Proposal (Tari Angsa) Pada Tari Tempat Setempat

Proposal (Tari Angsa)

Berikut ini ialah tawaran tari bebek yang perlu kita ketahui bersama.

Sinopsis

Perkembangan tari tradisional (Jawa) yang begitu lambat, mengundang keprihatinan untuk mencoba membuat suatu susunan tari (kreasi) baru. Tujuan pembuatari tari kreasi gres mi yaitu unruk lebih menambah vokabuler (perbendaharaan) tari yang dirasakan tidak pernah bertambah selama berpuluh tahun. Tujuan lain yaitu untuk memdiberi apresiasi kepada generasi muda, bahwa seni (tari) tradisi sanggup dikembangkan sesuai kebutuhan zaman.

Selama ini terdapat pemahaman yang keliru tçntarig pelestarian suru seni. Path umumnya, pelestariian dianggap dilarang diubah dan bentuk aslinya, sementara benruk ash dan suatu seni (tari) sendiri hingga sekarang masih menjadi perdebatari di kalangan seniman tradisi dan modem. Barangkali perbedaaan cara pandang ini yang menjadi penyebab langkanya ciptaan seni (tari) gres yang lebih sanggup mengikuti perkembangan zaman.



Pengertian warisan dalam seni tari tradisi tidak sama dengan pengertian warisan benda purbakala, ibarat candi (Borobudur, Prambanan, Cetha, Sukuh, Kalasan, Panataran, danjago); situs purbakala (Sangiran, Majapahit hingga Pajang); lukisan bernilai tinggi dan bersejarah (karya Raden Saleh, Basuki Abdullah, Affandi, dan Joko Pekik). Kedua bentuk warisan tersebut memang layak dijaga kelestariannya. Walau demikian, ada perbedaan yang fundamental dalam soal bagaimana cara pemeliharannnya. Warisan benda purbakala terperinci dilarang diubah bentuknya (kecuali sudah dijual), alasannya yaitu selain mengurangi nilai sejarah juga mengurangi nilai estetisnya (keindahan).

Sementara warisan seni tradisional, ibarat tari-tarian, wayang, dan karawitari (gamelan), justru sangat dianjurkan untuk dikenah, dipelihara (dilestarikan) atau dikembangkan sesuai kebutuhan masa kini. Untuk tiruana tujuan itulah tari Angsa mi disusun.

Gagasan Pokok (ide dasar)

Angsa yaitu homogen binatarig berkaki selaput yang suka hidup di air. Angsa dan air ialah perpaduan yang indah dilihat. Gerakan satu bebek yang tengah bermain di kolam, sudah cukup untuk mengobati rasa rindu, apalagi sepasang bebek yang tengah bermain (berenang) di kolam, sungguh sangat indah untuk dipandang. Gerakan mereka yang berkelok-kelok di atas air sambil mengibaskan akup, menjadi pemandangan lain yang sangat akung untuk dibiarkan silam. Hampir setiap gerakan yang mereka lakukan, ibarat dilakukan dengan penuh perasaan dan begitu dinikmati. Seolah tanpa beban hidup bagi sepasang bebek yang tengah berada di tengah kolam. Bagi mereka, hidup hari ini yaitu untuk hari ini sementara besok masih ada kehidupan lagi yang menyambut bersama hadirnya Sang Surya di pagi han. Angsa dan air ialah perpaduan antara keindahan dan kedamaian, ketenangan dan kerinduan, kebahagiaan dan harmoni. Jika hidup berlaku ibarat sepasang bebek tersebut, alangkah indah dan damainya dunia mi. Tari Angsa disusun menurut pengalaman melihat sepasang bebek bermain di kolam.

Gagasan Gerak

Untuk mewujudkan gagasan pokok (ide dasar) ke dalam suatu bentuk tari, diharapkan medium utama tari yaitu gerak. Penonjolan gerak bebek yang Iemah lembut menjadi perhatian utama dalam menyusun tari Angsa ini Gerak khas yang membedakan antara tari Angsa dengan tari homogen (Merak, Jago, Kukila, dan Manuk Rawa) yaitu terletak pada penajaman gerak lenggut (kepala manggut), nyosor (mencari makan di air), mengeringkan akup (gerak ngayang), yang tiruana itu dilakukan dengan gerakan lembut (gemulai).

Suatu gagasan gerak akan menjadi berpengaruh dan lebih bermakna kalau disertai dengan musik pengiring. Untuk lebih mendukung huruf bebek yang lemah lembut, maka iningan musik yang dipilih hanus sesuai dengan kebutuhan tersebut. Musik ienteng tari Angsa yaitu gendhing dan lagu kreasi banu yang disusun dan gamelan Jawa.

Durasi (waktu yang digunakan)

Tari Angsa mi memakai waktu pertunjukan (durasi) selama kurang lebih 7 menit. Tujuan penerapan waktu yang pendek mi selain tidak terlalu menyita perhatian, keperluan dan kepentingan, juga menghindari rasa bosan (jenuh) dan penonton.

Busana

Busana yang dipakai dalam tari Angsa ini antara lain:
  1. mekak (pengganti baju untuk penari putri) dan akup
  2. celana tariggung (di bawah lutut) warna putih atau kuning keemasan
  3. irah-irahan (penutup kepala)
  4. kalung kace
  5. rapek (kain pengganti jarit)
  6. slepe atau epek timang
Soal busana tidak ada keharusan ibarat yang sudah disampaikan di atas, tetapi penari atau perias busana sanggup membuat kreasi sendiri sesuai kebutuhan estetisnya masing-masing.

Aksesoris (perhiasan)

Aksesoris (perhiasan) tari Angsa antara lain: kiat bahu, kerincing (untuk kaki), gelang, dan kalung.

Tempat

Pada prinsipnya, tari Angsa sanggup ditarikan di sembarang tempat. Misalnva. praia waktu mengisi lomba, festival, malam perpisahan, syukuran, dan perhelatari manten. Akan tetapi. untuk cb crndiberi kesan menarikdanunik pada penonton, sebaiknya dilakukan di atas panggung yang cukup lebar (ukuran S 8 meter) biar dicapai kesesuaian antara jarak penari dengan penonton (penghayat).
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Proposal (Tari Angsa) Pada Tari Tempat Setempat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel