Pengertian Shalat Istisqa, Dalil, Hukum, Niat, Tata Cara, Khutbah, Do'a (Lengkap)
Pengertian shalat Istisqa ialah shalat sunah dua raka'at yang dilaksanakan untuk meminta hujan. yang demikian alasannya ialah pada dikala itu terjadi kemarau panjang dan usang tidak terjadi hujan, sehingga manusia, tumbuh-tumbuhan, dan binatang, sudah sangat membutuhkan air, serta tanah sudah kering kerontang, banyak terjadi kelaparan. dalam keadaan ibarat itu disunnahkan untuk melakukan salat sunnah dua rakaat yang disebut dengan shalat sunnah istisqa.
Para ulama setuju bahwa hukumn shalat Istisqa ialah Sunnah Muakkad. Artinya, pekerjaan sunnah yang dituntut atau diperintahkan sekali oleh agama Islam. alasannya ialah dikala itu, terjadi kemarau panjang atau usang tidak turun hujan, sehingga air sangat dibutuhkan. hadis nabi Muhammad SAW menerangkan:
عن عبادة بن تميم رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه و سلم. خرج بالناس يستسقى فصلى بهم ركعتين جهر فيهما بالقراءة و رفع يديه حذو منكبيه و حوله ردائه واستقبل القبلة و استسقاء.- رواه البخاري ومسلم.
Artinya: Dari Ubadah bin Tamim ra. Bahwasanya Rasulullah SAW. keluar bersama orang-orang beristisqa, maka ia shalat bersama mereka dua rakaat, pada keduanya dikeraskan bacaannya dan diangkat kedua tangannya sesudah kedua pundaknya, dan diputar kain sorban /selendang sambil menghadap kiblat meminta hujan (istisqa) - (HR Bukhari Muslim)
TATA CARA MELAKSANAKAN SHALAT ISTISQA
Sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Cara ber-istisqa (meminta hujan) ada tiga macam yaitu:
Pertama, dengan melakukan salat sunnah 2 rakaat sebagaimana diterangkan pada Dalil Hadis di atas.
Kedua, dengan cara berada di tengah-tengah khutbah Jum'at. ibarat yang dijelaskan pada hadis nabi Muhammad SAW di bawah ini.
عن انس رضي الله عنه ان رجلا داخل المسجد يوم الجمعة و رسول الله ص م قاءىما يخطف فستقبال رسول الله ص م قاءىما ثم قال يا رسول الله هلكت الاموال وانقطعت السبل فادع الله يغيثنا: فرفع رسول الله ص م يديه ثم قال اللهم اغثنا- رواه البخاري ومسلم
Artinya: Dari Anas ra. Bahwasanya seseorang masuk masjid pada hari Jumat, dikala Rasulullah SAW bangun sedang berkhutbah. Maka orang itu Menghadap dan Rasulullah SAW pun menerimanya sambil berdiri. lalu Orang itu berkata "Ya Rasulullah, telah banyak harta benda yang rusak dan Jalan (air) telah putus, maka berdoalah engkau kepada Allah biar diturunkan hujan kepada kita. Anas berkata maka Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya Kemudian ia berdoa "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami. - (HR Bukhari Muslim)
Ketiga, dengan cara berdoa saja, tidak disertai sholat, dan doa tersebut khusus meminta hujan. ibarat yang dijelaskan oleh nabi muhammad saw pada hadisnya yang berbunyi :
عن عبد اللحم رضي الله عنه و انه رائ رسول الله صلى الله عليه و سلم عند احجار الزيت يستسقى و هو مقنع بكفيه يدعوا - رواه الترمذي و ابو داود
Artinya: dari Abi Lahm Ra. Bahwasanya ia pernah melihat Rasulullah SAW di bersahabat Hajar Zaid (suatu di Madinah) dan memintanya supaya hujan turun dan ia mengangkat Kedua telapak tangan sambil berdoa - ( HR Tirmidzi dan Abu Daud)
Apabila akan menyelenggarakan Shalat istisqa, maka sebelum salat itu dilaksanakan hendaknya diperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:
- Seorang Imam atau Panitia menganjurkan atau memerintahkan kepada segenap umat Islam biar berpuasa selama 3 hari, dengan disertai banyaknya bertaubat atau memohon ampunan kehadirat Allah SWT, dan memperbanyak amal sedekah dan amal kebaikan yang lain, serta menjauhi perbuatan maksiat, yaitu segala perbuatan yang sanggup menjadikan dosa.
- Pada hari keempat nya dan mereka masih dalam keadaan berpuasa, bersama Imam keluar menuju lapangan atau daerah yang luas yang telah dipersiapkan, dengan mengenakan pakaian yang sederhana, bukan pakaian yang baik dan berlebih-lebihan, yang penting ialah suci, diupayakan semua membawa sorban atau selendang dan tutup kepala.
- Yang menghadiri daerah salat, bukan hanya mereka kaum muslimin yang akan sholat yang masih sehat sehat dan berpengaruh kuat. Melainkan semua orang yang besar kecil, renta muda, kakek-kakek, nenek-nenek, bahkan mereka yang sedang menstruasi dan orang-orang non-muslim. walaupun hanya menyaksikan supaya ikut hadir ke lapangan. Tidak hanya itu, hewan binatang piaraan ibarat kerbau, sapi, kambing, dan lain-lainnya, supaya ikut serta dibawa ke tanah lapangan. Demikian dalam kitab Fathul Qorib pasal menunjukan Sholat istisqa
Adapun cara melakukan sholat istisqa ialah sama dengan melakukan shalat hari raya, yaitu pada rakaat pertama sesudah Takbiratul Ihram dengan disertai niat, membaca doa iftitah, lalu takbir 7 Kali, dan disela-sela Takbir yang satu dengan yang lainnya membaca tasbih. Bacaan tasbihnya sama dengan tasbih yang dibaca pada sholat Id.
سبحان الله و الحمد لله و لا اله الا الله و الله اكبر
Artinya: Maha suci Allah, dan segala puji bagi Allah, serta tiada Tuhan selain Allah, dan Allah maha besar.
Kemudian diteruskan membaca surat Al Fatihah dan suratan, ruku, i'tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, sujud yang kedua, lalu bangun untuk rakaat yang kedua sambil membaca takbir (takbir intiqal).
Pada rakaat kedua, sesudah tegak bangun dari rokaat pertama, takbir 5 kali dan disela-sela Takbir yang satu dengan yang lainnya membaca tasbih. Setelah selesai membaca takbir 5 kali, lalu membaca surat Al Fatihah dan seterusnya, hingga sujud yang kedua ibarat di atas. lalu tasyahud selesai dan diakhiri dengan salam.
Surat yang dibaca pada rakaat pertama, sesudah membaca surat al-fatihah ialah membaca surat al-alaq (sabihisma robikal a'la) dan rokaat kedua sesudah surat al-fatihah membaca surat al-ghasyiyah dan dibaca dengan bunyi keras.
Berdasarkan klarifikasi dan dalil hadits diatas sanggup disimpulkan bahwa tata cara shalat sunnah Istisqa ialah sebagai berikut:
- Datang ke daerah sholat istisqa, hendaknya dengan tawadhu (merendah diri), pelan-pelan (tidak tergesa-gesa), khusuk (tenang), dan mengenakan pakaian biasa sederhana, dan penuh harap.
- Sholat dilaksanakan dengan dua rokaat, sama ibarat melakukan shalat hari raya.
- Setelah selesai shalat, diteruskan dengan khutbah oleh Imam.
- Bacaan dalam salat (Al Fatihah dan Suratan) dibaca dengan keras, sehingga makmum sanggup mendengar.
- Dalam sholat istisqa, tidak ada adzan dan iqomah, sama dengan salat hari raya. Sebagai gantinya cukup dengan undangan "asholatu jamiah".
- Pada selesai khutbah kedua, dibacakan doa dan pemindahan selendang atau sorban, baik oleh Imam maupun makmum secara bersama-sama
LAFAL BACAAN NIAT SHALAT ISTISQA
Adapun bacaan atau lafal niat sholat istisqa ialah sebagai berikut:
اصلي الاستسقاء ى ركعتيني ماءموما / اماما لله تعالى
Artinya: saya niat salat Sunnah istisqa dua rokaat, menjadi makmum atau menjadi imam alasannya ialah Allah Ta'ala.
KHUTBAH SHALAT ISTISQA
Dalam khotbah salat istisqa, rukun dan sunah-sunahnya sama dengan rukun dan sunah sunah khutbah pada shalat yang lainnya, ibarat salat Jumat maupun sholat Id. Khutbah dilaksanakan di atas mimbar atau daerah yang lebih tinggi dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Khutbah diawali dengan membaca istighfar permohonan ampun kepada Allah yang Maha Agung sebanyak 9 kali pada khutbah pertama dan 7 kali pada awal khutbah yang ke-2 bacaan istighfar yang dimaksud adalah
استغفر الله العظيم
Artinya: Saya mohon ampun ke hadirat Allah Yang Maha Agung
استغفر الله العظيم الذي لا اله الا هو الحي القيوم واتوب اليه
Artinya: Saya mohon ampun ke hadirat Allah Yang Maha Agung, yang tidak ada dewa selain dia, yang hidup dan bangun sendiri, serta saya bertaubat kepadanya.
Sebelum khotbah diakhiri, khotib mengadakan upacara pemindahan sorban atau selendang dengan cara sebagai berikut:
Khotib membelakangi jamaah dengan menghadap ke kiblat, lalu memindahkan sorban yang tadinya di bahu kanan dipindah ke bahu kiri, yang tadinya di bahu kiri dipindah ke kanan, yang tadinya di bawah dipindah di atas, dan yang tadinya di atas dipindah ke sebelah bawah. Pemindahan sorban dilakukan oleh Imam juga diikuti oleh semua jamaah. Setelah selesai program pemindahan sorban, khotib lalu menghadap kepada jamaah lagii dan meneruskan khutbahnya hingga selesai.
Setelah selesai khutbah dan diakhiri khutbah kedua di tutup dengan doa, dan para jamaah atau orang yang hadir di sekitar daerah tersebut, ikut berdoa dengan cara mengamininya.
BACAAN DO'A ISTISQA
Do'a istiswa yang di baca pada selesai khutbah kedua ialah sebagai berikut:
Demikian doa dalam khutbah Istisqa yang diambil dari kitab Fathul Qorib, dan dikatakan bahwa doa tersebut merupakan doa dari Rasulullah SAW.
Artinya | Lafal Arab |
---|---|
Ya allah jadikanlah hujan yang akan diturunkan itu sebagai siraman yang penuh rahmat dan jangan menjadikan siraman sebagai siraman yang menyiksa menghancurkan merusak dan menenggelamkan | اللهم اجعلها سقيا رحمة ولا تجعلها سقيا عذاب ولا معق ولا بلاء ولا هدم ولا غرق |
Ya allah turunkan hujan itu di dataran tinggi lada lada tumbuhan lembah lembah jurang ya allah turunkan lah hujan itu di sekeliling kami dan jangan membahayakan kami | اللهم على الظراب والاكام ومنابت الشجر وبطون اودية اللهم حوالينا ولا علينا |
ya allah turunkan lah kepada kami hujan yang lebat menyelamatkan menggembirakan menyenangkan membawa kebaikan menciptakan ketenangan merata menyuburkan tawar memenuhi kebutuhan untuk selamanya hingga hari pembalasan | اللهم اسقنا غيثا مغيثا هنيئا مريئا مريعا سحا عاما غدقا طبقا مجللا دائما الى يوم الدين |
Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami Dan janganlah engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang berputus asa | اللهم اسقنا الغيث ولا تجعلنا من القانطين |
Ya Allah sungguh banyak hamba dan negeri ini yang tertimpa kelesuan hidup dan kelaparan serta kesulitan tidaklah kami mengadakan kecuali hanya kepadamu | اللهم ان بالعبادي و البلادي من الجودي و الجوع و الضنكي مالا نكشوه الا اليك |
Ya Allah sembuhkanlah tumbuhan kami pancarkanlah air susu ternak kami dan turunkanlah kepada kami keberkahan dari langit serta Lapangkanlah peristiwa kami ini alasannya ialah tidak ada yang sanggup melapangkan selain Engkau | اللهم انبت لنا الزرع وادر لنا الضرع وانزل علينا من بركاتك السمائي وكشف عنا من البلاء مال يكشفه غيرك |
Ya Allah sungguh kami mohon ampun kepadamu alasannya ialah sungguh engkau maha pengampun maka kirimkan lah kepada kami air hujan dari langit dengan air hujan yang lebat | اللهم انا نستغفرك انك كنت غفارا فارسل السماء علينا مدرارا |
Demikian doa dalam khutbah Istisqa yang diambil dari kitab Fathul Qorib, dan dikatakan bahwa doa tersebut merupakan doa dari Rasulullah SAW.
Pada dikala berdoa dalam khutbah istisqa, disunnahkan menelungkupkan kedua tangan, yaitu bab punggung tangan di atas yang menghadap ke langit dan Telapak tangan menghadap ke bawah. Yang demikian pada dikala berdoa memohon untuk dijauhkan dari bencana. Pada dikala memohon kebaikan, posisi tangan ibarat biasa pada layaknya berdoa. yang demikian alasannya ialah mengikuti perbuatan Nabi SAW. sebagaimana hadis nabi Muhammad SAW yang menjelaskan:
عن انس رضي الله عنه ان النبي استسقاء باشاره يظهر كفايه الى السماء - رواه مسلم
Artinya : Dari Anas ra. Bahwasanya Nabi SAW dikala beristisqa (meminta hujan) diisyaratkan (diarahkan) punggung tangannya ke langit - (H.R. Muslim)
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Shalat Istisqa, Dalil, Hukum, Niat, Tata Cara, Khutbah, Do'a (Lengkap)"
Posting Komentar