Kepadatan Populasi Insan Dan Ketersediaan Materi Makanan
Kepadatan populasi insan bekerjasama dengan kelangsungan hidup insan sebagai salah satu komponen biotik dalam ekosistem. Manusia sebagai komponen biotik dalam ekosistem tidak lepas akan ketergantungannya terhadap lingkungan biotik atau lingkungan abiotik. Kepadatan populasi insan di bumi ketika ini dipengaruhi daya dukung lingkungan dan insan yang jumlahnya terus bertambah. Masalah-masalah tersebut sangat menarikdanunik untuk kita pelajari.
Kalau kita perhatikan suatu populasi, salah satu hal yang segera menarikdanunik perhatian ialah jumlah individu dalam populasi. Hal tersebut bekerjasama juga dengan ruang yang mereka tempati pada waktu tertentu. Jika populasi terus tumbuh dan berkembang, makapada suatu waktu tertentu tempat populasi itu tidak bisa lagi menopang kelangsungan hidupnya. Bagaimanakah dengan kepadatan populasi manusia? Apakah bumimempunyai daya dukung lingkungan yang cukup untuk populasi manusia?
Berdasarkan hasi1 penelitian, populasi penduduk dunia ketika ini mencapai lebih dari enam miliar. Mengingat luas daratan spesialuntuk mencapai 30% luas permukaan bumi, tanpa kita sadari ternyata plguat yang kita diami sudah terlalu padat. Para jago kependudukan sudah menyepakati bahwa kepadatan populasi insan ialah persoalan dunia yang sangat fokus lantaran dampaknya sanggup mengancam kehidupan insan dan makhluk hidup lainnya.
Dari data jumlah penduduk di dunia pada tahun 2005, Indonesia menempati urutan keempat dengan jumlah penduduk mencapai 221,9 juta. Pada tahun 2001 populasi penduduk Indonesia sebesar 206,1 juta. Hal itu mengatakan pertumbuhan populasi penduduk Indonesia cukup besar.
Apabila laju pertumbuhan tersebut terus bertambah, maka penduduk Indonesia akan berlipat dua kali jumlahnya dalam kurun waktu kira-kira 20 tahun sehingga pada tahun 2320 jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 400 juta orang.
Untuk mengetahui kepadatan penduduk suatu tempat ialah membandingkan Turs' smi penduduk dengan luas tempat tersebut. Kepadatan penduduk ialah jumlah penduduk per satuan luas lahan pada tempat tertentu dalam kurun waktu tertentu. Kepadatan penduduk cuzirt.: wilayah atau negara ditentukan oleh tiga komponen, yaitu kelahiran (natalitas), kematun (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Pengaruh jumlah penduduk yang tinggi akan diikuti dengan kebutuhan hidup yang tinggi pula, menyerupai kebutuhan pangan, air membersihkan, udara membersihkan, dan tempat tinggal. Bila kebutuhan hidup terus meningkat, maka penerapan sumber daya alam juga terus meningkat dan pada gilirannya penerapan sumber daya alam suAit dikontrol. Mampukah alam menyediakan dan memenuhi banyak sekali kebutuhan penduduk tersebut?
Seorang jago kependudukan dan ekonomi asal Inggris, Thomas Robert Malthus (1766 1834 menyatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk sesuai deret ukur (2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertambahan jumlah materi kuliner sesuai deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, ...).
Kepadatan populasi insan yang terus meningkat sanggup melampaui kemampuan daya dukung lingkungan. Apabila pertambahan penduduk tidak seimbang dengan daya dukung lingkungan, maka insan akan dihadapkan pada banyak sekali masalah, antara lain persoalan pangan, tempat tingpi„ ketersediaan air membersihkan„ dan kerusakan lingkungan.
1. Kepadatan Populasi Manusia dan Ketersediaan Bahan Makanan
Pertumbuhan populasi insan yang pesat sanggup menghambat upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan nutrisi vang dikandungnya sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi tersebut terjadi lantaran semakin banyak jumlah populasi manusia, kebutuhan pangan dan nutrisi juga bertambah banyak.
Kekurangan zat gizi kuliner dalam jangka waktu usang disebut malnutrisi, sedangkan apabila belum sempurnanya vitamin disebut avitaminosis. Baik malnutrisi maupun avitaminosis menimbulkan timbulnya penyakit defisiensi, yaitu penyakit yang disebabkan belum sempurnanya zat kuliner yang diharapkan tubuh. Malnutrisi biasanya dijumpai di negara-negara berkembang.
Manusia dengan pengetahuan dan teknologi yang dimiliki terus berupaya dan mencoba meningkatkaif produksi materi kuliner melalui banyak sekali macam cara, contohnya revolusi hijau, revolusi biru, serta pemuliaan tumbuhan dan hewan.
a. Revolusi Hijau
Revolusi hijau ialah perjuangan pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi materi makanan, terutama biji-bijian (serealia). Saat ini pengembangan serealia khususnya padi-padian sudah dilakukan oleh suatu tubuh yang disebut International Rice Research Institute (IRRI) di Los Banos, Filipina.
Revolusi hijau di. Indonesia dilaksanakan meialui kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Apakah kegiatan revolusi hijau selalu berdampak positif? Berdasarkan hasil penelitian diketahui pula beberapa dampak negatif vari:menvertai pelaksanaan kegiatan ini.
b. Revolusi Biru
Revolusi biru ialah perjuangan pengembangan teknologi memanfaatkan kekayaan maritim untuk meningkatkan produksi materi makanan. Sumber daya hayati maritim yang sanggup dimanfaatkan sebagai materi kuliner berasal dari binatang ataupun flora laut, antara sebagai diberikut:
1) Hewan, contohnya ikan, udang, kerang, cumi-cumi, dan kepiting.
2) Tumbuhan, misalnya:
1) Hewan, contohnya ikan, udang, kerang, cumi-cumi, dan kepiting.
2) Tumbuhan, misalnya:
- Ganggang merah (Rhodophyceae), contohnya Eucheuma spinosum untuk materi pembuat agar-agar.
- Ganggang hijau (Chlorophyceae), contohnya Chlorella sp. sebagai sumber protein.
Manusia melaksanakan banyak sekali cara dalam memanfaatkan sumber daya hayati laut. Teknik-cara yang digunakan ada yang ramah terhadap lingkungan, tetapi ada juga yang sanggup merusak lingkungan. Teknik-cara memanfaatkan sumber daya hayati maritim yang tidak ramah lingkungan, menyerupai penerapan dinamit dan pukat harimau serta penangkapan ikan pada ketika animo kawin.
Untuk mencegah hal tersebut, sekarang pemenuhan kebutuhan perikanan dilakukan dengan cara-cara yang aman, menyerupai pembuatan rumpon, pembuatan karamba, pembuatan tambak, dan pembuatan jaring ramah lingkungan.
c. Pemuliaan Tanaman dan Hewan
Pemuliaan tumbuhan dan binatang ialah suatu perjuangan untuk mengubah sifat tumbuhan atau binatang menjadi jenis gres yang mempunyai sifat lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan manusia. Jenis tumbuhan atau binatang yang dihasilkan mempunyai banyak sekali keunggulan, contohnya cepat berproduksi, mempunyai rasa yang enak, serta tahan hama dan penyakit.
Secara umum, ada empat cara memperoleh bibit unggul, yaitu mutasi gen, hibridisasi, transplantasi gen, dan seleksi. Mutasi gen ialah perubahan materi genetik (gen) yang dimiliki suatu individu, sedangkan transplantasi gen atau pencakokan gen ialah pemindahan gen dari suatu spesies ke dalam pembawa gen (kromosom) spesies lainnya.
Seleksi organisme unggul perlu dilakukan untuk menentukan sifat-sifat suatu organisme semoga sesuai dengan yang dikehendaki. Hibridisasi ialah perkawinan antara dua individu satu spesies (jenis) yang tidak sama sifat atau varietas.
2. Berkurangnya Lahan untuk rempat Tinggal dan Areal Pertanian
Peningkatan jumlah populasi insan menvehabkan kebutuhan terhadap lahan untuk tempat tinggal dan mencukupi kebutuhan pangan semakin meningkat pula. Salah satu perjuangan penerapan lahan untuk mencukupi kebutuhan pangan ialah kegiatan pertanian.
Dalam upaya memenuhi lahan untuk tempat tinggal banyak dijumpai penerapan lahan pertanian rindang menjadi lahan pemukiman. Akibatnya, ketersediaan lahan pertanian yang baik semakin berkurang. Oleh lantaran itu, salah satu cara untuk menambah luas areal pertanian dengan pembukaan areal hutan.
