Pengertian Fakta Mental Dan Sosial Beserta Contohnya
Pengertian Fakta Mental dan Fakta Sosial
Berikut ini yakni definisi wacana fakta mental dan fakta sosial yang berafiliasi dengan sejarah yang perlu kita ketahui.
Fakta Mental
Fakta mental yakni keseluruhan dan tatanan mental yang berkembang di masyarakat pada suatu zaman yang menjadi pelopor sejarah pada zamannya yang mencakup : konsep-konsep, ide-ide, gagasan, paham, opini masyarakat, semangat, ideologi, aspirasi, wangsit dan sebagainya. Dalam sejarah Eropa contohnya mentalitas masyarakat pada zaman kala Pertengahan di Eropa sangatlah tidak sama kalau dibandingkan dengan mentalitas masyarakat pada zaman Renaissance.
Fakta Sosial
Selain itu, ada yang disebut fakta sosial yaitu kondisi sosial yang berkembang pada suatu masyarakat pada zaman tertentu yang mencakup struktur sosial, -lembaga-lembaga sosial, golongan sosial, mobilitas sosial, konflik sosial, struktur kekuasaan, dan sebagainya.
Banyak hal yang berkaitan dengan fakta mental dan fakta social diternukan dalam kesusastraan. Banyàk karya sastra dan zaman tertentu ialah manifestasi (perwujudan) dan tatanan mental struktur sosial yang sedang berkembang pada masyarakatnya. Oleh alasannya itu, dalam sejarah intelektual karya-karya sastra ialah sumber yang penting untuk mengungkapkan mentalitas yang berkembang pada masyarakatnya, Pada umumnya cerita-cerita roman juga menggambarkan keadaan sosial secara lebih realistis, artinya lebib mendekati kenyataan sosial dan tidak dilukiskan semata-mata berdasarkan fantasi atau imajinasi yang bebas. Oleh alasannya itu, cerita-cerita roman sangat sesuai untuk dipergunakan sebagai materi dokumenter untuk merekonstruksj keadaan serta kehidupan sosial dan masa tertentu. Sebagai pola di sini sanggup disebut Serat Centini, Serat Pranacitra, Serat Riyanta. Karangan-karangan mi berturut-turut menggambarkan kehidupan sosial dan periode awal dan pertengahan Mataram Islam dan kiamat Surakarta.
misal Fakta Mental dan Fakta Sosial
Roman karya Multatuli berjudul Max Havelaar contohnya banyak menceritakan keadaan masyarakat ketika diterapkannya Sistem Tanam Paksa (Cultur Stelsel) di Lebak, Banten. Buku tersebut banyak mengandung unsur-unsur autobiografis yang menceritakan pengalaman eksklusif Douwes Dekker ketika menjabat sebagai ajun residen di Lebak, Banten pada tahun 1856. Akan tetapi, buku tersebut juga mempersembahkan warna romantis wacana kisah cinta termasyhur Saijah dan Adinda.
misal lainnya yakni materi dokumenter berupa surat-surat pribadi, catatan ataü buku harian. Salah satu kumpulan surat yang penting bagi penyelidikan masyarakat Indonesia pada awal kala ke-20 ini yakni surat-surat R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon, yang terkumpul dalam buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Selain memuat idealisme Kartini untuk melancarkan ernansipasi, di dalam buku itu juga digambarkan wacana tradisi kuno dalam lingkungan keluarga bupati, norma-norma sosial yang berlaku, cara pendidikan pada umumnya dan pendidikan anak perempuan khususnya, kedudukan perempuan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Dalam kekerabatan inii terlukis bagaimana sikap golongan aristokrat (bangsawan) terhadap nilai-nilai tradisional itu, timbulnya konflik antargenerasi, kekerabatan antara, aristokrat Jawa dengan bangsa Barat. Sebuah novel karya Soewarsih Djojopuspito berjudul (Di luar Jalur Utama) menceritakan usaha kaum pergerakan nasional dalam mempersembahkan pendidikan kepada rakyat pribumi. Pada ketika itu, tahun 1930-an, sedang terjadi krisis ekonomi dunia yang dikenal dengan. Angka pengangguran semakin meningkat, tetapi kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat sehingga banyak sekolah-sekolah partikelir dibuka.
Pemerintah Hindia Belanda menyebut sekolah-sekolah itu sebagai sekolah liar Novel tersebut menceritakan usaha suami-istri, Soedarmo dan Soelastri, keduanya sebagai guru pada sekolah partikelir di Bandung dalam kehidupan serba belum sempurnanya. Autobiografi seringkali juga banyak mempersembahkan gambaran mentalitas dan pengarangnya, menyerupai perilaku, motivasi, harapanh arapan, dan pengalaman. Gambaran wacana perkembangan eksklusif seseorang yang mencerminkan situasi sosialnya, antara lain golongan sosialnya serta struktur dan pelapisan sosialnya, struktur kekuasaan serta golongan elitenya, konflik sosial dan mobilitas sosial, contohnya autobiografi dr. Soetomo.
Pemerintah Hindia Belanda menyebut sekolah-sekolah itu sebagai sekolah liar Novel tersebut menceritakan usaha suami-istri, Soedarmo dan Soelastri, keduanya sebagai guru pada sekolah partikelir di Bandung dalam kehidupan serba belum sempurnanya. Autobiografi seringkali juga banyak mempersembahkan gambaran mentalitas dan pengarangnya, menyerupai perilaku, motivasi, harapanh arapan, dan pengalaman. Gambaran wacana perkembangan eksklusif seseorang yang mencerminkan situasi sosialnya, antara lain golongan sosialnya serta struktur dan pelapisan sosialnya, struktur kekuasaan serta golongan elitenya, konflik sosial dan mobilitas sosial, contohnya autobiografi dr. Soetomo.
Dokumen yang sangat eksklusif sifatnya, yaitu buku harian, jarang sekali kita dapati. Bahkan untuk masa lampau boleh dikatakan tidak ada sama sekali. Salah satu pola dan catatan harian yang langka Adalah Jakarta Diary dari Mochtar Lubis yang dimuat dalam Indonesia Raya. Catatan mi banyak memuat data yang sesuai bagi situasi masyarakat Indonesia pada zaman memuncaknya system politik Demokrasi Terpimpin.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Fakta Mental Dan Sosial Beserta Contohnya"
Posting Komentar