Arthur Schopenhauer

Arthur schopenhauer lahir di Danzig, kini Polandia, pada tahun 1788 sebagai anak seorang pedagang besar. Meskipun orang tuanya kaya, kehidupan keluarganya tidak bahagia. Ayahnya meninggal waktu Arthur masih muda; kemungkinan ia membunuh diri. Dari ibunya ia memisahkan diri. Pengalaman masa muda itulah yang menanamkan pesimisme dalam jiwa Schopenhauer yang akan menjadi ciri khas kepribadiannya. Ia menolak menjadi pedagang dan dengan mencar ilmu sendiri segera mencapai pengetahuan luas dalam filsafat, fisika, kimia, biologi, dan astronomi.

Pada tahun 1822 ia dihabilitasi (dinyatakan bisa mengajar) di Universitas Berlin. Schopenhauer, yang ciri khas kedua yaitu kesombongannya, tetapkan untuk pribadi menantang Hegel*, profesor termasyhur di universitas yang sama; ia menempatkan kuliah-kuliahnya pada jam yang sama dengan kuliah Hegel*. Yang terjadi tidak mengherankan: Schopenhauer gagal total; tak ada mahasiswa yang datang. Karena itu, Schopenhauer untuk selamanya meninggalkan dunia universitas. Sesudah banyak sekali perjalanan, semenjak tahun 1833 ia menetap di Frankurt/Main sebagai penulis bebas. Keadaan keuangan Schopenhauer terjamin berkat warisan ayahnya. Selama seluruh hidup Schopenhauer merasa bermusuhan dengan dunia universitas pada umumnya dan “Hegel dengan gerombolannya” secara khusus. Tulisan-tulisannya mencerminkan sentimen kebenciannya terhadap para filsuf; ia merasa disalahpahami dan dimusuhi dan dengan jengkel menarik diri dari dunia. Ia tidak menikah serta menyendiri dan pada umumnya memberi kesan orang nyentrik yang lebih menyukai anjing pudelnya daripada manusia.

Karya terpenting Schopenhauer yaitu Die Welt als Wille und Vorstellung (Dunia sebagai Kehendak dan Idea, 1819) yang akan diperbaiki dua kali, kemudian Uber den Willen in der Natur (Tentang Kehendak dalam Alam, 1836), dan Die beiden Grundprobleme det Ethik (Kedua Masalah Pokok Etika, 1841). Semula buku-buku itu tidak diperhatikan, yang menciptakan murka Schopenhauer. Baru sesudah ia memasuki usia bau tanah tulisan-tulisannya semakin banyak dibaca, bukan hanya alasannya isinya, melainkan alasannya gaya menulisnya yang sangat mengesankan. Ia meninggal pada tahun 1860.

Sumber
Suseno, Franz Magnis. 1996. 13 Tokoh Etika; Sejak Zaman Yunani Sampai Abad Ke-19. Kanisius. Jogjakarta


Download

Baca Juga
1. Schopenhauer
2. Arthur Schopenhauer. Dunia sebagai Kehendak dan Bayangan
3. Arthur Schopenhauer. Etika

Belum ada Komentar untuk "Arthur Schopenhauer"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel