Macam Jenis Indeks Harga

Berikut ialah beberapa jenis indeks harga sebagaimana sanggup kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari:

  • Indeks Harga Konsumen
Seperti terkandung dalam namanya, Indeks harga konsumen mengukur perubahan harga .sekelompok besar barang konsumsi yang dibeli konsumen. Di Amerika Serikat, Indeks Harga Konsumen (IHK) meliputi 400 jenis produk, termasuk bola golf, hamburger, jasa pemakaman, atau pun biaya dokter gigi. 

Sementara di Indonesia, berdasarkan buku Statistik Indonesia yang dikeluarkan BPS pada tahun 2002, IHK meliputi beberapa aspek 249 hingga 353 jenis komoditi yang dihitung berdasarkan contoh konsumsi hasil Survey Biaya Hidup (SBH) di 44 kota besar di Indonesia. 

Semua komoditi tersebut dikelompokkan menjadi tujuh kelompok besar, yaitu materi makanan, kuliner jadi, rokok dan tembakau, perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan olah raga, serta transportasi dan komunikasi. Sebagai pembanding dengan negara lain, Tabel 8.1 menyajikan perkembangan IHK negara-negara ASEAN untuk kurun waktu 1996-2002.

IHK ialah salah satu indeks harga yang sering dipakai alasannya ialah mempunyai fungsi yang cukup besar dalam analisa ekonomi. Secara ringkas, IHK mempunyai beberapa fungsi utama sebagai diberikut:

1. IHK memungkinkan konsumen untuk memilih imbas perubahan harga terhadap daya beli mereka.
2. IHK ialah satu indikator ekonomi dan tingkat inflasi.
3. IHK sanggup dipakai untuk memilih daya beli mata uang tertentu.

  • Indeks Harga Perdagangan Besar
Pada indeks harga perdagangan besar (IHPB) harga yang dipergunakan ialah harga produsen. Indeks itu berkhasiat untuk mengukur perubahan harga selama dua periode, bukan perubahan kualitas, kuantitas, atau penjualan.

Barang-barang yang diukur dengan indeks harga perdagangan besar ialah materi mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer. Jenis barang-barang yang dipergunakan dalam IHPB harus diklasifikasikan ke dalam sektor-sektor tertentu yang sanggup dibagi lagi ke dalam subsektor sebagai diberikut. 

  1. Sektor pertanian dengan subsektor materi makanan, tanaman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan dan perkayuan
  2. Sektor pertambangan dan galian dengan subsektor batubara, aspal, pasir, kerikil kali, dan kerikil.
  3. Sektor industri dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-barang dari kulit, makanan, minuman, kertas, barang cetakan, karet, dan plastik. 

Badan Pusat Statistik (BPS) biasanya menerbitkan laporan indeks harga perdagangan besar di sektor barang-barang ekspor, barang-barang impor, dan materi bangunan secara berkala. 

 Berikut ialah beberapa jenis indeks harga sebagaimana sanggup kita jumpai dalam kehidupan  Macam Jenis Indeks Harga

  • Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani
lndeks harga yang dibayar dan diterima petani ialah indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh petani, baik untuk proses produksi maupun untuk biaya hidupnya. Jika dalam indeks harga itu ikut dihitung pajak, penghasilan buruh tani, dan bunga hipotik yang dibayar oleh para petani, maka indeks harga yang diperoleh disebut indeks paritas. Indeks harga yang diterima petani meliputi pendapat-an yang diterima petani, sebesar 95% dari seluruh penerimaan dalam bentuk uang hasil penjualan produk agrarianya. 

Pada indeks harga yang dibayar petani ada dua kategori penting: (1) indeks pembelanjaan untuk konsumsi rumah tangga dan; (2) indeks pembelanjaan untuk produksi. Indeks harga yang dibayar petani dipakai untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan oleh para pedagang. 

Perbandingan antara indeks harga yang diterima dan dibayar petani disebut sebagai Nilai Tukar Petani (NTP). NIP ialah salah satu indikator yang secara tidak eksklusif sanggup menunjukkan tingkat kesejahteraan petani.



Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama

Belum ada Komentar untuk "Macam Jenis Indeks Harga"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel