Perkembangan Islam Di Maluku Dan Irian
Perkembangan Islam di Maluku dan Irian
Propinsi Maluku terdiri atas Temate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Di tempat mi banyak terdapat rempah-rempah yang ialah tujuan dan referensi impian pedagang Cina, Arab, Gujarat, Persi, dan Eropa. Umun-my-a, penduduk menganut akidah animisine dan dinamjs,ne. Tennate yakni tempat yang pertama dimasuki Islam. Zainal Abidin yakni Raja Ternate yang pemah berguru Ilam kepada Sunan Gin. Islam masuk ke Ternate jauh sebelum tahun 1495 M.
Mubalig yang menyeru pendudukTidore untuk masuk dan hidup secara Islam yakni Syekh Mansur, saudagar Arab yang aiim yang menetap di sana. Syekh Mansur berhasil menggugah Raja Tidore, Ciriliyati, untuk masuk Islam dan berganti nama menjadi Sultan Jamaluddin. Agama Islam masuk ke Tidore semenjak tahun 1470 M bersamaan dengan masuknya Islam ke wilayah Jailolo. Kerajaan Islam bangkit di Jailolo pada tahun 1521 M. Sesudah masuk Islam, Raja Jailolo berganti nama menjadi Hasanuddin. Penyebaran agama Islam ke Pulau Irian berasal dan Pulau Bacan.
Mubalig Bacan mulai berdakwah pada kurun XVII di Pulau Waigewo, Solawati, Misool, dan Waigama. Keempat tempat mi menjadi bab kesultanan Bacan, termasuk tempat Semenanjung Onom. Sejak tahun 1666 M, Islam sudah disiarkan di Maluku dan Irian. Namun, hasil dakwah itu belum memuaskan. Dakwah Islam di Irian ditunjang oleh penduduk lain yang hijrah ke Irian alasannya yakni kiprah atau berdagang.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Belum ada Komentar untuk "Perkembangan Islam Di Maluku Dan Irian"
Posting Komentar