Ibnu Sina. Teori Melankolia-Mania

Ibnu Sina berbicara wacana gangguan psikologis. Ia percaya melankolia (mengenang sesuatu di masa lampau) yang telah menjadi mania (kecanduan secara berlebihan) ialah sumber seseorang menjadi curiga dan fobia. Seseorang yang merasa marah, cinta, rindu, sedih, dan takut disebabkan aspek-aspek melankolia telah bermetamorfosis sebagai mania.
Artinya, semua pengalaman baik dan jelek yang terekam di dalam pikiran—sehingga menjadi melankolia—menggumpal kuat pada otak orang tersebut. Pada kondisi itulah melankolia dikatakan bermetamorfosis menjadi mania dan kuat terhadap referensi sikap orang tersebut.

Menurut Ibnu Sina, perubahan melankolia menjadi mania disebabkan oleh kelembaban pada otak. Hasil dari pernapasan merembes ke otak sehingga menjadi lembab. Semakin besar kadar kelembaban di otak, maka pergeseran melankolia menjadi mania kian kuat. Selain itu, kelembaban otak yang kian bertambah menjadikan seseorang semakin rentan terjangkit gangguan mental. Dalam konteks ini, Ibnu Sina ialah penggerak teori frenologi, yaitu ilmu yang membahas gangguan mental yang berasal dari rembesan di otak. Teori ini masih relevan dalam kajian psikologi modern sebagai potongan dari psikofisiologi.

Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Lebih lengkap wacana biografi dan anutan Ibnu Sina Klik di Sini

Baca Juga
1. Ibnu Sina. Kecemasan Pada Kematian
2. Ibnu Sina. Relasi Pikiran dengan Tubuh
3. Ibnu Sina. Teori Persepsi Internal

Belum ada Komentar untuk "Ibnu Sina. Teori Melankolia-Mania"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel