Definsi Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional
Masyarakat manapun juga, apakah itu sebuah suku di pedalaman, sebuah negara industri maju yang sudah mapan, atau sekelompok masyarakat di kutub utara, niscaya harus menghadapi dan memecahkan tiga duduk masalah ekonomi yang fundamental dan saling terkait.
sepertiyang sudah dibahas di atas, ketiga duduk masalah ekonomi fundamental tersebut adalah:
- output/komoditi apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa;
- bagaimana cara menghasilkannya, atau dengan teknologi menyerupai apa setiap input digabungkan biar diperoleh output yang diinginkan;
- untuk siapa output tersebut dihasilkan dan disalurkan.
Juga sudah dibahas bahwa dalam menghadapi permasalahan ekonomi, terdapat empat pelaku ekonomi: konsumen, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
Tiga duduk masalah tersebut dan juga para pelaku ekonomi tersebut ialah hal yang sangat fundamental dan umum terjadi pada tiruana corak perekonomian, setiap masyarakat memecahkannya dengan cara atau sistem yang tidak sama.
Perbedaan itu antara lain dipengaruhi oleh budaya, ilmu pengetahuan, maupun faktor politik yang ada pada masyarakat bersangkutan. Sebagai contoh, cara masyarakat primitif memecahkan duduk masalah ekonominya tentu tidak sama dengan cara masyarakat yang sudah maju.
Begitu pula di antara masyarakat maju sendiri juga terdapat sejumlah perbedaan. Dari sinilah timbul majemuk sistem ekonomi, antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat/komando, sistem ekonomi pasar, dan sistem ekonomi campuran.
Sebelum kita mengulas aneka macam sistem ekonomi tersebut, sebaiknya kita mengetahui terlebih lampau apa yang dimaksud dengan sistem. Sistem yaitu suatu kesatuan susunan, di mana masing-masing unsur yang ada di dalamnya tidak diperhatikan hakikatnya, tetapi dilihat berdasarkan fungsinya terhadap keseluruhan kesatuan susunan tersebut.
Dalam suatu sistem, masing-masing unsur maupun keseluruhannya sebagai kesatuan, saling berkaitan dan saling membutuhkan. Jadi, sistem ekonomi yaitu suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling bekerjasama dan bekerja secara bantu-membantu sebagai suatu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem Ekonomi Tradisional
Pada masyarakat primitif atau tradisional, segenap aspek kehidupan dan sikap diatur oleh tradisi. Semua acara produksi, distribusi, dan konsumsi dilakukan sesuai dengan kebiasaan (tradisi) yang diwariskan oleh nenek moyang. Telmologi produksi sangat sederhana dan produktivitas sangat rendah.
Keperluan hidup pun terbatas dan ditentukan oleh kebiasaan turun-temurun. Apa yang dikonsumsie dan dikerjakan oleh nenek movang yaitu itu pula yang akan dikonsumsi dan dikerjakan oleh penerusnya. Oleh sebab itu hasil (output) tidak ditentukan oleh perhitungan wacana apa yang perlu bagi insan di masa menhadir, tetapi berpedoman pada masa lalu. Kegiatan ekonomi tertuju untuk mempertahankan yang sudah ada, bukan untuk menciptakari yang baru.
Pada sistem ekonomi tradisional, perubahan produksi dan konsumsi hampir tidak. pernah .ada sebab masyarakat tradisional umumnya susah mendapatkan pembaruan. Demikian juga dengan pilihan-pilihan yang tersedia. Orang tidak memperhatikan ataupun mempersoalkan apa yang harus dilakukan dan mengapa hal itu harus dilakukan.
Tujuan utama mereka yaitu untuk memprertahan-kan kebiasaan yang sudah berlangsung semenjak lama. Orang bekerja semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sementara itu, peningkatan standar hidup bukan menjadi tujuan utama, sebab standar hidup yang ada dianggap sudah memathi.
Mereka juga tidak mempersoalkan kekerabatan antara faktor-faktor produksi yang terbatas atau langka dengan kebutuhan yang tidak terbatas. Kehidupan sehari-hari harus dijalankan berdasarkan norma-norina yang sudah ditentukan dan dilakukan dari generasi ke generasi. Jika ada di antara anggota masyarakat yang melanggar norma-norma tersebut, ia harus dieksekusi atau diasingkan dari masyarakat tersebut.
Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama
Belum ada Komentar untuk "Definsi Pengertian Sistem Ekonomi Tradisional"
Posting Komentar