Homeschooling di Indonesia
Homeschooling di Indonesia - Sekolah rumah atau Homeschooling adalah metode pendidikan alternatif yang dilakukan di rumah, dibawah pengarahan orangtua atau tutor pendamping, dan tidak dilaksanakan di tempat formal lainnya seperti di sekolah negeri, sekolah swasta, atau di institusi pendidikan lainnya dengan model kegiatan belajar terstruktur dan kolektif. Di kota-kota besar Homeschooling sudah banyak tersedia, tinggal memilih sesuai dengan bakat anak, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan kota-kota besar lainnya.
Homeschooling Bukanlah lembaga pendidikan, bukan juga bimbingan belajar yang dilaksanakan di sebuah lembaga. Tetapi homeschooling adalah model pembelajaran di rumah dengan orang tua sebagai guru utama dan bisa juga mendatangkan guru pendamping atau tutor untuk datang ke rumah. Homeschooling juga bukan berarti kegiatannya selalu dilaksanakan di rumah, siswa dapat belajar di alam bebas baik di laboratorium, perpustakaan, museum, tempat wisata, dan lingkungan sekitarnya. Tetapi inti dari homeschooling tetap yaitu model pendidikan yang dilaksanakan di rumah dengan orang tua sebagai guru utama.
Para orangtua memiliki sejumlah alasan yang membuat mereka memilih model pendidikan homeschooling untuk anak-anak mereka. Tiga alasan yang kebanyakan dipilih oleh orangtua di Amerika Serikat adalah masalah mengenai lingkungan sekolah, untuk lebih menekankan pengajaran agama atau moral, dan ketidaksetujuan dengan pengajaran akademik di sekolah negeri atau sekolah swasta.
Saat ini, homeschooling sangat populer di Amerika Serikat, dengan persentase anak-anak 5-17 tahun yang diberikan homeschooling meningkat dari 1.7% pada 1999 menjadi 2.9% pada 2007.
Di Indonesia, homeschooling semakin dikenal masyarakat setelah berdirinya beberapa lembaga pendidikan non formal elit yang menggunakan merk homeschooling. Selain itu, banyak para artis, seniman, hingga atlet memilih model pendidikan seperti ini. Hal ini membuat homeschooling terkesan esklusif dan hanya untuk kalangan masyarakat menengah keatas. Padahal pada hakikatnya, kegiatan homeschooling dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dari kalangan menengah atas hingga kalangan menengah bawah dengan syarat orang tua benar-benar mengatur model kegiatan belajar mengajar dan kurikulum yang paling efektif, sesuai dan benar bagi anak-anaknya.
1. Homeschooling tunggal
Model ini dilaksanakna dalam satu keluarga dan tidak bergabung dengan keluarga lainnya yang melakukan homeschooling terhadap anak-anaknya.
2. Homeschooling majemuk
Model ini dilaksanakan oleh beberapa keluarga dengan kegiatan-kegiatan tertentu juga kegiatan pokok dan kegiatannya tetap dilaksanakan di rumah masing-masing.
3. Komunitas homeschooling
Komunitas homeschooling adalah gabungan dari komunitas majemuk dan mereka menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok, dan hal-hal lainnya.
Sumber: Wikipedia
Bagi siswa atau anak yang memiliki bakat menonjol pada satu bidang tertentu, home schooling ini sangat bermanfaat, selain anak bisa fokus pada bidang tertentu, orang tuapun bisa lebih mudah memantau perkembangan anaknya. Homeschooliing juga bisa menjadi alternatif bagi orang tua yang suka berpindah-pindah tempat karena tuntutan pekerjaan dalam waktu yang cukup lama dan tidak bisa meninggalkan keluarganya di kota tempat menetap. Kesempatan untuk orang tua dalam memastikan anaknya mendapatkan perhatian yang cukupp dari sang pengajar merupakan hak untuk orang tua yang memasukkan anaknya ke homeshooling.
Homeschooling dapat meminimalisir pengaruh buruk dari lingkungan siswa yang urang baik seperti tawuran antar pelajar, kenakalan remaja, hura-hura, ikut-ikutan masuk geng, terpengaruh narkoba dari teman-temannya dan lain sebagainya. Namun dibalik kelebihan homesochooling juga memiliki kelemahan dimana siswa yang belajar di homeschooling seringnya di rumah dan kurang bergaul dengan teman sebayanya yang akan mengakibatkan lemahnya kemampuan bersosial si anak dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja hal ini akan mempengaruhi siswa dalam membuat keputusan, demikian juga jika menghadapi masalah-masalah yang di luar perkiraan si anak, karena mereka terbiasa berada di lingkungan orang tuanya walaupun tidak secara mutlak bisa saja si anak bergaul dengan teman yang ada di dekat rumahnya atau di rumahnya ada saudaranya yang sebaya.
Itulah secara singkat penjelasan tentang Home Schooling di Indonesia. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi referensi bagi Anda yang membacanya. Sumber http://www.rpp-silabus.com/
Homeschooling Bukanlah lembaga pendidikan, bukan juga bimbingan belajar yang dilaksanakan di sebuah lembaga. Tetapi homeschooling adalah model pembelajaran di rumah dengan orang tua sebagai guru utama dan bisa juga mendatangkan guru pendamping atau tutor untuk datang ke rumah. Homeschooling juga bukan berarti kegiatannya selalu dilaksanakan di rumah, siswa dapat belajar di alam bebas baik di laboratorium, perpustakaan, museum, tempat wisata, dan lingkungan sekitarnya. Tetapi inti dari homeschooling tetap yaitu model pendidikan yang dilaksanakan di rumah dengan orang tua sebagai guru utama.
Para orangtua memiliki sejumlah alasan yang membuat mereka memilih model pendidikan homeschooling untuk anak-anak mereka. Tiga alasan yang kebanyakan dipilih oleh orangtua di Amerika Serikat adalah masalah mengenai lingkungan sekolah, untuk lebih menekankan pengajaran agama atau moral, dan ketidaksetujuan dengan pengajaran akademik di sekolah negeri atau sekolah swasta.
Saat ini, homeschooling sangat populer di Amerika Serikat, dengan persentase anak-anak 5-17 tahun yang diberikan homeschooling meningkat dari 1.7% pada 1999 menjadi 2.9% pada 2007.
Homeschooling di Indonesia
Makna homeschooling di Indonesia telah disalah artikan oleh beberapa pihak. Saat ini banyak lembaga pendidikan non-formal yang berdiri dengan menggunakan merek homeschooling tetapi kegiatan belajar dilaksanakan di lembaga. Tentunya hal ini tidak jauh berbeda dengan model sekolah non-formal lainnya. Padahal di luar negeri tidak ada istilah lembaga homeschooling, kecuali konsultan homeschooling, atau komunitas homeschooling. Adapun terkadang orang tua memanggil tutor datang ke rumah melalui perusahaan jasa penyedia tutor atau semacam lembaga les privat, atau juga mencari tutor dengan cara mencari informasi pada konsultan homeschooling dan komunitas homeschooling.Di Indonesia, homeschooling semakin dikenal masyarakat setelah berdirinya beberapa lembaga pendidikan non formal elit yang menggunakan merk homeschooling. Selain itu, banyak para artis, seniman, hingga atlet memilih model pendidikan seperti ini. Hal ini membuat homeschooling terkesan esklusif dan hanya untuk kalangan masyarakat menengah keatas. Padahal pada hakikatnya, kegiatan homeschooling dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dari kalangan menengah atas hingga kalangan menengah bawah dengan syarat orang tua benar-benar mengatur model kegiatan belajar mengajar dan kurikulum yang paling efektif, sesuai dan benar bagi anak-anaknya.
Macam-Macam Homeschooling
Ada Beberapa klasifikasi model homeschooling diantaranya:1. Homeschooling tunggal
Model ini dilaksanakna dalam satu keluarga dan tidak bergabung dengan keluarga lainnya yang melakukan homeschooling terhadap anak-anaknya.
2. Homeschooling majemuk
Model ini dilaksanakan oleh beberapa keluarga dengan kegiatan-kegiatan tertentu juga kegiatan pokok dan kegiatannya tetap dilaksanakan di rumah masing-masing.
3. Komunitas homeschooling
Komunitas homeschooling adalah gabungan dari komunitas majemuk dan mereka menyusun dan menentukan silabus, bahan ajar, kegiatan pokok, dan hal-hal lainnya.
Sumber: Wikipedia
Manfaat Homeschooling
Homeschooling merupakan salah satu metode pendidikan alternatif selain metode belajar formal yang diselenggarakan di sekolah. Tempat kegiatan belajarnya pun tidak di sekolah melainkan di rumah dan gurunya adalah orang tuanya sendiri atau orang lain yang menjadi tenaga pengajar dari penyelenggara homeschooling tempat dimana siswa didaftarkan.Bagi siswa atau anak yang memiliki bakat menonjol pada satu bidang tertentu, home schooling ini sangat bermanfaat, selain anak bisa fokus pada bidang tertentu, orang tuapun bisa lebih mudah memantau perkembangan anaknya. Homeschooliing juga bisa menjadi alternatif bagi orang tua yang suka berpindah-pindah tempat karena tuntutan pekerjaan dalam waktu yang cukup lama dan tidak bisa meninggalkan keluarganya di kota tempat menetap. Kesempatan untuk orang tua dalam memastikan anaknya mendapatkan perhatian yang cukupp dari sang pengajar merupakan hak untuk orang tua yang memasukkan anaknya ke homeshooling.
Homeschooling dapat meminimalisir pengaruh buruk dari lingkungan siswa yang urang baik seperti tawuran antar pelajar, kenakalan remaja, hura-hura, ikut-ikutan masuk geng, terpengaruh narkoba dari teman-temannya dan lain sebagainya. Namun dibalik kelebihan homesochooling juga memiliki kelemahan dimana siswa yang belajar di homeschooling seringnya di rumah dan kurang bergaul dengan teman sebayanya yang akan mengakibatkan lemahnya kemampuan bersosial si anak dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja hal ini akan mempengaruhi siswa dalam membuat keputusan, demikian juga jika menghadapi masalah-masalah yang di luar perkiraan si anak, karena mereka terbiasa berada di lingkungan orang tuanya walaupun tidak secara mutlak bisa saja si anak bergaul dengan teman yang ada di dekat rumahnya atau di rumahnya ada saudaranya yang sebaya.
Itulah secara singkat penjelasan tentang Home Schooling di Indonesia. Semoga bisa bermanfaat dan menjadi referensi bagi Anda yang membacanya. Sumber http://www.rpp-silabus.com/
Belum ada Komentar untuk "Homeschooling di Indonesia "
Posting Komentar