Wujud Kebudayaan Dalam Sosiologi

Wujud Kebudayaan Dalam Sosiologi


Kemudian, bagaimana wujud dan kebudayaan itu? Seperti sudah diketahui bahwa insan membuat segala sesuatu sebagai hasil usaspesialuntuk untuk mengubah dan memdiberi bentuk serta susunan gres sesuai kebutuhan jasmani dan rohaninya. Pada hakikatnya, hasilciptaan insan itulajj,yang dinamakan kebudqyaan. melaluiataubersamaini demikian, kebudayaan memiliki dua segi yang tak lepas hubunganya antara satu dengan yang lain, yaitu:
  1. Segi kebendaan, yang mencakup segala benda buatan insan sebagai perwujudan dan akalnya. Hasil-hasil ciptaan mi sanggup diraba.
  2. Segi kerohanian, yang terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang tersusun secara teratur. 
 Keduanya tak sanggup diraba, tetapi spesialuntuk penjelmaannya saja yang sanggup dipahami dan segi keagamaan, kesenian, kemasyarakatan, dan sebagainya. Sementara Koentjaraningrat berjendapat, bahwkebudayaan itu rnempunahngsedikit figa wujud yaitu:
  1. wujud kebudayaan sebagai suatu norma-norma, peraturan, dan sebagainya;
  2. wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks kegiatan kelakuan berpola dan insan dalam masyarakat; wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.



Wujud pertama ialah wujud ideal dan kebudayaan. Sifatnya abstrak, tak sanggup diraba, atau difoto. Lokasinya ada di dalam alam piluran masyarakat masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.

Kej!ithaan ideaL mi sanggup disebut adattata atau secara singkatadat dalam artikhusus, atau budpekerti istiqç/aj dalam bentukjamaknya. Kebudayaan ideal biasanyajuga berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur, mengendalikan, dan memdiberi arah kepada kelakuan dan perbuatan insan dalam masyarakat.

Wujud kedua dan kebudayaan ialah apa yang sering disebut sebagai ilnjosia1, yaitu teladan kelakuan dan insan itu sendiri. Sistem social itu terdini atas aktivitas-aktivitas insan yang diberinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lainnya, yang dan waktu ke waktu se11u mengikuti pola-pola tertentu yang menurut budpekerti tata kelakuan. Aktivitas sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita sehari-hari, bias diobservasi, difoto, dan didokumentasikan.

Wujud ketiga dan kebudayaan disebut kçbiidayaanfis.ik, dan memerlukan keterangan banyak. Karena ialah seluruh total hasil fisik dan kegiatan perbuatan dan karya insan dalam masyarakat, maka sifatnya paling nyata yakni berupa benda-benda atau hal-hal yang sanggup diraba, dilihat, dan difoto.
Sumber Pustaka: Bumi Aksara

Belum ada Komentar untuk "Wujud Kebudayaan Dalam Sosiologi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel