40 Hadist-Hadist Shahih Yang Berkenaan Dengan Gejala Final Zaman


Assalamu'alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakatuh.

Al-hamdu lillaahi rabbil Aalamiin.


Asyhadu anLaa ilaaha illaallaah wahdahu Laa syarikalahu, wa asyhadu ana Muhammadan 'abduhu wa rusuluh shallallahu 'alaihi wa 'alaa aali wa shohbihi wasallam tasliyma,

Baca Juga


Hari Qiamat niscaya terjadi, Pada waktu itu langit akan pecah, gunung-gunung akan beterbangan, bumi dan seisinya akan hancur lebur.. Sebelum itu banyak insiden besar akan terjadi, sebagai tanda hampir tiba waktunya.., kemerosotan Ummat Islam, para Ulama berkurang, ujian berat yang menggugat iman, kemungkaran leluasa ditengah-tengah Masyarakat, keruntuhan moral, gempa bumi demi gempa bumi, peperangan demi peperangan .....

Buku "Empat puluh Hadits wacana Peristiwa Akhir Zaman" disusun Ustadz Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi, menyebutkan tanda-tanda hari Qiamat yang kini ini telah dan sedang kita rasakan, bahkan berdebaran jantung dunia senantiasa akan dikejutkan oleh peristiwa-peristiwa ganjil yang akan tiba silih berganti. Selain itu, buku ini akan menolong para pembaca untuk mengetahui golongan-golongan yang sesat dan memaparkan kepada mereka haluan keselamatan.


KANDUNGAN :

Hadits Pertama: Jangan Praktis Menyalahkan Orang Lain.
Hadits Kedua: Mengapa Dunia Islam Menjadi Sasaran Pemusnahan.
Hadits Ketiga: Seluruh Dunia tiba Mengerumuni Dunia Islam.
Hadits Keempat: Ilmu Agama Akan Berangsur-angsur Hilang.
Hadits Kelima: Umat Islam Ikut Jejak Langkah Yahudi dan Nashrani.
Hadits Keenam: Golongan Anti Hadits.
Hadits Ketujuh: Golongan Yang Senantiasa Menang.
Hadits Kedelapan: Penyakit Umat-umat Dahulu.
Hadits Kesembilan: Islam Kembali Asing.
Hadits Kesepuluh: Bahaya Kemewahan.
Hadits Kesebelas: Umat Islam Memusnahkan Orang-orang Yahudi.
Hadits Keduabelas: Sifat Amanah Akan Hilang Sedikit Demi Sedikit.
Hadits Ketigabelas: Orang Baik Berkurang, Orang Jahat Bertambah.
Hadits Keempatbelas: Sebab-Sebab Kebinasaan Seseorang.
Hadits Kelimabelas: Dua Golongan Penghuni Neraka.
Hadits Keenambelas: Zaman Orang Tak Peduli Darimana Mendapatkan Harta.
Hadits Ketujuhbelas: Harta Riba Ada di mana-mana.
Hadits Kedelapanbelas: Orang Minum Khamar dan Menamakannya Bukan Khamar.
Hadits Kesembilanbelas: Sedikit Laki-laki dan Banyak Perempuan.
Hadits Keduapuluh: Hamba Kaprikornus Tuan dan Berdirinya Bangunan-bangunan Pencakar Langit.
Hadits Keduapuluh satu: Orang Kuat Beragama Seperti Memegang Bara Api.
Hadits Keduapuluh dua: Golongan Ruwaibidhah.
Hadits Keduapuluh tiga: Peperangan Demi Peperangan.
Hadits Keduapuluh empat: Waktu Terasa Pendek.
Hadits Keduapuluh lima: Munculnya Tambang-tambang Bumi.
Hadits Keduapuluh enam: Tanah Arab Yang Tandus Menjadi Lembah Subur.
Hadits Keduapuluh tujuh: Ujian Dahsyat Terhadap Iman.
Hadits Keduapuluh delapan: Kelebihan Beribadah di waktu Huru-hara.
Hadits Keduapuluh Sembilan: Perang di Sekitar Sungai Furat (Iraq), Karena Berebut Kekayaan.
Hadits Ketigapuluh: Tak Ada Imam Untuk Shalat Berjama'ah.
Hadits Ketigapuluh satu: Ulama Tidak Dipedulikan.
Hadith Ketigapuluh dua: Namanya Saja Islam.
Hadits Ketigapuluh tiga: Al-Quran Akan Hilang Dan Ilmu Akan Diangkat.
Hadits Ketigapuluh empat: Limabelas Maksiat Yang Menurunkan Bala.
Hadits Ketigapuluh lima: Lima Maksiat Yang Disegerakan Balasannya.
Hadits Ketigapuluh enam: Kapankah Akan Terjadi Kehancuran?.
Hadits Ketigapuluh tujuh: Berbangga-bangga Masjid.
Hadits Ketigapuluh delapan: Menjual Agama Karena Dunia.
Hadits Ketigapuluh sembilan: Golongan Yang Selamat..
Hadits Keempatpuluh: Sepuluh Tanda- Tanda Qiamat Yang Besar

MUQADDIMAH

Sudah lebih dari 1400 tahun kita ditinggalkan oleh junjungan besar Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan Alhamdulillah hingga hari ini kita masih sanggup mencicipi nikmat Iman dan Islam yang merupakan buah dari usaha dan kegigihan yang tak pernah berhenti dalam memikul kiprah yang telah diwariskan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Para sahabat, tabi'in dan para ulama silih berganti memikul kiprah sebagai "pewaris Nabi". Mereka senantiasa aktif dalam kiprah dan tidak mengenal batas final di dalam perjuangan. Dengan semangat inilah Islam hingga ke negara kita dan hingga hari ini umat Islam merupakan seperlima dari penduduk dunia. Walaupun dari zaman ke zaman umat Islam sering ditimpa malapetaka dan menghadapi beraneka ragam ujian, namun dengan limpahan karunia dan kasih sayang Allah Subhanahu waTa’ala umat Islam masih wujud dan masih mempunyai nilai-nilai agama dalam kehidupan,walaupun kita mengakui adanya kekurangan di sana sini.

Al-Qur'an dan Hadits yakni pusaka yang ditinggalkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada umatnya. Mereka tidak akan sesat dan lenyap dari permukaan bumi ini selama masih berpegang teguh kepada keduanya. Al-Qur'an dan Hadits yakni pegangan yang tidak luntur dan sumber segala kekuatan serta keterangan yang lengkap dan terang wacana identitas Islam itu sendiri. Sebenarnya, segala problem yang dihadapi oleh Umat Islam sepanjang zaman, baik yang telah lalu, sedang dihadapi dan akan datang, semuanya telah diterangkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan tidak ada satu pun yang tertinggal. Semuanya diterangkan dan dijelaskan wacana cara-cara untuk menghadapi dan menyelesaikannya.

Dalam hal ini, termasuk masalah-masalah yang dihadapi oleh umat Islam di final zaman, semenjak 1400 tahun yang kemudian telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, untuk menjadi pedoman kepada umatnya supaya mereka sanggup menjaga diri, waspada dan tetap berada dalam anutan yang murni serta terhindar dari segala kerusakan dan ancaman kesesatan.


Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan dalam kitabnya mirip berikut :

Dari Abu Zaid, yaitu Amr bin Akhthab al-Anshari Ra., katanya: "Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam shalat Subuh berjamaah dengan kami, kemudian dia naik ke mimbar dan berkhutbah hingga masuk waktu Zuhur, kemudian dia turun (dari mimbar) dan shalat Zuhur (bersama kami). Setelah selesai shalat Zuhur dia naik lagi ke mimbar dan menyambung khutbahnya hingga masuk waktu Ashar, maka dia turun dari mimbar dan shalat Ashar (bersama kami). Setelah selesai shalat Ashar dia naik lagi ke mimbar dan melanjutkan khutbahnya sehingga karam matahari. Beliau memberitahu kepada kami segala apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi. Maka siapa yang pintar di kalangan kami, dialah yang paling banyak menghafalnya." (H.R. Muslim)

Di dalam khutbah yang panjang itu, Baginda Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan hal-hal yang berkaitan dengan makhluk dari permulaan penciptaannya hingga kiamat dan perkara-perkara yang berkaitan dengan alam barzakh dan hari qiamat.

Berkata Huzaifah bin al-Yaman: "Terkadang saya lihat sesuatu yang telah saya lupakan, maka kembali ingatanku kepada khutbah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka saya ingat kembali, mirip keadaan salah seorang kau yang mengenal kembali teman yang telah usang hilang dari ingatannya bila ia bertemu kembali dengannya".

Maka di dalam buku ini akan kita tuliskan beberapa buah Hadits wacana insiden kiamat dan citra yang terang terhadap problem yang dihadapi Umat Islam di final zaman. Mudah-mudahan dengan mengikuti pedoman yang diberikan oleh junjungan kita ini, dapatlah kita menuntaskan problem yang kita hadapi dan terbukalah di hadapan kita jalan yang membawa kepada keselamatan di dunia ini dan kebahagiaan yang kekal di alam abadi nanti.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

al-Faqir ilallah, Abu Ali Al-Banjari An-Nadwi. Ma' had Tarbiyah Islamiyah, Derang, 06400 Pokok Sena,
Kedah Malaysia.

07 Rajab 1411 H. 23 Januari 1991 M.


Hadits Pertama: JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN

Dari Abu Hurairah Ra., bergotong-royong Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Jika ada seseorang berkata, "Orang banyak (sekarang ini) sudah rusak", maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mereka." (HR. Muslim)

Keterangan

Imam Nawawi ketika menulis Hadits ini dalam kitab Riyadhus-Shalihin, dia memperlihatkan klarifikasi mirip berikut: "Larangan semacam di atas itu (larangan menyampaikan orang banyak telah rusak) yakni untuk orang yang menyampaikan sedemikian rupa dengan tujuan rasa besar hati pada diri sendiri, lantaran dirinya tidak rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia daripada mereka. Maka yang demikian ini yakni haram.

Adapun orang yang berkata mirip ini lantaran ia melihat kurangnya perhatian orang banyak terhadap agama mereka serta di dorong oleh perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka, dan timbul dari perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya.

Hadits ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu peringatan kepada Umat Islam bila menerangkan Hadits-hadits kiamat mirip apa yang dituliskan disini yang banyak menyingkap wacana kemunduran umat Islam dan kemerosotan moral mereka. Oleh lantaran itu, kita coba mengaitkan hadits-hadits tersebut dengan realitas umat Islam remaja ini, maka janganlah kita merasa besar hati dan 'ujub dengan diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan jangan seenaknya menuding orang lain.

Walaupun kerusakan moral umat Islam remaja ini perlu dibicarakan untuk tujuan perbaikan, namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang sehat dan dengan perasaan yang penuh kasih sayang serta dengan rasa cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan besar hati diri dan memandang rendah kepada orang lain.

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan limpah karunia-Nya mencucuri kita rahmat, taufiq dan hidayah.


Hadits Kedua: MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN

Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam), dia berkata: "(Pada suatu hari) Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda, "La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka serpihan dinding Ya'juj dan Ma'juj mirip ini", dan Baginda menemukan ujung ibu jari dengan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan mirip bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) kemudian bertanya, "Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan dikalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?" Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak." (HR. Bukhari dan Muslim)

Keterangan

Hadits di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau tempat sudah terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasiqan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat itu. Tidak hanya kepada orang jahat saja, tetapi orang-orang shaleh juga akan dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan berdasarkan amalan yang telah dilakukan.

Oleh lantaran itu segala bentuk kemungkaran dan kefasiqan hendaklah segera dibasmi, dan segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang bukan saja akan menimpa orang-orang yang melaksanakan kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga menimpa semua penduduk yang berada di tempat itu.

Dalam hadits di atas walaupun disebutkan secara khusus wacana bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan yakni seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus lantaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka, dan yang mendapatkan Islam pada waktu permulaan pengembangannya yakni kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan bertahap dari bangsa lain. Begitu pula halnya dalam problem yang berkaitan dengan perkembangan umat Islam banyak bergantung kepada maju-mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam yakni bahasa Arab.

Kemudian Ya'juj dan MaJuj yakni dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As) yang dahulunya banyak menciptakan kerusakan di permukaan bumi, kemudian batas tempat dan kediaman mereka ditutup oleh Zul Qarnain dan pengikut-pengikutnya dengan adonan besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak sanggup keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat.

Maka pada waktu itu dinding yang berpengaruh tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka. kemudian kembali menciptakan kerusakan di permukaan bumi. Apabila insiden ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.


Hadits Ketiga: SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM

Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; "Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan tiba mengerumuni kau bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka". Maka salah seorang teman bertanya, "Apakah lantaran kami sedikit pada hari itu?" Nabi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Bahkan kau pada hari itu banyak sekali, tetapi kau umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kau dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kau penyakit 'wahan'. Seorang teman bertanya: "Apakah 'wahan' itu, hai Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Cinta dunia dan takut mati". (HR. Abu Daud)

Keterangan

Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak, yaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia, tetapi mereka sering menjadi tuduhan negatif dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, diinjak-injak, dibantai dan sebagainya.

Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeda agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam. Sebenarnya, lantaran kekalahan kaum Muslimin yakni dari dalam diri kaum Muslimin itu sendiri, yaitu adanya penyakit "wahan" yang merupakan penyakit adonan dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar dua, yaitu "cinta dunia" dan "takut mati". Kedua penyakit ini tidak sanggup dipisahkan.

"Cinta dunia" bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mau menyumbangkan harta di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. "Takut mati" bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak menciptakan persediaan untuk menghadapi negeri alam abadi dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kita berdoa biar Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan tunjangan (nushrah)Nya kepada kaum muslimin dan memperlihatkan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.


Hadits Keempat: ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG

Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulama. Apabila sudah ditiadakan para ulama, orang banyak akan menentukan orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain." (HR. Muslim)

Keterangan

Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, "patah tumbuh, hilang berganti", namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat berlaku kepada para ulama. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulama. Pada waktu itu sudah tidak berarti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamalah yang memperlihatkan makna dan arti pada kehidupan insan di permukaan bumi ini. Maka apabila telah habis para ulama, hilanglah segala sesuatu yang bernilai. Akhir-akhir ini kita telah melihat tanda-tanda zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulama hanya tinggal sedikit dan usaha untuk melahirkannya tidak menerima perhatian yang sewajarnya. Pondok-pondok pesantren dan madrasah-madrasah kurang menerima perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang sanggup meraih laba harta benda dunia. Inilah realitas masyarakat kita hari ini. Oleh lantaran itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.


Hadits Kelima : UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI

Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lobang biawak pun kau akan mengikuti mereka". Sahabat bertanya. "Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?" Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Siapa lagi?" (kalau bukan mereka). (HR. Muslim)

Keterangan

Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau "cara hidup" orang-orang Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lobang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus mengikuti mereka. Pada zaman sekarang, kita sanggup melihat kenyataan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak menjiplak "cara hidup" Yahudi dan Nashrani, baik disadari atau pun tidak. Banyak orang Islam yang telah terperangkap dalam tipu budi bulus Yahudi dan Nashrani dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya Allah! Selamatkan kami dari mereka.


Hadits Keenam: GOLONGAN ANTI HADITS

Dari Miqdam bin Ma'dikariba Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Hampir tiba masanya di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kemegahannya, kemudian disampaikan orang kepadanya sebuah hadits dari haditsku maka ia berkata: "Pegangan kami dan kau hanyalah kitabullah (Al-Qur'an) saja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Qur'an kami halalkan, dan apa yang ia haramkan kami haramkan". (Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi waSallam melanjutkan sabdanya): "Padahal apa yang diharamkan saya (Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam) samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala". (HR. Abu Dauddan Ibnu Majah).

Keterangan

Laki-laki yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah seorang yang mengingkari kedudukan Hadits sebagai sumber aturan yang kedua sesudah Al-Qur'an. Ia hanya percaya kepada Al-Qur'an saja. Baginya, Hadits bukan menjadi sumber aturan dan tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah keluar dari ikatan Agama Islam. Karena ia tidak akan sanggup memahami Al-Qur'an bila tidak kembali kepada Hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Al-Qur'an banyak menyebutkan garis-garis besar anutan Islam dan dalam bentuk global, maka Haditslah yang berfungsi untuk merinci isi dan kandungan ayat-ayatnya serta menerangkan yang sulit-sulit. Oleh lantaran itu, syariat tidak akan tepat kalau hanya dengan Al-Qur'an saja, tetapi ia mesti disertai dengan Hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.


Hadits ketujuh: GOLONGAN YANG SENANTIASA MENANG

Dari Mughirah bin Syu'bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Senantiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu menang (dalam usaha mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mereka senantiasamenang." (HR. Bukhari)

Keterangan

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh lantaran itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan memelihara kitab-Nya (Al-Qur'an) dan berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang akan memikul kiprah dakwah hingga tetap eksis golongan mukminin di permukaan bumi ini. Kalau kita teliti sejarah Umat Islam mulai zaman permulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan mendapatkan Umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat. Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah, Munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, imbas falsafah dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan era keenam Hijriyah. Begitu pula halnya dengan pembantaian terhadap kaum Muslimin ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus (Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh imperialis Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di segi pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda Umat Islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih eksis dan masih mempunyai identitas dan peranan yang hebat di dalam peta dunia hari ini. Walaupun remaja ini ada di kalangan Umat Islam yang tidak menghiraukan Urusan agama, tetapi masih ada golongan yang bersungguh-sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya. Walau pun banyak di kalangan Umat Islam yang telah hancur moral dan akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang berakhlak tinggi dan berbudi luhur. Walaupun banyak sekali syi’ar Islam diinjak-injak di beberapa tempat, tetapi di tempat lain syi’ar Islam masih gagah dan teguh. Walaupun aktivis-aktivis Islam ditindas dan disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat lain mereka disanjung dan dihormati.

Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini, hingga hingga pada waktu yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman. Dan yang tinggal sesudah itu hanyalah orang-orang jahat atau orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.


Hadits Kedelapan: PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU

Dari Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Umatku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat dahulu.
" Sahabat bertanya, "Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?" Nabi Shallallahu‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Penyakit-penyakit itu ialah: (1 ) Terlalu sombong, (2) Terlalu mewah, (3) Mengumpulkan harta sebanyak mungkin, (4) Tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) Saling memarahi, (6) Dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi." (HR.Hakim)

Keterangan

Penyakit-penyakit yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini. Di sana sini kita melihat penyakit ini menular dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani yang sangat tajam dan meruncing. Dengan kekosongan jiwa itulah mereka terdorong untuk mencari harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu diturutkan tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan tipu muslihat. Saat itu, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang eksis hanyalah kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya.

Marilah kita renungkan maksud Hadits ini, dan marilah kita memperhitungkan diri sebelum kita diperhitungkan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada hari qiamat nanti.


Hadits Kesembilan: ISLAM KEMBALI ASING 

Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; "Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing." (HR. Muslim)

Keterangan

Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan pendukungnya kalau dibandingkan dengan penentangnya. Kemudian sesudah itu Islam tersebar ke seluruh pelosok dunia sehingga dianut oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan asing bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya. Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang hirau taacuh oleh masyarakat dan sukar untuk diterima sebagai individu yang sehat. Contohnya, kalau ada sesuatu aktivitas kemasyarakatan kemudian masuk waktu shalat, tiba-tiba ada orang yang minta izin untuk menunaikan shalat, maka tindakan itu dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak shalat sambil bersenda-gurau ketika orang lain shalat tidak dianggap sebagai perbuatan yang salah dan terkutuk. Begitulah seterusnya nasib Islam di final zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang mengaku sebagai Umat Islam dan murka bila dikatakan dia bukan orang Islam.


Hadits Kesepuluh: BAHAYA KEMEWAHAN

Dari Ali bin Abi Thalib Ra.; "Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba tiba Mus'ab bin Umair Ra .. dan tidak ada dibadannya kecuali hanya selembar selendang yang bertambal dengan kulit. Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda menangis dan meneteskan air mata lantaran mengenangkan kemewahan Mus'ab ketika berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya), dan lantaran memandang nasib Mus'ab kini (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekkah). Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Bagaimanakah keadaan kau pada suatu hari nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu sore dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu hidangan, diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kau menutupi (menghias) rumah kau sebagaimana kau memasang kelambu Ka’bah?. Maka jawab sahabat, "Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu lebih baik dari pada keadaan kami di hari ini. Kami akan memperlihatkan perhatian sepenuhnya kepada problem ibadat saja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rezeki". Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak! Keadaan kau hari ini yakni lebih baik daripada keadaan kau pada hari itu". (HR. Tirmizi)

Keterangan

Dalam Hadits ini Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan umatnya pada suatu waktu akan menerima kekayaan dan kelapangan dalam kehidupan. Di waktu pagi menggunakan satu pakaian dan di waktu sore menggunakan pakaian yang lain pula. Hidangan makan tak putus-putus. Rumah-rumah mereka indah dan dihias dengan beraneka ragam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata mirip perkataan sahabat; di mana kalau segalanya sudah beres, maka mudahlah hendak melaksanakan ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan,"Keadaan serba kekurangan itu yakni lebih baik untuk kita," artinya lebih memperlihatkan kesempatan untuk kita melaksanakan ibadat. Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang dari berbuat ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mirip yang berlaku hari ini. Segala yang kita miliki walaupun tidak melebihi keperluan, namun rasanya sudah mencukupi. Tetapi, bila dibandingkan dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih glamor dari mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada, sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari berbuat ibadah. Kita sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk untuk menambah lebih banyak lagi. Tidak ubahnya mirip apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Seandainya seorang anak Adam itu telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat untuk mencari lembah yang kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian).”

Begitulah citra kerakusan insan dalam mengumpulkan harta kekayaan. Ia senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian. Maka ketika itu, barulah ia menyadari diri dengan seribu satu penyesalan. Tetapi waktu itu penyesalan sudah tidak mempunyai kegunaan lagi, Oleh lantaran itu, janganlah kita lupa daratan dalam mencari harta kekayaan. Tak peduli halal atau haram, yang penting harta sanggup dikumpulkan. Tak peduli waktu shalat, bahkan semua waktu dipakai untuk mengumpulkan kekayaan. Biarlah kita mencari harta benda dunia pada batas-batas keperluan. Kalau berlebihan bisa dipakai untuk menolong orang lain yang kurang berkemampuan dan sering-seringlah bersedekah, sebagai simpanan untuk hari akhirat. Orang yang bijaksana yakni orang yang mempunyai perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam dan alam abadi tempat memetik buahnya.


Hadits Kesebelas: UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI

Dari Abu Hurairah Ra .. bergotong-royong Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidaklah akan terjadi qiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik watu dan pohon kayu, kemudian watu dan pohon kayu itu berkata, “Hai orang Islam, inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah ia!, kecuali pohon gharqad(sejenis pohon yang berduri), lantaran sesungguhnya pohon ini yakni dari pohon Yahudi (oleh lantaran itu ia melindunginya)." (HR. Bukhari Muslim)

Keterangan

Hadits ini memperlihatkan impian yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi, walaupun orang-orang Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh dan menyesatkan Umat Islam, namun kesannya kaum Yahudi akan binasa juga di dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan menghapuskan kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga watu dan pohon kayu pun akan memberi tunjangan kepada mereka.


Hadits Keduabelas: SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT

Dari Huzaifah bin Al-Yaman Ra... katanya: "Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadits (mengenai dua insiden yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat, sedangkan yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam memberitahu bergotong-royong sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Qur'an. Maka orang-orang itu kemudian mengetahuinya melalui pedoman Al-Qur'an dan mengetahuinya melalui pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; menceriterakan kepada kami wacana hilangnya amanah, kemudian dia bersabda, "Seseorang itu tidur sekali tidur, kemudian diambillah amanah itu daridalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya mirip bekas yang ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, kemudian diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya mirip lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat mirip menggunakan kapak atau cangkul). Kaprikornus mirip bara api yang kau gelindingkan dengan kakimu, kemudianmenggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa." Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceriterakan Hadits ini dia mengambil sebuah watu kerikil kemudian menggelindingkannya dengan kakinya .."Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang banyak berjual beli, maka hampir saja tidak ada seorang pun yang mau menunaikan amanah, hingga dikatakan orang bergotong-royong di kalangan Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, "Alangkah tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi. "

"Maka sesungguhnya telah hingga waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kau semua yang saya hendak bermubaya'ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah yang sanggup menahannya dari khianat). Dan jikalau ia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya bila dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang sanggup membantu saya untuk mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya tidak pernah berjual beli dengan kau semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja)." (HR.Bukhari Muslim)

Keterangan

Hadits ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara berangsur-angsur darikalangan kaum Muslimin, sehingga hingga suatu waktu nanti, orang yang dianggap baik untukmenjaga amanah pun telah khianat pula. Begitulah citra masyarakat kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh seseorang yang kelihatannya bisa memikul amanah, tetapi sebenarnya ia yakni seorang penipu.


Hadits Ketigabelas: ORANG BAIK BERKURANG, ORANG JAHAT BERTAMBAH

Dari Aisyah Ra... ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga seorang anak menjadi lantaran kemarahan (bagi ibu bapaknya) hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas), akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik, bawah umur menjadi berani melawan para orang bau tanah serta orang yang jahat berani melawan orang-orang baik." (HR.Thabrani)

Keterangan

Di antara tanda-tanda qiamat ialah: (1) Bila bawah umur menjadi lantaran kemarahan orang tuanya.(2) Bila hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah terkontaminasi (menjadi kotor). (3) Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk menciptakan kejahatan sangat banyak. (4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak menerima kemudahan yang sewajarnya. (5) Anak-anak sudah berani melawan orang tua. (6) Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang yang baik dan tidak malu terhadap mereka. Kelihatannya corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bedanya dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
tadi. Setiap hari kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari golongan yang disebutkan terdahulu.


Hadits Keempatbelas: SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG

Dari Abu Hurairah Ra... ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Akan tiba suatu zaman ketika itu orang yang beriman tidak akan sanggup menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawanya dari puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman itu telah tiba, segala mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak sanggup diperoleh kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang mengakibatkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang yakni dari lantaran mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya dari lantaran mengikuti kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasaannya dari lantaran mengikuti kehendak familinya atau dari lantaran mengikuti kehendak tetangganya". Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?" (kebinasaanseseorang lantaran mengikuti kemauan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka akan menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka ketika itu kemudian dia menceburkan dirinya di jurang-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya." (HR. Baihaqi)

Keterangan

Benar sekali sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun oleh lantaran mengikuti kemauan isteri, anak, orangtua, famili atau tetangganya, dia sanggup menceburkan diri ke dalam jurang kemaksiatan demi untukmemuaskan hati mereka. Naudzubillahi Min Dzalik Tsumma Nau'dzubillahi Min Dzalik.


Hadits Kelimabelas: DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA

Dari Abu Hurairah Ra... ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ''Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, keduanya belum pemah saya lihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cambuk bagaikan ekor sapi yang dipakai untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok waktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan bonggol (ponok unta yang condong). Kedua golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan sanggup mencium amis harumnya. Sesungguhnya amis harum sorga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang sangat jauh," (HR. Muslim)

Keterangan

Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini sanggup kita lihat dari realitas masyarakat hari ini. Ada golongan yang seenaknya memukul orang lain dengan cambuk tanpa ditanya, bertindak dengan aturan rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya, kalau dikatakan berpakaian pun bisa, lantaran masih ada secarik kain di atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun bisa juga, lantaran walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain saja. maka samalah dengan bertelanjang. Ataupun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis, ketat sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat. Kemudian berjalan sambil mengayun-ayunkan tubuh dengan sanggul yang besar, mirip ponok unta. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk sorga dan tidak akan sanggup mencium amis harumnya, walaupun semerbak harumnya telah tercium dari jarak perjalanan selama 500 tahun sebelum hingga kepadanya.


Hadits Keenambelas: ZAMAN ORANG TAK PEDULI DARIMANA MENDAPATKAN HARTA

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: "Akan tiba suatu zaman di mana seseorang tidak mempedulikan darimana ia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang halal ataupun haram." (HR. Nasa'i)

Keterangan

Zaman kini merupakan zaman ketandusan rohani dan zaman materialisme, segala sesuatu dinilai dengan harta. Manusia cakar mencakar untuk memperoleh sebanyak mungkin harta kekayaan. Mereka tidak mempedulikan darimana datangnya harta yang didapat, apakah dari sumber yang halal atau dari sumber yang haram. Yang penting, harta sanggup dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak nafsu ataupun untuk mengikuti kemauan isteri atau anak-anaknya.


Hadits Ketujuhbelas: HARTA RIBA ADA DI MANA-MANA

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali ia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau ia tidak memakannya secara langsung, ia akan terkena debunya." (HR. IbnuMajah)

Keterangan

Kandungan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini sangat terang terjadi di hadapan mata kita pada hari ini.


Hadits Kedelapanbelas: ORANG MINUM KHAMAR DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR

Dari Abu Malik Al-Asy'ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka meminum) sambil diiringi dengan alunan musik dan bunyi biduanita. Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa) dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengubah mereka menjadi monyet atau babi." (HR. Ibnu Majah)

Keterangan

Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan mereka menyampaikan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis minuman yang sanggup menyegarkan tubuh atau yang sanggup menghilangkan haus. Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi sebenarnya ia yakni khamar yang diharamkan oleh syara'. Kemudian, menjadi kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan musik dan juga nyanyian para biduanita. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan diubah menjadi bentuk monyet atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu siksaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan jikalau golongan ini belum hingga ke tingkatan berubah bentuk tubuh mereka menjadi monyet dan babi tetapi cara hidup mereka sudah banyak mirip cara hidup monyet dan babi.


Hadits Kesembilanbelas: SEDIKIT LAKI-LAKI DAN BANYAK PEREMPUAN

Dari Anas Ra. ia berkata: "Aku akan menceritakan kepada kau sebuah Hadits yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya sesudah aku. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Di antara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus lima puluh orang perempuan." (HR. Bukhari Muslim)

Keterangan

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak terjadi perzinaan, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum perempuan. Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan, jumlah kaum perempuan lebih banyak dari jumlah kaum lelaki. Di sebagian negara terdapat perbandingan, setiap seorang lelaki berbanding dengan sebelas perempuan (1:11). Dan kalau kita meneliti di segenap tempat, kita akan sanggup menciptakan kesimpulan, perempuan lebih banyak dari lelaki. Menurut Imam Ibnu Hajar, lantaran bilangan perempuan lebih banyak dari kaum lelaki yakni akhir peperangan yang berlaku, lantaran yang banyak terbunuh dalam peperangan yakni kaum lelaki, bukannya perempuan .. dan juga Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini yakni bayi perempuan dan sedikit sekali bayi lelaki.


Hadits Keduapuluh: HAMBA JADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT

Dari Umar bin al-Khaththab Ra. ia berkata (dalam sebuah Hadits yang panjang): "Kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, "Maka khabarkan kepadaku wacana hari qiamat?" Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya." Maka Jibril berkata, "Kalau begitu coba khabarkan kepadaku tanda-tandanya", Nabi Shallallahu‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Hamba sahaya akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa sandal (alas kaki), bertelanjang lagi miskin, hanya menggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan tinggi-tinggi." (HR. Muslim)

Keterangan

Di antara tanda qiamat ialah, bila hamba sahaya melahirkan tuannya. Maksudnya akan banyak bilangan hamba yang kemudian akan digauli oleh tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini berpangkat ayahnya, yaitu sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga sebagian yang memperlihatkan pendapat, rujukan ini yakni simbolik kepada keadaan yang sudah terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan tuan yang berkuasa ke atas hambanya. Kaprikornus pemikiran insan sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan jelek dan yang sebenarnya jelek dikatakan baik.Tanda kedua, apabila orang yang tidak mempunyai sandal atau orang miskin yang semestinya mendahulukan membeli sandal dari yang lain, tiba-tiba dia telah mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang dari orang lain. Ada pula yang menerangkan, yang dimaksudkan yakni orang yang miskin di kiamat akan menjadi kaya dengan tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada waktu kemarin masih saja belum mempunyai sandal, tiba-tiba pada hari ini dia sudah sanggup mendirikan bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.


Hadits Keduapuluh Satu: ORANG KUAT BERAGAMA SEPERTI MEMEGANG BARA API

Dari Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ''Akan tiba pada insan suatu zaman ketika itu orang yang berpegang teguh (sabar) di antara mereka kepada agamanya laksana orang yang memegang bara api." (HR. Tirmidzi)

Keterangan

Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sangat menggugat doktrin sehingga siapa saja yang hendak mengamalkan anutan agamanya dia niscaya menghadapi kesulitan dan tantangan yang sangat hebat. Kalau dia tidak bersungguh-sungguh, niscaya agamanya akan terlepas dari genggamannya. Ini disebabkan keadaan sekelilingnya tidak mendorong untuk menunaikan kewajiban agamanya, bahkan apa yang ada di sekelilingnya mendorong untuk berbuat kemaksiatan yang sanggup meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang mengakibatkan kefasikan. Ini juga berarti, orang Islam terjepit dalam melaksanakan anutan agamanya disamping tidak menerima kemudahan yang sewajarnya.


Hadits Keduapuluh Dua: GOLONGAN RUWAIBIDHAH

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan tiba kepada insan tahun-tahun yang penuh tipuan. Pada waktu itu si pendusta dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan dusta. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah golongan "Ruwaibidhah". Sahabat bertanya, "Apakah Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?" Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak." (HR. Ibnu Majah)

Keterangan

Zaman yang disebutkan di atas yakni zaman penuh tipuan. Tipuan segi material dan tipuan segi pemikiran. Orang yang benar akan disingkirkan dan orang yang khianat serta fasiq akan disanjung dan dibesar-besarkan. Orang yang benar tidak diberikan ruang untuk memberikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan sebenarnya tidak tahu bagaimana untuk menuntaskan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.


Hadits Keduapuluh Tiga: PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN

Dari Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Hari qiamat tidak akan terjadi sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah (ujian,kesesatan, kekufuran, kegilaan, penderitaan, mushibah) serta sering terjadi "al-Harj". Sahabatbertanya, "Apakah al-Harj itu hai Rasulullah?". Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: "Peperangan, peperangan, peperangan. Beliau mengucapkannya tiga kali". (HR. Ibnu Majah)

Keterangan

Realitas dunia hari ini mengambarkan kebenaran sabda junjungan kita Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak alat-alat modern yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh lantaran itu banyak orang berlomba-lomba meraup untuk meraih laba dalam memproduksi dan memperdagangkan alat-alat tersebut. Karena masing-masing tamak dan rakus, maka terjadilah perebutan yang menimbulkan berlakunya peperangan demi peperangan. Dari hari ke hari peperangan berkobar dengan tidak henti-hentinya. Padam di suatu tempat, menyala pula di tempat lain. Satu sama lain saling cakar mencakar. Semakin maju teknologi, semakin tersiksa insan karenanya. Sebenarnya teknologi tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh di bawah etika kemanusiaan yang didukung oleh Islam itu sendiri. Sedangkan teknologi yang dikemukakan oleh dunia barat pada hari ini didasarkan kepada kepentingan pribadi dan mengikuti hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu dipakai untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Kelihatannya, begitulah keadaan yang akan berlaku dari umur dunia ini, sehingga hingga ke titik akhir, yaitu qiamat!


