Kegunaan Sosiologi Dalam Perencanaan Sosial

Perencanaan sosial yaitu suatu acara untuk mempersiapkan masa depan kehidupan insan dalam masyarakat secara ilmiah yang bertujuan untuk mengatasi kemungkinan timbulnya dilema pada masa-masa terjadi perubahan. Perencanaan sosial lebih bersifat preventif oleh sebab kegiatannya merupakan pengarahan-pengarahan dan bimbingan-bimbingan sosial mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik. Pada masa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyerupai kini ini, tidak sedikit kemungkinannya sanggup besar lengan berkuasa terhadap kehidupan manusia, bisa besar lengan berkuasa positif dan bisa juga malah justru berakibat negatif.
Secara sosiologis perencanaan ini didasarkan pada perincian pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka mempersiapkan masa depan yang lebih baik daripada sebelumnya. Dengan hadirnya teknologi baru, berarti perlu persiapan untuk menggunakannya dengan meningkatkan kemampuan masyarakat, yang pada hakikatnya untuk mencapai kemajuan; jangan hingga teknologi itu menjadi beban dan tidak bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

Menurut Ogburn dan Nimkoff, prasyarat suatu perencanaan sosial yang efektif yaitu sebagai berikut;
1. Adanya unsur modern dalam masyarakat yang meliputi suatu sistem ekonomi di mana telah dipergunakan uang, urbanisasi yang teratur, intelligensia dibidang teknik dan ilmu pengetahuan, dan suatu sistem manajemen yang baik.
2. Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisis yang baik.
3. Terdapatnya perilaku publik yang baik terhadap usaha-usaha perencanaan sosial tersebut.
4. Adanya pimpinan irit dan politik yang progresif

Di samping itu Soerjono Soekanto* juga menambahkan bahwa suatu konsentrasi wewenang juga diharapkan untuk merumuskan dan menjalankan perencanaan tersebut supaya perencanaan tadi tidak terseret oleh perubahan-perubahan sebagai akhir dari tekanan-tekanan atau kepentingan-kepentingan dari golongan-golongan yang established dalam masyarakat.

Perencanaan sosial itu tentunya diarahkan pada persiapan dalam rangka mengatasi banyak sekali rintangan pelaksanaan pembangunan. Dalam suatu perencanaan perlu adanya kolaborasi antarwarga masyarakat dengan pihak perencana; dalam hal ini perlu dipersiapkan usaha-usaha yang lebih komunikatif dalam relasi sosial sehingga akad bersama dalam suatu kerja kolektif sanggup dicapai. Kesepakatan bersama sangat penting artinya dalam suatu perencanaan sosial, oleh sebab di dalamnya mencerminkan perjuangan pencapaian tujuan dan kepentingan bersama.

Perencanaan demikian perlu dilakukan secara realistis dan konkret di bawah pimpinan kelompok perencanaan yang berwibawa dan paham terhadap kehendak dan harapan-harapan masyarakat. Tugas-tugas demikian relatif banyak dikuasai oleh para hebat sosiologi, terutama perihal banyak sekali budi dalam langkah mengamati proses perubahan masyarakat.

Kebijaksanaan sosiologis sangat dekat kaitannya dengan banyak sekali unsur kebudayaan, menyerupai nilai-nilai, norma-norma, sikap-sikap serta peranan-peranan sosial, yang diharapkan sanggup berfungsi mengajak masyarakat bekerja sama dan bergotong royong bersama dalam rangka meningkatkan taraf kehidupannya.

Mayor Polak (1979), dalam hal ini memusatkan perhatiannya pada sektor pedesaan. Ia menyampaikan bahwa sosiologi diterapkan dalam budi ini, khususnya pada perubahan sosial (social change) sebagai suatu proses multidimensional. Garis besarnya ialah:
1. Membuat mata penduduk desa terbuka akan kebutuhan-kebutuhan mereka yang dirasakan oleh mereka sendiri (felt needs).
2. Menimbulkan hasrat dan kepercayaan pada mereka bahwa mereka sanggup memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dan pada umumnya memperbaiki nasib, asalkan mereka bersedia bergiat secara bergotong royong.
3. Memberikan bantun modal, alat-alat dan penyuluh teknis, bilamana orang desa sudah siap untuk mengadakan pembangunan.

Peranan hebat sosiologi yaitu mengoordinasikan antara potensi, disiplin dan acara segenap masyarakat dengan anjuran yang ada dalam perencanaan. Dengan begitu diharapkan masyarakat akan lebih gampang memahami tujuan suatu perubahan atau pembangunan; lalu melakukan anjuran-anjuran yang direncanakan secara sukarela, oleh sebab intinya perencanaan itu diangkat dari kehendak dan harapan-harapan mereka. Pihak perencana sendiri harus siap mengorbankan sebagian kebebasan bertindak; kebiasaan adaptasi diri perlu ditanamkan dalam-dalam biar kepercayaan masyarakat tetap terpatri. Bagaimana mungkin seorang penyuluh keluarga berencana berapi-api menjelaskan banyak sekali manfaat dan laba ber KB, jikalau ia sendiri sedang hamil tua.


Secara umum ada beberapa kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial, yaitu antara lain:
1. Sosiologi memiliki dasar kemampuan mendalam perihal perkembangan kebudayaan masyarakat dari taraf yang tradisional hingga taraf kebudayaan modern, menyerupai kompleksitas masyarakat dengan banyak sekali perubahan peradabannya. Dengan demikian proses penyusunan dan memasyarakatkan suatu perencanaan sosial relatif lebih gampang dilakukan.
2. Sosiologi memiliki dasar kemampuan memahami perihal relasi insan dengan alam sekitarnya, relasi antargolongan dalam masyarakat, di samping memahami pula proses perubahan-perubahan dan pengaruh-pengaruh inovasi gres terhadap masyarakat. Hal ini berarti cara kerja sosiologis mengenai rancangan terhadap masa depan atas dasar kenyataan yang faktual dalam masyarakat, relatif lebih sanggup dipercaya.
3. Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang objektif; proses pelaksanaan kerjanya lebih didasarkan pada spekulasi dan impian yang ideal. Dengan demikian pelaksanaan perencanaan sosial sanggup diharapkan lebih sedikit penyimpangannya.
4. Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan kehidupan masyarakat, sehingga perencanaan tersebut sanggup bermanfaat dalam menghimpun kekuatan sosial dalam rangka membuat ketertiban masyarakat.
5. Dengan berpikir secara sosiologis, maka perencanaan sosial sanggup dimanfaatkan untuk mengetahui batas-batas keterbelakangan dan kemajuan masyarakat dari bidang kebudayaan, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dinamis dan cepat, diharapkan sanggup diubahsuaikan dengan pertumbuhan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang ada.

Sumber
Syani, Abdul. 1992. Sosiologi; Skematika, Teori, dan Terapan. Bumi Aksara. Jakarta


Download

Baca Juga
1. Kegunaan Sosiologi dalam Pembangunan
2. Kegunaan Sosiologi dalam Penelitian
3. Kegunaan Sosiologi dalam Pemecahan Masalah Sosial

Belum ada Komentar untuk "Kegunaan Sosiologi Dalam Perencanaan Sosial"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel