Ivan Pavlov. Eksperimen

Berikut yaitu klarifikasi dari eksperimen Pavlov. Pertama, di hadapan anjing diberikan sepotong anjing (US). Hal ini menjadikan respons berupa anjing mengeluarkan air liur (UR). Kedua, di depan anjing diberikan sebuah bel (CS). Ternyata, hal tersebut tidak menghasilkan respons. Dengan kata lain, anjing tidak mengeluarkan air liur (CR), tetapi sebatas memerhatikan bel. Oleh Pavlov, hal ini disebut keadaan prabelajar. Selanjutnya, daging disajikan hampir bersamaan dengan bel secara berulang-ulang (US+CS yang menghasilkan UR+CR). Hal ini disebut Pavlov sebagai keadaan proses pembelajaran.

Adapun klarifikasi mengenai maksud US, UR, serta CR yaitu sebagai berikut.
a. US (unconditioned stimulus) yaitu stimulus orisinil atau netral. Stimulus ini tidak dikondisikan alasannya eksklusif menjadikan respons. Sebagai contoh, daging sanggup merangsang anjing untuk mengeluarkan air liur.
b. UR (unconditioned respons) yaitu respons tak bersyarat atau disebut juga sikap responden (respondent behavior). Respons ini muncul alasannya hadirnya US, yaitu air liur anjing yang keluar alasannya melihat daging.
c. CS (conditioning stimulus) yaitu stimulus bersyarat atau dikondisikan, yaitu tidak sanggup eksklusif menjadikan respons. CS perlu dipasangkan dengan US secara terus-menerus biar menjadikan respons. Contohnya, suara bel akan mengakibatkan anjing mengeluarkan air liur kalau selalu dipasangkan dengan daging.
d. CR (conditioning respons) yaitu respons bersyarat yang muncul alasannya hadirnya CS. Contohnya, air liur anjing keluar alasannya mendengar suara bel.

Pada akhirnya, anjing mengeluarkan air liur (UR) dikala diberikan bel (CS) sekalipun tidak diikuti daging. Keluarnya air liur sebagai respons terhadap stimulus bel oleh Pavlov disebut sikap hasil berguru atau pengondisian. Jadi, ada dua mekanisme yang harus dipenuhi untuk membuat respons pengondisian dalam percobaan ini. Pertama, CS segera diikuti oleh US. Kedua, hal yang demikian dilakukan berulang-ulang hingga terbentuk CR.

Dalam eksperimen Pavlov yang lain, suara bel itu diganti dengan cahaya lampu. Artinya, sebelum makanan diberikan kepada anjing lampu dinyalakan terlebih dahulu. Setelah mekanisme itu diulang-ulang secukupnya, setiap kali melihat cahaya lampu anjing selalu mengeluarkan air liur.

Eksperimen selanjutnya dilakukan untuk mengetahui apakah respons bersyarat telah terbentuk itu sanggup dihilangkan atau tetap bertahan. Prosedurnya dijelaskan sebagai berikut. Perangsang bersyarat yang telah menjadikan respons disajikan berulang-ulang tanpa diikuti perangsang tak bersyarat. Mula-mula, anjing mengeluarkan air liur. Namun, usang kelamaan anjing tidak lagi mengeluarkan air liur sekalipun menyaksikan perangsang bersyarat.

Dari eksperimen ini, Pavlov menarik sebuah kesimpulan. Anjing mempelajari cahaya lampu ataupun suara bel mula-mula sebagai datangnya makanan (pembentukan CR). Namun, ia kemudian berguru bahwa cahaya lampu atau suara bel sebagai menandakan tidak ada makanan (penghilang CR).

Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Ivan Pavlov. Biografi Psikolog
2. Ivan Pavlov. Classical Conditioning Theory (CCT)
3. Ivan Pavlov. Teori 
4. Ivan Pavlov. Hukum Pembelajaran

Belum ada Komentar untuk "Ivan Pavlov. Eksperimen"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel