Carl Jung. Perkembangan Kepribadian Dan Proses Individuasi

Hampir semua psikolog berbicara perihal perkembangan kepribadian. Akan tetapi, Jung tidak memakai cara yang biasa dilakukan. Ia membahas perkembangan insan dari taraf tidak tepat menuju tingkat yang lebih sempurna. Tujuan dari perkembangan kepribadian berdasarkan Jung ialah proses aktualisasi diri (self actualization).
Aktualisasi diri berarti keselarasan dari seluruh aspek kepribadian manusia. Oleh alasannya ialah itu, Jung* beropini bahwa dalam teori kepribadian, dua pandangan Freud* dan Adler* harus diambil. Dalam hal ini, Freud* cenderung berbicara perihal masa lampau sedangkan Adler* justru masa depan. Jung meyakini kepribadian insan di masa sekarang tidak hanya ditentukan oleh pengalamannya di masa lampau, tetapi juga orientasi masa depannya.

Menurut Jung*, di dalam proses perkembangan kepribadian sanggup terjadi gerak maju (progresi) atau mundur (regresi). Progresi ialah kemampuan insan untuk sedapat mungkin menyesuaikan diri, baik terhadap tuntutan-tuntutan dunia luar maupun kebutuhan-kebutuhan alam bawah sadar. Sementara itu, regresi ialah gerak mundur ke fase-fase yang telah dilewati untuk menemukan jalan dalam menghadapi rintangan yang ditemui ketika ini. Dengan melaksanakan gerak mundur, seseorang mungkin menemukan pengetahuan di dalam alam bawah sadarnya untuk mengatasi persoalan yang sedang dihadapi.

Energi psikis yang timbul dari prinsip superposisi sanggup ditransfer dari satu sistem ke sistem lain. Transfer energi psikis ini berlangsung atas dasar prinsip kesamaan dan entropi. Transfer energi yang progresif disebut sublimasi, yaitu perpindahan energi dari proses-proses primitif, instingtif, dan rendah ke proses-proses yang bersifat kultural, spiritual, dan tinggi. Sementara itu, apabila transfer energi dibendung maka terjadilah represi, yaitu energi psikis dipaksa masuk ke dalam alam bawah sadarnya. Jadi, sublimasi dan represi merupakan dua hal yang berlawanan. Sublimasi berkarakter progresif, mendorong jiwa bergerak maju, serta menambah rasionalitas. Adapun represi bersifat regresif, menyebabkan jiwa bergerak mundur, serta menghasilkan irasionalitas.


Jadi, untuk mencapai aktualisasi diri berupa kepribadian yang sehat, setiap aspek kehidupan harus mencapai tahap perkembangan total. Proses ini oleh Jung disebut pembentukan atau inovasi diri (individuasi). Proses individuasi ditandai dengan banyak sekali usaha batin serta melewati beberapa fase berikut ini.
a. Fase pertama, yaitu membuat sadar fungsi pokok dan perilaku jiwa yang ada di dalam alam bawah sadar. Dengan cara ini, tegangan di dalam batin akan berkurang dan kemampuan untuk mengadakan orientasi serta pembiasaan diri meningkat.

b. Fase kedua, yaitu membuat sadar imago-imago. Dengan cara itu, orang akan bisa melihat kelemahan-kelemahannya sendiri yang diproyeksikan.

c. Fase ketiga, yaitu menyadari bahwa insan hidup dalam tegangan oposisi yang berlawanan, baik rohaniah maupun jasmaniah. Selain itu, insan harus tabah menghadapi hal ini serta berupaya mengatasinya.

d. Fase keempat, yaitu membuat keselarasan antara alam sadar (kesadaran) dan alam bawah sadar (ketidaksadaran) yang ditimbulkan oleh diri. Dalam hal ini, diri menjadi sentra kepribadian, menerangi, menghubungkan, serta mengoordinasi seluruh aspek kepribadian. Bilamana sudah mencapai fase ini, Jung menganggap insan sudah berada pada tingkat sempurna.

Sumber
Irawan, Eka Nova. 2015. Pemikiran Tokoh-tokoh Psikologi; dari Klasik hingga Modern. IrcisoD. Yogyakarta


Download

Baca Juga
1. Carl Jung. Biografi Psikolog
2. Carl Jung. Teori Psikologi Analitis
3. Carl Jung. Prinsip Kerja Jiwa
4. Carl Jung. Tipologi Kepribadian

Belum ada Komentar untuk "Carl Jung. Perkembangan Kepribadian Dan Proses Individuasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel