Ar-Razi. Riwayat Hidup
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi atau dikenal sebagai Rhazes di dunia Barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864-930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H/865 M dan wafat pada tahun 313 H/925 M.
Ia yakni penerus filsafat Al-Kindi* dan dikenal sebagai filsuf Muslim terkemuka. Ar-Razi dikenal sebagai dokter, filsuf, kimiawan, dan pemikir bebas. Menurut riwayat, ia menguasai musik, baik teori maupun praktik, dan dikatakan sebagai mahir alkemi (kimia kuno) sebelum ia berguru formal di bidang kedokteran. Ia memimpin rumah sakit di Rayy, lalu di Baghdad.
Rumahnya yang besar di Rayy dan di tempat-tempat lain di Distrik Jibal Kaspia Selatan menggambarkan bahwa ia tergolong seorang yang kaya. Pengarang sekitar dua ratus karya ini diriwayatkan telah menjadi filsuf/penerjemah Katolik Yacobit, Yahya ibn ‘Adi (893-974 M) dan disebut sebagai “dokter Islam yang tidak tertandingi”.
Ar-Razi berguru ilmu kedokteran kepada ‘Ali ibn Rabban Ath-Thabari. Ibn An-Nadim, sebagaimana dikutip Fuad Al-Ahwani, menyebutkan Ar-Razi berguru filsafat kepada Al-Balkhi. Al-Balkhi yakni orang yang sering melaksanakan perjalanan, menguasai filsafat dan ilmu-ilmu kuno. Beberapa orang menyampaikan bahwa Ar-Razi menghubungkan dirinya dengan buku-buku filsafat Al-Balkhi.
Ar-Razi menulis karya-karya ihwal berahi, senggama, ketelanjangan, keterbusanaan, efek-efek mematikan penyakit Simoom terhadap kehidupan binatang, animo gugur dan semi, budi Sang Pencipta, dan alasan penciptaan hewan buas dan reptil. Salah satu karyanya membela proposisi bahwa Tuhan tidak campur tangan dalam tindakan makhluk. Karya lainnya membantah klaim bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Ia membahas aksara gerak bawaan atau gerak intrinsik, perbedaan tajam antara fisika Demokritus* dan Aristoteles*. Ia menulis sejumlah pembahasan mengenai sifat-sifat bahan dan sebab-sebab kasat mata dari gerak. Pemaparannya ihwal risio mengabaikan aksioma geometri yang ditujukan kepada para pembela kalam ihwal atom-atom tidak berdimensi. Karyanya ihwal diagonal bujur kandang hendak membela atomismenya sendiri dari tuduhan klasik, yang mula-mula dilancarkan oleh Pythagorianisme*, bahwa atomisme tidak memasukkan ketaksebandingan sisi sebuah persegi dengan diagonalnya—tuduhan yang diruntuhkan dengan penerimaan Ar-Razi terhadap ruang kosong dan penolakannya terhadap pedoman Aristoteles* mengenai relativisme ruang. Ruang mutlak Ar-Razi merupakan kontinum Euclidean dan, ibarat juga bahan menurutnya, tidak harus tersusun dari kuantum yang diskret dan tidak sanggup dibagi-bagi
Sumber
Hasan, Mustofa. 2015. Sejarah Filsafat Islam; Genealogi dan Transmisi Filsafat Timur ke Barat. Pustaka Setia. Bandung
Download
Baca Juga
1. Ar-Razi. Karya Filsafat
2. Ar-Razi. Filsafat Lima Kekal
3. Ar-Razi. Filsafat Rasionalis
4. Ar-Razi. Filsafat Moral
Ia yakni penerus filsafat Al-Kindi* dan dikenal sebagai filsuf Muslim terkemuka. Ar-Razi dikenal sebagai dokter, filsuf, kimiawan, dan pemikir bebas. Menurut riwayat, ia menguasai musik, baik teori maupun praktik, dan dikatakan sebagai mahir alkemi (kimia kuno) sebelum ia berguru formal di bidang kedokteran. Ia memimpin rumah sakit di Rayy, lalu di Baghdad.
Ar-Razi berguru ilmu kedokteran kepada ‘Ali ibn Rabban Ath-Thabari. Ibn An-Nadim, sebagaimana dikutip Fuad Al-Ahwani, menyebutkan Ar-Razi berguru filsafat kepada Al-Balkhi. Al-Balkhi yakni orang yang sering melaksanakan perjalanan, menguasai filsafat dan ilmu-ilmu kuno. Beberapa orang menyampaikan bahwa Ar-Razi menghubungkan dirinya dengan buku-buku filsafat Al-Balkhi.
Ar-Razi menulis karya-karya ihwal berahi, senggama, ketelanjangan, keterbusanaan, efek-efek mematikan penyakit Simoom terhadap kehidupan binatang, animo gugur dan semi, budi Sang Pencipta, dan alasan penciptaan hewan buas dan reptil. Salah satu karyanya membela proposisi bahwa Tuhan tidak campur tangan dalam tindakan makhluk. Karya lainnya membantah klaim bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Ia membahas aksara gerak bawaan atau gerak intrinsik, perbedaan tajam antara fisika Demokritus* dan Aristoteles*. Ia menulis sejumlah pembahasan mengenai sifat-sifat bahan dan sebab-sebab kasat mata dari gerak. Pemaparannya ihwal risio mengabaikan aksioma geometri yang ditujukan kepada para pembela kalam ihwal atom-atom tidak berdimensi. Karyanya ihwal diagonal bujur kandang hendak membela atomismenya sendiri dari tuduhan klasik, yang mula-mula dilancarkan oleh Pythagorianisme*, bahwa atomisme tidak memasukkan ketaksebandingan sisi sebuah persegi dengan diagonalnya—tuduhan yang diruntuhkan dengan penerimaan Ar-Razi terhadap ruang kosong dan penolakannya terhadap pedoman Aristoteles* mengenai relativisme ruang. Ruang mutlak Ar-Razi merupakan kontinum Euclidean dan, ibarat juga bahan menurutnya, tidak harus tersusun dari kuantum yang diskret dan tidak sanggup dibagi-bagi
Sumber
Hasan, Mustofa. 2015. Sejarah Filsafat Islam; Genealogi dan Transmisi Filsafat Timur ke Barat. Pustaka Setia. Bandung
Download
Baca Juga
1. Ar-Razi. Karya Filsafat
2. Ar-Razi. Filsafat Lima Kekal
3. Ar-Razi. Filsafat Rasionalis
4. Ar-Razi. Filsafat Moral
Belum ada Komentar untuk "Ar-Razi. Riwayat Hidup"
Posting Komentar