Teori Kepemimpinan (Leadership Theory) Berdasarkan Para Ilmuan
Pengertian kepemimpinan ialah proses dimana pemimpin menunjukkan stimulus terhadap anggota dalam upaya pencapaian suatu tujuan kelompok atau organisasi. Kepemimpinan menyentuh aneka macam segi kehidupan manusia, menyerupai cara hidup, kesempatan berkarya, bertetangga, bermasyarakat, dan bahkan bernegara.
Menurut pendapat para andal yang telah menekuni masalah-masalah kepemimpinan telah melaksanakan banyak penelitian wacana aneka macam segi kepemimpinan (Leadership). Berbagai hasil penelitian tersebut telah meyakinkan masyarakat modern mempunyai aneka macam macam contoh ilmiah yang secara teorotikal menunjukkan citra wacana betapa pentingnya kepemimpinan yang efektif dalam kehidupan organisasional, baik dibidang kenegaraan, keniagaan, politik, bahkan juga dibidang keagamaan dan bidang organisasi sosial lainnya yang bersifat nirlaba.
Menurut pendapat para andal yang telah menekuni masalah-masalah kepemimpinan telah melaksanakan banyak penelitian wacana aneka macam segi kepemimpinan (Leadership). Berbagai hasil penelitian tersebut telah meyakinkan masyarakat modern mempunyai aneka macam macam contoh ilmiah yang secara teorotikal menunjukkan citra wacana betapa pentingnya kepemimpinan yang efektif dalam kehidupan organisasional, baik dibidang kenegaraan, keniagaan, politik, bahkan juga dibidang keagamaan dan bidang organisasi sosial lainnya yang bersifat nirlaba.
Pemahaman wacana essensialisasi kepemimpinan semakin diperkaya lagi oleh pengalaman banyak orang yang dalam perjalanan hidupnya diberi atau memperoleh kesempatan untuk menduduki jabatan-jabatan pemimpin, baik pada tingkat rendah, menengah, maupun pada tingkat puncak. Artinya, penggabungan antara teoritikal dan empiris telah menunjukkan keyakinan yang semakin mendalam di kalangan para anggota yang beraneka ragam dalam organisasi.
usaha untuk mendalami aneka macam segi ilmu kepemimpinan yang efektif itu penting dilakukan dan bahkan ditingkatkan terus menerus oleh para ilmuan yang menekuni dan menggandrunginya dengan tanpa henti-hentinya mengumpulkan data empiris dalam usaha-usaha akumulasi teori-teori wacana kemimpinan.
Teori Situasional
Salah satu model kepemimpinan yang paling banyka dipakai remaja ini ialah yang menurut teori situasional yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard. Bahkan teori tersebut banyak dikembangkan dan dipakai dalam jadwal pengembangan direktur oleh aneka macam jenis perusahaan di amerika serikat, mulai dari perusahaan yang menghasilkan alat-alat berat, perminyakan, perbankan, bahkan juga organisasi kemiliteran.
Berbeda dengan Teori Fielder yang kurang memperhitungkan karaktersitik para bawahan, teori ini justru memusatkan perhatian penelitian dan analisisnya pada pihak bawahan. Pada pada dasarnya teori ini menekankan bahwa efektifitas kepemimpinan seorang tergantung pada dua hal, yaitu pemilihan gaya pemimpinan yang sempurna untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa (kedewasaan) para bawahan yang dipimpin. Dua dimensi yang dipakai dalam teori ini ialah prilaku seoran pemimpin yang berkaitan dengan kiprah kepemimpinannya dan hubungan antara atasan dengan bawahan. Tergantung pada orientasi kiprah kepemimpinan dan sifat hubungan antara antasan dan bawahan yang digunakan, gaya kepemimpinan yang timbul sanggup mengambil empat bentuk, yaitu:
a. Memberitahukan,
b."Menjual",
c. Mengajak bawahan berperan serta, dan,
d. Melakuakn pendelegasian.
Memberitahukan, Jika seorang pemimpin berprilaku memberitahukan, hal itu berarti bahwa orientasi tugasnya sanggup dikatakan tinggi dan digabung dengan hubungan atasan-bawahan yang tidak sanggup digolongkan sebagai akrab, meskipun tidak pula digolongkan sebagai hubungan yang tidak bersahabat.
"Menjual", Jika seorang pemimpin berprilakua "menjual" barati dia bertitik tolak dari orientasi perumusan tugasnya secara tegas dihubungkan dengan hubungan atasan-bawahan yang bersifat intensif. Dengan prilaku yang demikian, bukan hanya peranan bawahan yang jelas, akan tetapi pimpinan juga menunjukkan petunjuk-petunjuk pelaksanaan diberengi oleh tunjangan yang diharapkan bawahannya.
Mengajak bawahannya berperan serta. Prilaku seorang pimpinan dalam hal yang demikian ialah orientasi kiprah yang rendah digabung dengan hubungan atasan bawahan yang intensif. perwujudan paling positif dari sikap demikian ialah pimpinan mengajak para bawahannya untuk berperan serta secara aktif dalam pengambilan keputusan.
Melakukan Pendelegasian. Seorang pemimpin dalam menghadapi situasi tertentu sanggup pula memakai prilaku menurut orientasi kiprah yang rendah digabung dengan intensitas hubungan antara atasan dan bawahan yang rendah pula. `Dalam praktek, dengan prilaku demikian pejabat pimpinan membatasi diri pada pemberian pengarahan kepada para bawahannya dan menyerahkan pelaksanaan kepada para bawahan tersebut tanpa banyak campur tangan lagi.
Demikian ulasan artikel kami terkait dengan Teori Kepemimpinan (Leadership Theory) Menurut Para Ilmuan yang kami lansir dari buku yang berjudul "Teori & Praktek Kepemimpinan" yang di tulis oleh Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A pada tahun 2003. Terima kasih telah berkunjung dan supaya bermanfaat bagi karya ilmiah anda.
Belum ada Komentar untuk "Teori Kepemimpinan (Leadership Theory) Berdasarkan Para Ilmuan"
Posting Komentar