Tanggung Jawab Terhadap Agama

Tanggung Jawab terhadap Agama


Tanggung balasan seorang hamba terhadap agama di antaranya belajar, beramal, berdakwah amar makruf nahi mungkar, dan menjaga persatuan dan kesatuan antar sesama umat Islam.

Belajar

Belajar harus diutamakan daripada yang lain lantaran ilmu pengetahan yakni modal utama untuk memperoleh kebaikan sebagaimana firman Allah swt. diberikut.



Artinya: “... maka bertanyalah kepada orang yang rnempunyai pengetahuan, kalau engkau tidak mengetahui. “(Q.S. An Nahl:43)

Pengertian ayat di atas terang bahwa berguru itu wajib. Apakah tiruana cabang ilmu pengetahuan wajib dipelajari? Tidak. Cabang ilmu pengetahuan sanggup dibagi lima kelompok.
  1. Cabang pengetahuan yang fardu am dipelajari, contohnya tauhid dan ketentuan puasa Ramadan.
  2. Cabang pengetahuan yang fardu kifayah dipelajari, contohnya menyelenggarakan jenazah, kedokteran, dan santunan warisan.
  3. Cabang pengetahuan yang sunah dipelajari, contohnya cara-cara ibadah sunat.
  4. Cabang pengetahuan yang mubah dipelajari, contohnya mempelajari cara makan dan berguru hitungan hingga mendetil.
  5. Cabang pengetahuan yang haram dipelajari, contohnya ilmu sihir dan judi.
Sebagai pelajar hendaknya tidakboleh salah langkah, tidakboleh hingga menghabiskan waktu dan energi untuk mempelajari yang sunat sehingga yang wajib terlupakan. Belajar agama hendaknya dimulai dan yang fardu ain kemudian yang sunat dan seterusnya.

Beramal

Teknik-cara berinfak berdasarkan syariat Islam, di antaranya menyerupai diberikut ini.
  1. melaluiataubersamaini niat ikhlas, artinya dalam berinfak harus disertai niat ikhlas, tanpa mengharapkan apa pun selain rida Allah swt. lantaran fiat yang tulus yakni nyawa dalam ibadah.
  2. Mudawainah, artinya senantiasa beramal, baik dalam keadaan sedih, gembira, kaya, miskin, sibuk, maupun senggang.
  3. Hemat dalam melaksanakan ketaatan, maksudnya dalam diberibadah itu tidakboleh hiperbola lantaran kalau berkelebthan nanti takut bosan.
  4. Semakin bau tanah hendaknya semakin rajin ibadah daripada sebelumnya. Di kala arif balig cukup akal misalnya, yang dikerjakan sekadar ibadah yang fardu saja. Namun, setelah bau tanah di  samping yang fardu, yang sunat juga harus dikerjakan.

Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar

Dakwah artinya mengajak kepada kebenaran. Amar makruf nahi mungkar berarti memerintahkan untuk berbuat baik dan melarang perbuatan mungkar. Baik-buruknyadan benar salahnya sesuatu diukur dengan fatwa Islam, bukan dengan akal.

Mabadunga Al Alquran dan hadis menyampaikan bahwa sesuatu itu baik, maka sesuatu itu baik sepanjang zaman dan berlaku untuk tiruana tempat. Mabadunga Al Alquran dan hadis menyatakan perbuatan itu tercela, maka tercela sepanjang zaman dan segala tempat.

Dakwah wajib dimulai dan diri sendiri, keluarga, kerabat, tetangga dekat, tetangga jauh, dan seterusnya. Untuk berdakwah seseorang harus menguasai bahan pengetahuan agama dan dirinya sudah lebih lampau mengamalkannya.

Menjaga Persatuan dan Kesatuan Antarsesarna Umat Islam

Dalam Islam terdapat majemuk golongan (aliran keagamaan). Namun, yang penting satu golongan dihentikan rnemaksakan pendapatnya dan menyalahkan
pendapat golongan lain. Masing-masing golongan memiliki kebebasan menganut paham tertentu. Akan tetapi, Al Alquran dan sunah tetap hams menjadi pedoman biar tidak timbul perselisihan sebagaimana firman Allah swt. diberikut.

Artinya: “Dan berpeganglah engkau tiruananya kepada tali (agarna) Allah dan tidakbolehlah engkau bercerai-berai .... “ (Q.S. Au Imran: 103)
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Tanggung Jawab Terhadap Agama"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel