itu filsafat?”. Karfena itu saat kita bertanya bahwasanya kita sedang berfilsafat dan dengan demikian memperlihatkan secara faktual hakikat filsafat itu sendiri.[1]
Kata filsafat atau falssafat, berasal dari bahasa yunani, kalimat ini berasal dari kata philosophia yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang, suka dan kata sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijksanaan (Ali, 1986:7). Hasan Shadily (1984:9) menyampaikan bahwa filsafat berdasarkan asal katnya yakni cinta akan kebenaran. Dengan demikian sanggup ditarik suatu pengertian bahwa filsafat yakni cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada pesan tersirat dan kebijaksanaan. Kaprikornus orang yang berfilsafat yakni orang yang menyayangi kebenaran, arif pengetahuan, jago pesan tersirat dan bijaksana.
Orang yang jago dalam berfilsafat disebut philosopher (Inggris), dan orang arab menyebutnya Failasuf, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi filosof. Pemikiran secara filsafat sering diistilahkan dengan pemikiran filosofis.
Dalam pengertian luas Harol Titus, mengemukakan pengertian filsafat sebagai berikut:
1. Filsafat yakni sekumpulan perilaku dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara kritis.
2. Filsafat addalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan perilaku yang sangat kita junjung tinggi.
3. Filsafat yakni perjuangan untuk mendapat citra keseluruhan.
4. Filsafat yakni analisa logis dari bahsa serta klarifikasi perihal arti konsep.
5. Filsafat yakni sekumpulan problema-problema yang pribadi mendapat perhatian insan dan dicarikan jawabannya oleh jago filsafat (Jalaluddin dan Said, 1994:9)
2.2. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Fakultas Tarbiyah
Filsafat merupakan kegiatan reflektif dan merupakan kegiatan nalar budi, tetapi juga merupakan perenungan dan merupakan suatu tahap lebih lanjut dari kegiatan rasional umum.Yang direfleksikan yakni pada prinsipnya apa saja, tanpa terbatas pada bidang atau tema tertentu. Tujuannya untuk memperoleh kebenaran yang mendasar, menelusuri makna dan inti segala inti. Oleh lantaran itu filsafat merupakan eksploitasi perihal hakikat realita yang ada dalam kegiatan insan ( Bakar & Zubair, 1990:15).
Masalah pendidikan merupakan hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya yakni merupakan proses yang satu. Masalah pendidikan tidak sanggup dipecahkan keseluruhan hanya dengan memakai metode ilmiah semata-mata, akan tetapi untuk memecahkan kasus pendidikan seseorang harus memakai analisa filsafat.
Kedudukan filsafat dalam pendidikan, dinyatakan sebagai fundamental, yang intinya tidak sanggup diganti oleh mata kuliah dasar lainnya. Filsafat merupakan sumber nilai dan norma hidup yang memilih warna dan martabat hidup insan mendukungnya dan meyakininya, guru yakni pelaksana kegiatan menambahkan nilai dan norma pendidikan, maka filsafat akan memperlihatkan sumber-sumber dasar dan pedoman yang memilih arah dan tujuan nilai secara normativ akan di tanamkan dengan jalan mendidiknya ( Saifullah, 1982:12).
Filsafat merupakan pandangan hidup memilih arah dan tujuan proses pendidikan, lantaran itu filsafat dan pendidikan mempunyai kekerabatan yang erat. Pendidikan itu pada hakikatnya yakni proses pewarisan nilai-nilai filsafat yang dikembangkan, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupan yang lebih baik dari keadaan yang sebelumnya. Sebagai seseorang pendidikan atau calon pendidik di harapkan terlebih dahulu berguru filsafat pendidik, biar sanggup mentransfer nilai-nilai dan norma yyang terkandung dalam filsafat.
Filsafat pendidikan merupakan salah satu ilmu terapan, yakni cabang ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya pada bidang pendidikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan insan pada umumnya dan insan yang berpredikat pendidik atau guru khususnya.
Karena fungsi filsafat sangat penting dalam pendiddikan , maka fakultas tarbiyah sebagai fakultas yang mencetak atau memproduksi calon pendidik, maka dalam fakultas tarbiyah mata kuliah filsafat pendidikan merupakan MKDK ( Mata Kuliah Dasar Khusus ) yang wajib diikuti oleh mahasiswa, khususnya mahasiswa Fakultas Tarbiyah. Sesuai dengan namanya tarbiyah yang berarti pendidikan. Sebagai pendidik, meraka diperlukan sanggup membantu dalam memecahkan problema-problema yang ada dalam pendidikan islam.
Fakultas Tarbiyah intinya berbagi pendidikan Agama Islam yang bertujuan:
a) Membentuk insan muslim Indonesia yang berciri intelektualitas di tengah-tengah kehidupan yang sejahtera yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang mempunyai integritas kejujuran dan intelektual serta keahlian dalam satu atau lebih dalam ilmu Tarbiyah.
b) Menghasilkan jago pendidikan yang sesuai dengan profesionalitas yang bisa berpikir inovatif dalam berbagi pendidikan keilmuan di bidang pendidikan Islam dan Pendidikan umum, serta bisa menerapkan pengembangannya serta mengkomunikasikan ide-ide dan nilai-nilai pendidikan nasional dalam menghadapi perubahan social dan memimpin modernisasi.
2.3 Urgensi Mempelajari Filsafat Pendidikan Bagi Calon Guru
Fakultas tarbiyah yang berkecimpung dalam kasus kependidikan dengan problema-problemanya, maka keberadaan filsafat pendidikan tidak bisa diabaikan dan alhasil sangat perlu dipelajari dan diperdalami. Menurut Woodsidge dalam Barnadib (1994:16) mempelajari dan memperdalam filsafat pendidikan khususnya bagi mereka yang bergelut dengan ilmu pengetahuan dan keguruan, yang mempunyai bebrapa alasan:
a) munculnya problem pendidikan dari masa ke masa yang menjadi perhatian para jago (experts) masing masing. Pendidikan merupakan uasaha insan meningkatkan kesejateraaan lahir dan batin suatu bangsa dan masyarakat. Buah pikiran spesialis yang bercorak dan bergagasan berlandaskan filsafat seringkali mempengaruhi jago piker yang lain.
b) dengan mempelajari filsafat pendidikan akan mempunyai wawasan yang luas dan didapat secara eksperimental dan empiric. Karenanya filsafat pendidikan merupakan bekal dalam meninjau pendidikan problemanya secara kritis.
c) memepelajari filsafat juga mempengaruhi tuntutan intelektual dan akademik hal dikarenakan filsafat meletakkan landasan berfikir logis, sistematis, kritis dan teratur, alhasil berfilsafat pendidikan diperlukan memenuhi kemamapuan semacam itu sehingga kuat pada pembentikan pribadi. Pendidik yang baik, dan dengan mempelajarinya akan mempunyai perilaku optimisme dan motivasi serta menggembirakan.
Hubungan filsafat pendidikan dengan kegiatan fakultas tarbiyah merupakan kekerabatan yang sangat bersahabat dan mempunyai nilai relevansi yang tnggi. Hal ini disebabkan keberadaan filsafat pendidikan akan membantu memecahkan duduk kasus pendidikan islam dan sanggup memebentuk kepribadian pendidik, anak didik atau calon pendidik dan semua yang terlibat dalam dunia pendidikan, sehingga nalurinya diperlukan tercipta insan yang beriman, bertaqwa dan berbudi luhur serta berketermpilan memang sanggup terwujud, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa untuk menjamin biar pendidikan itu benar dalam peosesnya efektif , maka dibutuhkan landasan, terutama landasan bersifat filosofis maupun landasan ilmiah sebagai asas normativ, dan juga sebagai pedoman pelaksanaan pendidikan . filsafat pendidikan merupakan sumber inspirasi pendidikan yang memilih pendidikan, memberi arah dan pedoman sekaligus menjadi tujuan pendidikan itu sendiri.
Fakultas tarbiyah yakni merupakan kepingan dari forum pendidikan, filsafat yang menjadi landasan pendidikannya yakni anutan islam. Dengan demikian filsafat pendidikan islam merupakan landasan pokok dari kegiatan fakultas tarbiyah, dikarenakan secara realita fakultas tarbiyah yakni suatu forum pendidikan yang dinafasi oleh anutan islam
Dasar dan tujuan filsafat pendidikan islam pada hakikatnya identik dengan dasar tujuan anutan islam itu sendiri. Keduanya berasal dari sumber yang sama, alquran dan al hadist rosulullah (jalaluddin dan said 1994:19). Menurut omar Muhammad al tomi al zaibani, filsafat pendidikan islam sebagaimana filsafat pendidikan umum, yakni merupakan pedoman bagi perancang dan orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran islam. Filsafat pendidikan islam pada hakikatnya merupakan landasan dasar bagi penyusunan suatu system pendidikan. Pemikiran filsafat pendidikan islam menjadi contoh dasar bagi para jago pendidikan islam mengenai bagaimana system pendidikan yang dikehendaki dan sesuai dengan konsep anutan islam, yang berafiliasi dengan pendidikan.
Adapun tujuan pendidikan islam itu herus sejalan dengan tujuan isi islam itu sendiri, yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlaqulkarimah. Tujuan tersebut sangat relevan dengan tujuan yang terkandung dalam kiprah kenabian yang diemban oleh Rasulullah Muhammad SAW dalam suatu hadis dikatakan bahwa “sesungguhnya saya diutus yakni untuk membimbing insan biar mencapai adat yang mulya”.
Kemuliaan adat yakni factor kunci dalam memilih keberhasilan pendidikan, berdasarkan pandangan islam pendidikan berfungsi menyiapkan insan yang bisa menata kehidupan yang sejahtera di dunia dan di akhirat.
Dalam kaitannya dengan kegiatan tarbiah secara impisif apa yang menjadi tujuan pendidikan islam yakni juga merupakan tujuan dari pendidikan tarbiah, hal tersebut terdapat pada catalog fakultas tarbiah IAIN Raden Fatah Palembang, fakultas tarbiah bertujuan mencetak dan menghasilkan muslam intelek, bermoral dan bertanggung jawab.
Dengan demikian filsafat pendidikan, dalam hal ini filsafat pendidikan islam mempunyai kekerabatan yang bersahabat sekali dalam peranannya sebagai sumber idealisme pada kegiatan pendidikan fakultas tarbiyah dalam menyiapkan dan menghasilkan sarjana pendidikan muslim yang sesuai dengan tujuan pendidikan kegiatan fakultas tarbiyah.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kata filsafat atau falssafat, berasal dari bahasa yunani, kalimat ini berasal dari kata philosophia yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang, suka dan kata sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijksanaan (Ali, 1986:7). Hasan Shadily (1984:9) menyampaikan bahwa filsafat berdasarkan asal katnya yakni cinta akan kebenaran. Dengan demikian sanggup ditarik suatu pengertian bahwa filsafat yakni cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada pesan tersirat dan kebijaksanaan. Kaprikornus orang yang berfilsafat yakni orang yang menyayangi kebenaran, arif pengetahuan, jago pesan tersirat dan bijaksana.
Orang yang jago dalam berfilsafat disebut philosopher (Inggris), dan orang arab menyebutnya Failasuf, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi filosof. Pemikiran secara filsafat sering diistilahkan dengan pemikiran filosofis.
Dalam pengertian luas Harol Titus, mengemukakan pengertian filsafat sebagai berikut:
1. Filsafat yakni sekumpulan perilaku dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara kritis.
2. Filsafat addalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan perilaku yang sangat kita junjung tinggi.
3. Filsafat yakni perjuangan untuk mendapat citra keseluruhan.
4. Filsafat yakni analisa logis dari bahsa serta klarifikasi perihal arti konsep.
5. Filsafat yakni sekumpulan problema-problema yang pribadi mendapat perhatian insan dan dicarikan jawabannya oleh jago filsafat (Jalaluddin dan Said, 1994:9).
Hubungan filsafat pendidikan dengan kegiatan fakultas tarbiyah merupakan kekerabatan yang sangat bersahabat dan mempunyai nilai relevansi yang tnggi. Hal ini disebabkan keberadaan filsafat pendidikan akan membantu memecahkan duduk kasus pendidikan islam dan sanggup memebentuk kepribadian pendidik, anak didik atau calon pendidik dan semua yang terlibat dalam dunia pendidikan, sehingga nalurinya diperlukan tercipta insan yang beriman, bertaqwa dan berbudi luhur serta berketermpilan memang sanggup terwujud, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhak, Ishak. 2008. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
A.Sonny Keraf dan Mikhael Dua. 2005. Ilmu Pengetahuan : Sebuah tinjauan filosofis. Yogyakarta. Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI).
Jalaluddin. 1997. Filsafat Pendidikan.Jakarta: Gaya Media Pratama.
[1] A.Sonny Keraf dan Mikhael Dua. 2005. ILMU PENGETAHUAN : Sebuah tinjauan filosofis. Yogyakarta. PENERBIT KANISIUS (Anggota IKAPI). Hal.14
Belum ada Komentar untuk "Makalah Urgensi Mempelajari Filsafat Bagi Calon Guru"
Posting Komentar