Pengujian Hipotesis (Pengertian, Contoh, Rumus, Kriteria Uji Hipotesis) Lengkap
Pengujian hipotesis yaitu suatu mekanisme yang dilakukan dalam penelitian dengan tujuan untuk mengambil keputusan mendapatkan atau menolak hipotesis yang diajukan. uji hipotesis dilakukan dengan menaksir parameter populasi menurut data sampel melalui uji statistik inferensial, yaitu untuk menguji kebenaran suatu pernyataan secara statistik dan menarik kesimpulan mendapatkan atau menolak pernyataan tersebut.
Terdapat dua cara menaksir parameter populasi menurut data sampel, yaitu: a point estimate dan interval estimate atau disebut juga confidence interval. a point estimate yaitu suatu taksiran parameter populasi menurut satu nilai data sampel. Sedangkan interval estimate yaitu suatu taksiran parameter populasi menurut nilai interval data sampel.
Menaksir parameter populasi dengan memakai a point estimate akan memiliki tingkat resiko kesalahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang memakai interval estimate. Semakin besar interval taksirannya, maka akan semakin kecil kesalahannya. biasanya kesalahan taksiran dalam penelitian ditetapkan terlebih dahulu, yang pada umumnya dipakai yaitu 10%, 5%, dan 1%
Pengambilan keputusan dalam uji hipotesis dibutuhkan pada dua alternatif kemungkinan kesalahan, yaitu:
1. Kesalahan Tipe 1 (Type 1 Error)
Kesalahan yang di perbuar pabila menolak hipotesis yang pada hakikatnya yaitu benar (seharusnya diterima). Probabilitas kesalahan Tipe 1 ini biasanya disebut dengan resiko Alpha (Alpha Risk), dilambangkan dengan simbol α. Tingkat kesalahan dinyatakan dengan α yang dalam bentuk penggunaannya disebut sebagai taraf faktual atau taraf signifikansi (level of significant). 1-α disebut tingkat akidah (level of confidence). alasannya yaitu menurut hal tersebut kesimpulan yang dibentuk yaitu benar, sebesar 1-α.
2 kesalahan tipe 2 (Type 2 Error)
Kesalahan yang diperbuat apabila mendapatkan hipotesis yang pada hakekatnya yaitu salah (seharusnya ditolak). probabilitas kesalahan tipe 2 ini biasanya disebut dengan risiko beta (beta risk). dilambangkan dengan simbol β. tingkat kesalahan ini dinyatakan dengan β yang dalam bentuk penggunaannya disebut sebagai fungsi ciri operasi (operating characteristic function). 1-β disebut sebagai kuasa pengujian.
Kesalahan yang diperbuat apabila mendapatkan hipotesis yang pada hakekatnya yaitu salah (seharusnya ditolak). probabilitas kesalahan tipe 2 ini biasanya disebut dengan risiko beta (beta risk). dilambangkan dengan simbol β. tingkat kesalahan ini dinyatakan dengan β yang dalam bentuk penggunaannya disebut sebagai fungsi ciri operasi (operating characteristic function). 1-β disebut sebagai kuasa pengujian.
Dua pernyataan yang diperlakukan dalam Pengujian Hipotesis. dua hal tersebut yaitu sebagai berikut:
Pernyataan Hipotesis Nol (H0)
Pernyataan Hipotesis Nol (H0)
- Pernyataan yang diasumsikan benar, kecuali ada bukti yang berpengaruh untuk membantahnya;
- Selalu mengandung pernyataan "sama dengan", "tidak ada pengaruh", "tidak ada perbedaan", dan
- Dilambangkan dengan H0
Pernyataan Hipotesis Alternatif (H1)
- Pernyataan yang dinyatakan benar kalau hipotesis Nol (H0), berhasil ditolak; dan,
- Dilambangkan dengan H1 atau HA
Menentukan Kriteria Pengujian Hipotesis
Kriteria pengujian hipotesis yaitu proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan atau menolak hipotesis nol dengan cara membandingkan nilai a tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya, yaitu:
Kriteria pengujian hipotesis yaitu proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan atau menolak hipotesis nol dengan cara membandingkan nilai a tabel distribusinya (nilai kritis) dengan nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya, yaitu:
- H0 diterima, apabila nilai uji statistiknya lebih kecil atau lebih besar daripada nilai positif atau nilai negatif dari a tabel. Dengan kata lain, uji statistik berada diluar nilai kritis; dan
- H0 ditolak, apabila nilai uji statistiknya lebih besar atau lebih kecil daripada nilai positif atau negatif dari a tabel. dengan kata lain, nilai uji statistik berada di dalam nilai kritis.
Pengambilan kesimpulan analisis statistik menurut pada tingkat signifikansi. tingkat signifikansi yaitu kemampuan untuk digeneralisasikan dengan tingkat kesalahan tertentu. ada kekerabatan signifikan berarti kekerabatan sanggup digeneralisasikan untuk populasi. ada perbedaan signifikan berarti perbedaan sanggup digeneralisasikan.
Demikian ulasan artikel kami terkait dengan Pengujian Hipotesis (Pengertian, Contoh, Penentuan Kriteria Hipotesis) Lengkap. yang kami ulas pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat bagi anda khususnya dalam bidang penelitian. Mohon maaf bila ada kesalahan dan terima kasih telah berkunjung di blog kami.
Demikian ulasan artikel kami terkait dengan Pengujian Hipotesis (Pengertian, Contoh, Penentuan Kriteria Hipotesis) Lengkap. yang kami ulas pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat bagi anda khususnya dalam bidang penelitian. Mohon maaf bila ada kesalahan dan terima kasih telah berkunjung di blog kami.
Sumber: Agung W.K., dan Zarah P.2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta; Pandiva Buku
Belum ada Komentar untuk "Pengujian Hipotesis (Pengertian, Contoh, Rumus, Kriteria Uji Hipotesis) Lengkap"
Posting Komentar