Uji Beda Atau Analisis Komparatif Berdasarkan Teori Para Ahli
Pengertian Analisis komparatif atau analisis komparasi atau uji beda ialah bentuk analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan diantara dua kelompok data (variabel) atau lebih. Analisis komparatif atau uji perbedaan ini sering disebut uji signifikansi. Terdapat dua jenis komparatif, yaitu komparatif antara dua sampel dan komparatif k sampel (komparatif antara lebih dari dua sampel). Kemudian setiap model komparatif sampel dibagi menjadi dua jenis, yaitu sampel yang berkolerasi (terkait) dan sampel yang tidak berkolerasi atau independen (Misbahuddin, 2013).
Demikian Ulasan Artikel terkait dengan Uji Beda atau Analisis Komparatif Menurut Teori Para Ahli yang kami rangkum dari berbegai literatur yang kami sajikan dalam daftar pustaka. agar bermanfaat dan agar sukses
Sampel dikatakan berkolerasi (terkait) apabila sampel-sampel tersebut satu sama lain tidak terpisah secara tegas (nonmutually exclusive), artinya anggota sampel yang satu ada yang menjadi anggota sampel lainnya. Sampel-sampel dikatakan independen (saling lepas) apabila sampel-sampel tersebut satu sama lain terpisah secara tegas, artinya anggota sampel yang satu tidak menjadi anggota sampel lainnya (Hasan, 2010).
Dalam kasus satu sampel, uji parametrik yang dipakai ialah t-test untuk membedakan antara rata-rata nilai sampel pengamatan (observed) dengan nilai rata-rata yang dibutuhkan (populasi). Uji t mengasumsikan bahwa populasi teristribusi normal atau skore sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Interpretasi dari uji t mengasumsikan bahwa variabel diukur paling tidak dengan skala interval (Ghozali, 2006).
Uji statistik t intinya memperlihatkan seberapa jauh imbas satu variabel penjelas secara individual dalam pertanda variasi variabel terkait. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji ialah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:
H0:bi = 0
Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:
Ha: bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis ini dipakai statitik t.statistik t dihitung dari formula sebagai berikut:
t = (bi – 0)/S = bi/S
Dimana S = deviasi standar, yang dihitung dari akar varians. Varians atau S2 diperoleh dari SSE dibagi dengan jumlah derajat kebebasan (degree of freedom). Dengan kata lain:
Dimana n = jumlah observasi; k= jumlah parameter dalam model, termasuk intercept.
Menurut Riduwan dan Sunarto (2011), analisis perbandingan satu variabel bebas dikenal dengan Uji t atau t test. Tujuan Uji t ialah untuk mengetahui perbedaan variabel yang dihipotesiskan. Uji t ini memiliki dua rumus yang sanggup digunakan, yaitu:
Standar deviasi populasi diketahui, memakai rumus Z hitung.
Zhitung = Harga yang dihitung dan memperlihatkan nilai standar deviasi pada
distribusi normal (tabel Z)
x = Rata-ratanilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data.
N = Jumlah Populasi penelitian
μ0 = Rata-rata nilai yang dihipotesiskan
σ = Standar deviasi populasi yang telah diketahui
Standar deviasi sampel tidak diketahui, memakai rumus t hitung
t hitung = Harga yang dihitung dan memperlihatkan nilai standar deviasi pada
distribusi normal (tabel t)
x = Rata-ratanilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data.
N = Jumlah Populasi penelitian
μ0 = Rata-rata nilai yang dihipotesiskan
S = Standar deviasi populasi yang telah diketahui
Kuncoro (2004) memperlihatkan pendapat wacana cara melaksanakan uji t ialah dengan cara sebagai berikut:
#1.Quick Look. Bila jumlah degree of freedom ialah 20 atau lebih, dan dengan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0 sanggup ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain, kita mendapatkan hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual menghipnotis variabel dependen.
#2.Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis berdasarkan tabel: apanila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibanding nilai t tabel, kita mendapatkan hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual menghipnotis variabel dependen.
Demikian Ulasan Artikel terkait dengan Uji Beda atau Analisis Komparatif Menurut Teori Para Ahli yang kami rangkum dari berbegai literatur yang kami sajikan dalam daftar pustaka. agar bermanfaat dan agar sukses
Daftar Pustaka
Ghozali, I. 2006. Statistik Non-parametrik Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS. UNDIP : Semarang
Hasan, I. 2010. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Grafika: Jakarta
Kuncoro, M. 2004. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Ed. Kedua. AMP YKPN: Yogyakarta
Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Dara Penelitian dengan Statistik. Edisi Kedua. Bumi Aksara: Jakarta
Riduwan, dan Sunarto. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Kuncoro, M. 2004. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi. Ed. Kedua. AMP YKPN: Yogyakarta
Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2013. Analisis Dara Penelitian dengan Statistik. Edisi Kedua. Bumi Aksara: Jakarta
Riduwan, dan Sunarto. 2011. Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Belum ada Komentar untuk "Uji Beda Atau Analisis Komparatif Berdasarkan Teori Para Ahli"
Posting Komentar