Definisi Pengertian Sistem Ekonomi Komando Dan Kelebihannya

Pengeritan Sistem ekonomi komando ini disebut juga dengan sistem ekonomi terpusat atau tersentralisasi. Dalam sistem komando, jumlah dan jenis barang yang harus diproduksi ditentukan oleh pemerintah. Pemerintah mengatur dan merencanakan alternatif penerapan faktor produksi yang terbatas. 

Sebagai contoh, kalau pada masa tertentu diharapkan banyak mesin traktor, maka faktor-faktor produksi yang dipakai untuk menghasilkan barang lain (misalnya mobil) dialihkan untuk memproduksi traktor. Pada sistem komando biasanya dibuat tubuh perencana ekonomi pusat. 

Badan itu akan memilih jenis dan jumlah barang-barang yang harus dihasilkan oleh aneka macam unit produksi yang ada dalam negara itu. Itulah mengapa sistem komando memungkinkan pemerintah untuk menyusun dan menyelenggarakan program-program besar dan bersifat massal.

Menurut sistem ini, pemerintah mempunyai kekuasaan yang besar terhadap faktor-faktor produksi alasannya yaitu sebagian besar modal dan alat produksi dimiliki oleh pemerintah. Seluruh acara ekonomi diatur dan dikendalikan oleh pemegang kekuasaan (pemerintah). 

Pemerintah mendata kebutuhan-kebutuhan masyarakatnya dan mengatur penerapan alat-alat pemuas kebutuhan, produksi, dan pendistribusiannya. Kegiatan-kegiatan pemerintah tidak selalu didasarkan pada perjuangan untuk mencari laba atau mencapai tingkat efisiensi yang tinggi. 

Keadaan tersebut memungkinkan pemerintah untuk memakai tiruana tenaga kerja yang terdapat dalam perekonomian dan mentolerir pengangguran tersamar atau orang yang bekerja spesialuntuk beberapa jam sehari. melaluiataubersamaini demikian, pada sistem komando, pengangguran sanggup dihapuskan dan distribusi pendapatan lebih praktis diubahsuaikan dengan yang dikehendaki.

Sistem ekonomi komando mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai diberikut.

• Pemerintah bertanggung balasan penuh terhadap perekonomian.
• Relatif praktis melaksanakan pemerataan pendapatan dan pengen-dalian harga.
• Relatif praktis memilih dan melaksanakan produksi dan distribusi barang.
• Pengangguran sanggup dieliminasi.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, sistem ini juga mempunyai beberapa kelemahan sebagai diberikut.

• Kurang menghargai dan memperhatikan karya cipta langsung atau perseorangafi. Setiap orang harus mendapatkan dan menjalankan tiruana keputusan yang diambil oleh pemerintah, tanpa mempersoalkan apakah orang itu oke atau tidak.

• Konsumen tidak selalu memperoleh barang dan jasa yang sesuai dengan keinginan. Pemerintah memutuskan apa yang harus diproduksi, dan ini belum tentu sama dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat.

• Pemerintah pada praktiknya mengalami kesusahan untuk meng-hitung tiruana kebutuhan masyarakat dan besarnya biaya acara produksi secara terpusat, alasannya yaitu keseluruhan duduk perkara pereko-nomian bersama-sama sangat kompleks.

Daftar Pustaka: PT. Phibeta Aneka Gama

Bagikan Artikel ini