Definisi Pengertian Efek Aspek Sosial Budaya
Istilah sosial budaya meliputi beberapa aspek dua segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi sosial dimana insan harus mengadakan kerjasama demi kelangsungan hidupnya dan segi budaya yang ialah keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang manisfestasinya tampak dalam tingkah laris dan hasil tingkah laris yang terlembagakan.
Yang disebut "sosial" di sini pada hakikatnya yaitu pergaulan hidup insan dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan dan solidaritas yang ialah unsur pemersatu.
Sementara "budaya" yaitu sistem nilai yang ialah hasil cipta, rasa dan karsa insan yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan pendukung dalam menggerakkan kehidupan. melaluiataubersamaini demikian, kebudayaan ialah seluruh cara hidup suatu masyarakat yang mewujud dalam tingkah laris dan hasil dari tingkah laris yang dipelajari dari banyak sekali sumber, Kebudayaan diciptakan oleh faktor organo-biologis manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah.
Masyarakat membentuk contoh budaya dengan satu atau beberapa serius budaya, contohnya nilai utama yang mengintegrasikan tiruana unsur kebudayaan menjadi satu konfigurasi kultural. Fokus budaya sanggup berupa nilai dan norma religius, hemat atau nilai sosial kultural lain, ibarat ideologi modern, ilmu pengetahuan dan teknologi.
A. Struktur Sosial di Indonesia
Dalam masyarakat, insan hidup secara berkelompok sesuai fungsi, kiprah dan profesinya untuk megampangkannya menjalanican tugasnya. melaluiataubersamaini kata Iain, kehidupan masyarakat terstruktur menurut kiprah dan fungsi masing-masing anggota masyarakat.
Pembangunan nasional di Indonesia selama ini menghasilkan struktur sosial masyaralcat yarig cukup beragam. Sejalan dengan modernisasi dan tuntutan perkembangan teknologi, fragmentasi kelompok dalam masyarakat semakin berkembang, baik secara horizontal sesuai dengan bidang pekerjaan maupun secara vertikal sesuai dengan tingkat pekerjaan atau keahlian.
Kehidupan masyarakat menurut struktur kiprah dan profesi melahirkan bentuk korelasi dan ikatan antarmanusia yang sanggup menggantikan korelasi keluarga. Hubungan antarkawan seprofesi atau korelasi antara "pemimpin" dan "anak buah" terkadang lebih erat ketimbang korelasi antarsaudara kandung. Di lain pihak, semakin lebarnya struktur sosial secara horizontal juga akan menjadikan keguakaragaman aspirasi yang semakin susah untuk diakomodasikan bersama.
B. Kondisi Budaya di Indonesia
1. Kebudayaan Daerah
Bangsa Indonesia terdiri dari banyak sekali suku bangsa dan subetnis, yang masing-masing mempunyai kebudayaannya sendiri. Karena suku-suku bangsa tersebut mendiami daerah-daerah tertentu, kebudayaannya kernudian sering disebut kebudayaan daerah.
Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan tempat sebagai suatu sistem nilai yang menuntun sikap, sikap dan gaya hidup ialah identitas dan menjadi pujian dari suku bangsa yang bersangkutan. Dalam setiap kebudayaan tempat terdapat nilai-nilai budaya yang tidak sanggup dipengaruhi oleh budaya asing, yang sering disebut sebagai local genius.
Local genius inilah awal segala kemampuan budaya tempat untuk, netralisir imbas negatif budaya asing. Kebudayaan suku-suku yang mendiami wilayah Nusantara ini sudah usang saling berkomunikasi dan diberinteraksi dalam kesetaraan.
Dalam kehidupan bernegara ketika ini, sanggup dikatakan bahwa kebudayaan tempat ialah kerangka dari kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia. melaluiataubersamaini demikian perkembangan kehidupan sosial budaya bangsa tidak akan terlepas dari perkembangan sosial budaya daerah.
2. Kebudayaan Nasional
Mengingat bangsa Indonesia dibuat dari persatuan suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara, kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional) ialah hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
Kebudayaan nasional juga ialah hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang sudah ada dengan budaya luar (asing), yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Hal yang penting yaitu bahwa interaksi budaya tersebut harus berjalan secara masuk akal dan alamiah, tanpa unsur pemaksaan dan dominasi budaya satu tempat tertentu terhadap budaya tempat lainnya. melaluiataubersamaini demikian kebudayaan nasional tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.
Kebudayan nasional ialah identitas dan menjadi pujian Indonesia. Bangsa Indonesia sudah setuju memakai Pancasila sebagai falsafah hidupnya, sehingga yang terkandung dalam Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku, dan gaya hidup bangsa Indonesia. Secara umum, citra identitas bangsa Indonesia menurut tuntunan Pancasila yaitu insan dan masyarakat yang mempunyai sifat-sifat dasar diberikut:
- Bersifat religius
- Bersifat kekeluargaan
- Bersifat serba selaras
- Bersifat kerakyatan
3. Integrasi Nasional Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini pada tahun 1928 sudah menghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersarna sebagai satu bangsa di satu tanah air. Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-bangsa lain di dunia melalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.
Kenyataan sejarah mengatakan bahwa keguakaragaman budaya justru ialah pesan tersirat bagi bangsa Indonesia dan di masa kemudian sudah bisa memunculkan faktor-faktor perekat persatuan atau integrasi bangsa. Di masa depan, upaya untuk melestarikan keberadaan faktor berekat persatuan bangsa, yaitu keinginan dan sernangat ntuk hidup rneraih harapan bersama, akan menjadi kiprah masyarakat bangsa.
4. Kebudayaan dan Alarn Lingkungan Sejak jaman lampau, suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara ini sudah terbiasa hidup bersahabat dengan alam, entah sebagai petani, peladang atau pelaut. Namun kedekatan ini terbatas spesialuntuk hingga pada memanfaatkan alam beserta kekayaannya dengan pengetahuan yang terbatas.
Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan budaya untuk melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan untuk membuka hutan tanpa pernikiran untuk penghijauan dan rnenjadikan sungai sebagai tempat pemmembuangan limbah insan ialah budaya yang tidak ramah terhadap lingkungan.
Demi kepentingan masa depan, budaya mdestarikan alam harus ditumbuhkan. Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka yaitu bab dari alam dan mereka dihentikan memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak, insan Indonesia Pun akan rusak.
C. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya
Ketahanan di bidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang meliputi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan untuk membuatkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, kendala serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang pribadi maupun tidak pribadi membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia.
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa yang bisa membentuk dan membuatkan kehidupan sosial budaya insan dan masyarakat Indonesia yang diberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkarakter, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, harmonis dan seimbang serta bisa menangkal penetrasi budaya aneh yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Esensi, hukum dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia dengan demikian yaitu pengembangan kondisi sosial budaya di mana setiap masyarakat masyarakat sanggup merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya menurut nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang akan diwujudkan sebagai ukuran tuntutan sikap dan tingkah laris bagi bangsa dan negara Indonesia akan mempersembahkan landasan, semangat, dan jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia.
Sumber: PT. Gramedia Pustaka Utama
Belum ada Komentar untuk "Definisi Pengertian Efek Aspek Sosial Budaya"
Posting Komentar