Pembukaan hutan secara sembarangan sanggup menimbulkan kerusakan hutan. Selain merusak sumber daya alam hayati, kerusakan hutan sanggup menimbulkan terjadinya perubOlan iklim dan keseimbangan ekosistem, contohnya abrasi dan banjir.
3. Kesusahan Memenuhi Kebutuhan Air dan Udara Bersih
Sejak penguasaan ilmu dan teknologi maju, insan terus berusaha menguasai alam semoga kualitas hidupnya meningkat. Selama campur tangan insan terhadap lingkungan masih dalam batas kewajaran dan tidak bersifat merusak, keseimbangan alam masih sanggup terwujud. Akan tetapi, apabila ketamakan dan keserakahan insan terus menitigkat; maka terjadi ketidakseimbangan ekosistem.
Menurut Profesor Emil Salim (ahli ekologi lingkungan), persoalan lingkungan terutama ditimbulkan oleh ledakan penduduk dan perkembangan teknologi. Kedua faktor tersebut akan mempergampang insan dalam mengeksploitasi sumber daya alam dan pada risikonya timbul krisis lingkungan, Salah satu di antara sekian banyak krisis lingkungan yang mulai dirasakan umat insan ialah krisis air dan udara membersihkan yang diakibatkan oleh polusi udara dan air.
4. Menurunnya Derajat Kesehatan Diri dan Masyarakat lantaran Kekurangan Nutrisi
Untuk menjamin semoga tubuh kita senantiasa sehat, diharapkan hidangan kuliner yang mengandung sumber energi, sumber zat pembangun, zat pengatur, dan zat pelindung tubuh. Untuk itu, di dalam kuliner kita sehari-hari harus mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang cukup dan memenuhi syarat-syarat kesehatan. Makanan yang mengandung seluruh zat-zat menyerupai itu disebut kuliner bergizi.
Apakah yang akan terjadi apabila jumlah populasi insan tumbuh sangat pesat? Dapatkah insan memenuhi kebutuhan nutrisi menyerupai yang diharapkan? Pertumbuhan populasi insan yang sangat pesat sanggup menghambat upaya pemenuhan kebutuhan pangan sekaligus nutrisi yang dikandungnva sesuai dengan yang diharapkan. melaluiataubersamaini berkurangnya nutrisi dan pangan yang chkonsumsi, tubuh menjadi lebih lemah dan praktis terjangkit penyakit sehingga tingkat kesehatan masvarakat pun menjadi menurun.
5. Meningkatnya Penderita Penyakit Menular dan Kronis
Kepadatan penduduk yang tinggi memungkinkan penyebaran basil penyakit menjadi lebih cepat. Pada umumnya, di lingkungan yang padat penduduk kesadaran untuk menjaga kemembersihkanan lingkungan (baik sanitasi maupun higienenya) sangat kurang.
Keadaan ini mungkin terjadi lantaran kesibukan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sehingga kepedulian kepada keadaan lingkungannya berkurang. Akibatnya, penvebaran wabah penyakit menjadi semakin cepat dan perjuangan penanggulangannya menjadi semakin susah.
Beberapa penyebaran penyakit menular dan kronis yang cepat ialah penyakit abuh jalan masuk pernapasan akut (ISPA) dan AIDS (acquired immune deficiency syndrome).
Beberapa waktu lalu, ISPA yang juga dikenal dengan SARS (severe acute respiratory syndrome) sudah memakan banyak korban. Penyakit ini berasal dari Cina, Hongkong, dan menyebar sampai Singapura, Filipina, Vietnam, dan Kanada. Baik SARS maupun AIDS, keduanya disebabkan oleh virus. Virus SARS menyebar melalui udara, sedangkan AIDS menyebar melalui jarum suntik, kekerabatan seksual, atau transfusi darah.
Untuk memmenolong engkau mempersembahkan inspirasi atau gagasan untuk menjawaban persoalan tersebut di atas, engkau sanggup mempelajari uraian materi diberikut ini.
Daftar Pustaka: PT. Selangkah Maju
Belum ada Komentar untuk "Kepadatan Populasi Insan Dan Ketersediaan Materi Makanan"
Posting Komentar