Hadits Keduapuluh Empat: WAKTU TERASA PENDEK

Dari Anas bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Tidak akan terjadi qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan mirip sebulan, sebulan dirasakan mirip seminggu, seminggu dirasakan mirip sehari, sehari dirasakan mirip satu jam serta satu jam dirasakan mirip satu kilatan api (sebentar saja, hanya mirip kilatan api sekejap)." (HR. Tirmizi)

Keterangan

Waktu akan terasa berlalu begitu cepat. Belum sempat kita berbuat sesuatu, tiba-tiba waktu sudah berubah, sehingga banyak urusan yang belum sanggup diselesaikan. Kita seolah-olah sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak ada urusan yang sanggup kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu. Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu itu ialah dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu. Dahulu kita mencicipi dalam sehari banyak urusan yang sanggup kita laksanakan, tetapi kini dalam sehari yang sama hanya sedikit urusan yang sanggup kita laksanakan. Ini yakni sebagai tanda hari qiamat hampir tiba!


Hadits Keduapuluh Lima: MUNCULNYA TAMBANG-TAMBANG BUMI

Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: "Pada satu ketika dibawa ke hadapan Rasulullah Shallallahu‘Alaihi wa Sallam sepotong emas. Emas itu yakni emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari pertambangan mereka. Maka teman berkata: "Hai Rasulullah! Emas ini yakni hasil dari tambang kita". Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Nanti kau akan dapati banyak tambang-tambang, dan yang akan menguasainya yakni orang-orang jahat." (HR. Baihaqi)

Keterangan

Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lima belas era yang lampau. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan tambang bumi, mirip emas, perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang mengurus dan menguasainya yakni orang-orang yang bukan Islam. Ini yakni suatu realitas yang sangat terang di mata kita dan merupakan salah satu di antara tanda dekatnya hari qiamat!


Hadits Ketigapuluh Enam: KAPANKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?

Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: "Pada suatu hari ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang berada dalam suatu majelis dan berbicara dengan orang yang hadir, tiba-tiba tiba seorang A'rabi (Arab Badwi) kemudian dia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, "Kapankah akan terjadi hari qiamat?" Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terus saja berbicara. Sebagian yang hadir berkata, "Beliau (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disenanginya." Sementara yang lain berkata, "Bahkan dia tidak mendengar pertanyaan itu." Sehingga apabila Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selesai berbicara, dia bersabda, "Di mana orang yang bertanya wacana hari qiamat tadi?" Lalu Arab Badwi itu menyahut, "Ya! Saya hai Rasulullah." Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari qiamat." Arab Badwi itu bertanya pula, "Apa yang dimaksudkan dengan menyia-nyiakan amanah itu?" Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari qiamat." (HR. Bukhari)

Keterangan

Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan kepada yang bukan ahlinya, sedangkan orang yang layak untuk menjalankan urusan tersebut tidak diberi kesempatan yang sewajarnya. Ini berarti waktu kehancuran tidak usang lagi akan terjadi.


Hadits Ketigapuluh Tujuh: BERBANGGA-BANGGA MASJID

Dari Anas bin Malik Ra. bergotong-royong Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak terjadi hari qiamat sehingga umatku bermegah-megahan dengan bangunan masjid." (HR. Abu Daud)

Keterangan

Di antara tanda dekatnya hari qiamat ialah Umat Islam besar hati dan bermegah-megahan dengan bangunan masjidnya. Di antara mereka besar hati dan merasa megah dengan keistimewaan bangunannya. Perhatian mereka hanya kepada keindahan masjid saja, tidak kepada pengisian masjid dengan ibadah dan shalat berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah dan besar, tetapi yang tiba untuk shalat di dalamnya hanya segelintir insan saja.


Hadits Ketigapuluh Delapan: MENJUAL AGAMA KARENA DUNIA

Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Akan keluar di kiamat orang-orang yang mencari laba dunia dengan menjual agama. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibentuk dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk menerima simpati orang banyak, dan perkataan mereka lebih elok dari gula. Padahal hati mereka yakni hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada mereka, "Apakah kau tertipu dengan kelembutan-Ku ? Ataukah kau terlalu berani berbohong kepada-Ku? Demi kebesaran-Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi gundah (dengan lantaran fitnah itu)." (HR.Tirmizi)

Keterangan

Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat untuk menerima laba dunia. Mereka rela menjual agama untuk menerima laba dunia … Dan apabila kepentingan dunia bertentangan dengan aturan syara', mereka berani mengubah aturan Allah dan menyembunyikan kebenaran. Mereka juga mahir mengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasan-alasan yang memikat hati, tetapi sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut hanya semata-mata timbul dari kelicinan mereka memutarbalikkan fakta. Mereka menipu orang lain padahal sebenarnya mereka menipu diri sendiri. Mereka akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim yang banyak pengalaman pun akan kehabisan nalar dan buah pikirannya. Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan menemui jalan buntu dalam problem yang dihadapi.


Hadits Ketigapuluh Sembilan: GOLONGAN YANG SELAMAT

Dari 'Auf bin Malik Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan saja yang masuk sorga dan yang tujuh puluh akan masuk neraka. Umat Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan saja yang masuk sorga. Demi Tuhan yang diriku di daLam kekuasaan-Nya, umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan saja yang masuk sorga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka. Sahabat bertanya, "Golongan mana yang selamat?" Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, "Mereka yakni jamaah. (Golongan Ahlus Sunnah Wal Jamaah)" (HR. Ibnu Majah)

Keterangan

Yang dimaksudkan dengan jama'ah yang selamat ini ialah golongan yang tetap berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan as-Sunnah dan juga dengan pendirian sahabat-sahabat dan salafus-shaleh, ataupun yang diistilahkan oleh para ulama dengan golongan "Ahlus Sunnah wal jama 'ah". Selain dari golongan ini yakni sesat dan akan menjadi penghuni neraka.

Hadits Keempatpuluh: SEPULUH TANDA-TANDA QIAMAT YANG BESAR

Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. ia berkata: Datang kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu dia bersabda: "Apa yang kau bicarakan?" Kami menjawab: "Kami sedang berbicara wacana hari qiamat." Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kau melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya." Kemudian dia menyebutkannya: "Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang final sekali yakni api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau insan ke Padang Mahsyar mereka." (HR. Muslim)

Keterangan

Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam Hadits ini yakni tanda-tanda qiamat yang besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:

1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan menimbulkan penyakit mirip selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir.

2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya.

3. Binatang besar yang keluar bersahabat gunung Shafa di Makkah yang akan berbicara, insan sudah tidak mau lagi beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya (barat). Maka waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak lagi mendapatkan doktrin orang kafir & tidak mendapatkan taubat dari orang yang berdosa.

5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permukaan bumi ini.

Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada waktu itu dan dia akan mematahkan segala salib yang dibentuk oleh orang-orang Nashrani dan dia juga yang akan membunuh Dajjal.

6. Keluarnya bangsa Yajuj dan Ma'juj yang akan menciptakan kerusakan di permukaan bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang dibentuk dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama pengikut-pengikutnya pada zaman dahulu.

7. Gempa bumi di Timur.

8. Gempa bumi di Barat.

9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.

10. Api besar yang akan menghalau insan menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman.

Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari dia mengatakan:

"Apa yang sanggup dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan Hadits-Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluarnya Dajjal yakni yang mendahului segala tanda-tanda besar yang menimbulkan perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan janjkematian Nabi Isa Alaihissalam (setelah dia turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya yakni permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala, insiden ini akan diakhiri dengan terjadinya insiden qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya hewan yang disebutkan itu yakni terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya."


INTISARI

Setelah kita membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yg menggambarkan kepada kita peristiwa-peristiwa final zaman, dapatlah kita mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:

(1) Hendaklah kita senantiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan menciptakan penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan.

(2) Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabi'in dan para ulama, baik salaf maupun khalaf yang tiba silih berganti dari zaman ke zaman lantaran golongan ini saja yang akan selamat dan akan memasuki sorga. Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka.

(3) Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama ilmu-ilmu yang di istilahkan oleh para ulama' sebagai "Ilmu Fardhu 'Ain" kemudian disusul dengan "Ilmu Fardhu Kifayah". Setiap hari, kita sediakan waktu khusus untuk berguru ilmu syariat, terutama dari ulama shaleh yang mewarisi kiprah para Anbiya Alaihimussalam. Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari permukaan bumi.

(4) Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan senantiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela mirip "hubbud Dunia" (cinta kepada dunia) dan "takut mati" yang menjadi lantaran segala kelemahan kaum Muslimin dan lantaran kemenangan musuh terhadap kita. Untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak (Ilmu Tasauf) serta menghayatinya di dalam kehidupan kita.

(5) Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan melaksanakan kezaliman apapun terhadap hak milik orang lain lantaran tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram niscaya akan dibakar api neraka.

(6) Hendaklah kita memperhatikan problem pendidikan keluarga, anak isteri dan famili kita. Dan hendaklah kita memperlihatkan waktu untuk mentarbiyah (mendidik) mereka dan berusaha supaya mereka sanggup mengikuti anutan yang telah diberikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Jika kita tidak berbuat demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi binasa dan terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan, yaitu apabila kita terpaksa memperturutkan kemauan mereka yang tidak jarang berlawanan dengan kehendak agama.

(7) Hendaklah kita memperlihatkan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca Al-Qur'anul Karim. Bacalah Al-Qur'an sebelum diangkat dari permukaan bumi. Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami kandungannya. Ia yakni teman kita di malam yang sunyi dan wirid yang dibaca ketika insan sedang sibuk dengan banyak sekali urusan di waktu sore dan di waktu mereka nyenyak tidur di tengah malam.

(8) Hendaklah kita memperlihatkan sebagian dari rezeki yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita untuk diberikan kepada keluarga kita yang memerlukannya dan orang lain yang kurang berkemampuan, lantaran sedekah itu yakni sebagian dari bekal kita menjalani negeri alam abadi yang sangat jauh dan sulit itu. Semoga apa yang kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di alam abadi kelak.

(9) Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang "Syumul" yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah mengikuti dan melaksanakan anutan Islam di dalam semua lapangan kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam ketika berada di tengah masyarakat, Islam ketika benegara dan Islam di dalam semua lapangan kehidupan.

(10) Yang terakhir, hendaklah kita·hidup untuk agama yang kita cintai ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk menyiarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajarnya untuk Islam di samping berusaha·dengan gigih memperjuangkan nya. Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam, apakah dari golongan Yahudi atau pun dari golongan Nashrani dan dari golongan yang lain-lain. Dengan itu kita akan sanggup memelihara diri dari perangkap yang mereka pasang untuk menghancurkan umat Islam. Inilah sepuluh intisari yang sanggup saya tuliskan di sini yang merupakan sebagian dari mutiara-mutiara yang terkandung di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan. Mudah-mudahan kita menerima keberkatan darinya dan biar Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melimpahkan kepada kita, rahmat-Nya dan ampunan-Nya bagi segala dosa dan kesalahan. Wallahu a’lam bishshawab


Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "40 Hadist-Hadist Shahih Yang Berkenaan Dengan Gejala Final Zaman"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel