Makalah Konsep Menyimak Dalam Ilmu Pendidikan.
1. Pengertian Menyimak

2. Tahapan dalam menyimak
Baca Juga
- Analysis Faktor Internal Atau Faktor Eksternal Di Dalam Prosedur Pengaturan Sumber Daya Insan Sebuah Perusahaan
- Makalah Studi Kasus Perihal Tanggung Jawab Sosial Dan Administrasi Keuangan Yang Diterapkan Untuk Membuatkan Sebuah Perusahaan Travel
- The Importance Of Learning English Language - Kepentingan Mencar Ilmu Bahasa Inggris
a. Penerimaan
Menyimak dimulai dengan penerimaan pesan-pesan yang dikirim pembicara baik yan bersifat verbal maupun non verbal, apa yang dikatakan dan apa yang diucapkan. Tahapan ini dibuat oleh dua elemen pokok yakni pendengaran dan perhatian.
Aktivitas mendengar atau hearing merupakan aspek fisiologis dari menyimak. Aktivitas ini merupakan proses yang tidak selektif terhadap gelombang-gelombang bunyi yang sanggup direspon oleh pendengaran berkisar antara 125 hingga 8000 putaran per detik (frekuensi) dan antara 55 hingga 85 desibel. [2]
Mendengar juga dipengaruhi oleh kelelahan alat pendengaran (auditory), yaitu bunyi kehilangan pendengaran sesaat yang disebabkan terpaan terus menerus oleh bunyi atau bunyi nyaring (keras). Setelah suara-suara diubah ke dalam dorongan-dorongan elektrokimia dan dikirimkan ke otak, maka dibuatlah sebuah keputusan. Keputusan ini sering hanya berfokus pada suatu hal dan sering tidak disadari.
Selain itu, pemaknaan terhadap symbol-simbol yang diinderanya ini akan diubahsuaikan dengan minat, keinginan, hasrat dan kebutuhannya. Makara perhatian dikaitkan dengan proses penyaringan terhadap pesan-pesan yang masuk. Karena itu, makna pesan yang diterima oleh seseorang sanggup berbeda dengan yang lainnya walaupun masing-masing orang akan memperoleh pesan yang sama.
b. Pemahaman
Tahap berikutnya yaitu pemahaman yang disusun dari dua elemen pokok, pembelajaran dan pemberian makna. Di sini kita berupaya mengetahui siapa yang dimaksudkan oleh pembicara dengan cara mempelajari pemikiran-pemikiran dam emosi-emosinya. Mencoba menghubungkan informasi yang diberikan oleh pembicara dengan apa yang telah kita ketahui.
Pertama, pemahaman sebuah pesan berkaitan dengan aturan-aturan gramatikal dari bahasa yang dipakai untuk memberikan pesan tersebut. Kedua, pemahaman juga tergantung pada pengetahuan wacana sumber pesan, menyerupai apakah orang tersebut jujur, cenderung berbohong, bersahabat, merupakan saingan, dan sebagainya. Ketiga, pemahaman terhadap sebuah pesan berafiliasi dengan konteks sosial, waktu dan tempat. Seperti kita sanggup memutuskan apakah mendapatkan hinaan dari seorang teman sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh atau sebagai lelucon, tergantung konteksnya.
Pemahaman sering tergantun pula pada kemampuan untuk mengorganisasikan informasi yang kita dengar ke dalam bentuk yang sanggup diterima.
c. Pengingatan
Selama proses menyimak, kita perlu mengingat banyak sekali pesan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa insan hanya sanggup mengingat setengah dari apa yang mereka dengar segera sehabis mereka mendengarnya.
Sesungguhnya ada dua jenis memori yakni memori jangka pendek yang tahan 20 detik hingga satu menit, serta memori jangka panjang yang tidak dibatasi dalam kapasitasnya. Hal yang memungkinkan untuk menggerakkan informasi dari jangka pendek ke jangka panjang melalui training dan pengulangan.
Sebenarnya apa yang kita ingat bukanlah apa yang telah di katakan oleh seseorang tetapi apa yang kita pikirkan wacana yang telah dikatakan oleh orang tersebut. Makara ringkaslah dalam sebuah bentuk peningatan yang lebih gampang , tetapi hati-hatilah jangan hingga melewatkan hal-hal detail yang penting.
d. Pengevaluasian
Pengevaluasian terdiri dari penilaian dan pengkritisan pesan. Seringkali proses penilaian ini berjalan tanpa banyak disadari. Evaluasi yang kita lakukan merupakan analisis kritis yang lebih bersifat alami. Dalam mengevaluasi pembicaraan seseorang cobalah untuk menahan penilaian hingga kita benar-benar mengerti sudut pandang pembicara.
e. Penanggapan
Penanggapan terjadi dalam fase
· Tanggapan yang kita buat sementara pembicara berbicara, dan
· Tanggapan yang kita buat sehabis pembicara berhenti berbicara
Tanggapan –tanggapan ini merupakan umpan balik yang menginformasikan bahwa kita mengirim balik kepada pembicara bagaimana kita mencicipi dan apa yang kta pikirkan wacana pesan-pesan pembicara. Tanggapan –tanggapan yang dibuat oleh akseptor pesan, sedang pembicara sedang berbicara harus bersifat santunan dan harus memperlihatkan bahwa kita sedang menyimak terhadap yang dibicarakan.
3. Jenis-jenis menyimak
a. Menyimak secara pasif
Menyimak secara pasif merupakan sebuah alat akseptor informasi yang mempunyai kekuatan tertentu. Dalam menyimak pasif, penyimak tidak melaksanakan penilaian terhadap pesan-pesan pembicara, tetapi hanya mengikuti pembicara, bagaimana beliau mengambangkan pikiran atau gagasannya.
Umumnya, menyimak pasif terjadi ketika penyimak ingin mendengar sejumlah informasi, balasan atas pertanyaan, opini, isyarat tertentu, atau informasi-informasi yang sanggup menciptakan kita senang, dan meningkatkan pemahaman emosional, dan budaya.
b. Menyimak secara kritis
Apabila menyimak pasif membantu kita untuk memahami pesan lebih baik, maka menyimak secara kritis membantu kita untuk menciptakan sebuah analisis dan penilaian pesan secara lebih baik. Menyimak secara kritis bertujuan untuk memahami, mengingat, dan menafsirkan setiap yang didengar. Para penyimak kritis umumnya berupaya mencari kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan dari sesuatu yang dibicarakan oleh pembicara.
Tentunya pengungkapan kesalahan ini dilandasi oleh alasan yang berpengaruh yang sanggup diterima oleh nalar sehat. Jadi, intinya menyimak kritis merupakan proses seleksi terhadap apa yang kita dengar.
c. Menyimak secara aktif
Menyimak secara aktif tidak hanya dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa kita sedang menyimak, dan peduli terhadap apa yang dikemukakan pembicara, tetapi juga untuk memahami dan mengingat apa yang didengar, untuk memperlihatkan kesan yang nyata dan menjaga kekerabatan baik dengan pembicara. Selain itu, melalui menyimak aktif, sanggup juga menunjukan seberapa besar keakuratan pemahaman kita terhadap pesan yang disampaikan.
Penyimak aktif juga sanggup memperlihatkan sebuah tanggapan kepada pembicara, baik berupa senyuman, maupun pujian.
4. Unsur-unsur dalam menyimak
a. Pembicara
Yang dimaksudkan dengan pembicara ialah orang yang memberikan pesan yang. berupa informasi yang dibutuhkan oleh penyimak. Dalam komunikasi lisan, pembicara ialah narasumber pembawa pesan, sedang lawan bicara ialah orang yang mendapatkan pesan (penyimak).
Dalam aktivitasnya, seorang penyimak sering melakukan. kegiatan menulis dengan mencatat hal-hal penting selama melaksanakan kegiatan menyimak. Catatan tersebut merupakan pokok-pokok pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak. Fungsi catatan tersebut ialah sebagai berikut.
Dalam aktivitasnya, seorang penyimak sering melakukan. kegiatan menulis dengan mencatat hal-hal penting selama melaksanakan kegiatan menyimak. Catatan tersebut merupakan pokok-pokok pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak. Fungsi catatan tersebut ialah sebagai berikut.
· Meninjau Kembali Bahan Simakan (Review)
· Menganalisis Bahan Simakan Pada dasarnya menyimak ialah mendapatkan pesan, namun dalam
· Mengevaluasi Bahan Simakan Pada tahap selesai kegiatan menyimak ialah mengevaluasi hasil
b. Penyimak
Penyimak yang baik ialah penyimak yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak dan luas, beliau sanggup melaksanakan kegiatan menyimak dengan baik. Selain itu, penyimak yang baik ialah penyimak yang sanggup melaksanakan kegiatan menyimak dengan intensif. Penyimak menyerupai itu akan selalu mendapatkan pesan pembicara secara tepat. Hal itu akan lebih tepat bila beliau ditunjang oleh, pengetahuan dan pengalamannya.[3]
c. Bahan simakan
Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam komunikasi lisan, terutama dalam menyimak. Yang dimaksudkan dengan materi simakan ialah pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan simakan itu sanggup berupa konsep, gagasan, atau informasi. Jika pembicara tidak sanggup memberikan materi simakan dengan baik, pesan itu tidak sanggup diserap oleh penyimak yang menjadikan terjadinya kegagalan dalam komunikasi.
B. KEUNTUNGAN MENYIMAK
Ada enam tujuan menyimak yang disebutkan dalam antara lain :
1. Untuk mendapatkan fakta
Mendapatkan fakta sanggup diperoleh melalui membaca, penelitian riset, ekspeimen. Cara lain yang biasa dipakai untuk mendapatkan fakta ialah menyimak melalui radio, televisi, pertemuan, percakapan, menyimak ceramah dan sebagainya. Berbagai forum pemerintahan atau swasta sanggup memperoleh fakta melalui kegiatan diskusi, symposium, kongres dan sebagainya.
2. Menganalisis Fakta
Menganalisis fakta ialah proses menaksir fakta-fakta atau informasi hingga pada tingkat unsur-unsurnya, serta menaksir lantaran akhir yang terkandung dalam fakta-fakta itu. Tujuan menyimak menganalisis fakta ialah untuk mengetahui dan memahami secara mendalam makna yang terkandung dalam fakta-fakta.
3. Mengevaluasi Fakta
Mengevaluasi fakta merupakan proses untuk menilai fakta yang disimaknya, apakah akurat atau tidak, bermutu atau kurang bermutu, serta relevan atau kurang relevan dengan pengalaman dan pengetahuan menyimak. Pengevaluasian fakta ini bertujuan untuk memilih penerimaan dan penolakanfakta oleh penyimak, yang dipengaruhi oleh dapat dipercaya pembicara dan materi pembicaraannya. Disamping itu penyimak akan memperoleh ide yang dibutuhkannya.
4. Mendapatkan Inspirasi
Cara untuk mendapatkan ide sanggup dilakukan melalui menyimak diskusi ilmiah, ceramah, seminar, kongres, dengan tujuan untuk menggugah pikiran dan semangat pada diri penyimak. Mereka yang menyimak pembicaraan dalam pertemuan ilmiah tidak memerlukan fakta baru, melainkan memerlukan dorongan, gairah, semangat, untuk memecahkan duduk perkara yang sedang dihadapi.
5. Mendapatkan Hiburan
Hiburan sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang mengalami
tekanan, ketegangan, dan kejenuhan. Orang yang dalam kondisi psikis
seperti itu sanggup memperoleh hiburan dengan menyimak radio, televisi, film layar lebar, pertunjukan sandiwara atau drama, musik dan sebagainya untuk mendapatkan kepuasan batin serta kondisi jiwanya pulih
kembali.
6. Memperbaiki Kemampuan Berbicara
Seseorang sanggup meningkatkan kemampuan berbicara berawal dari pengetahuan dan informasi dari materi omongan yang bermanfaat dan sanggup menambah wawasan. Kegiatan menyimak juga sanggup menambah ko
sa kata yang mensugesti seseorang untuk memberikan ide, gagasan, pendapat, serta pesan sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian kemampuan berbicara seseorang sanggup
meningkat.[4]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Menyimak ialah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang mulut dengan penuh perhatian, pemahaman, apersepsi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Tahapan dalam menyimak (a) Penerimaan (b) Pemahaman (c) Pengingatan (d) Pengevaluasian (e) Penanggapan.
Jenis-jenis menyimak (a) Menyimak secara pasif (b) Menyimak secara kritis (c) Menyimak secara aktif. Unsur-unsur dalam menyimak ialah (a) Pembicara (b) Penyimak (c) Bahan simakan
Keuntungan menyimak Ada enam yaitu: (a) Untuk mendapatkan fakta (b) Menganalisis Fakta (c) Mengevaluasi Fakta (d) Mendapatkan Inspirasi (e) Mendapatkan Hiburan (e) Memperbaiki Kemampuan Berbicara
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Herry. MENYIMAK keterampilan berkomnikasi yang terabaikan. Yogyakarta: graham ilmu, 2012.
Belum ada Komentar untuk "Makalah Konsep Menyimak Dalam Ilmu Pendidikan."
Posting Komentar