Pengertian Doktrin Kepada Malaikat
Pengertian Iman kepada Malaikat
Malaikat ialah makhluk Allah yang tidak sanggup dilihat dengan pancaindra (gaib). Sebagai umat Islam, kita wajib diberiman kepadanya. Malaikat ialah makhluk Allah yang selalu taat dalam menjalankan perintah-Nya dan beliau tidak pernah membantah apa yang ditugaskan Allah kepadanya. Iman kepada malaikat termasuk rukun iktikad yang kedua. Hukum diberiman kepada malaikat ialah fardu ain.
Kata malaikat berasal dan bahasa Arab, yaitu malaikah yang ialah kata jamak dan kata malakun yang artinya risalah, misi, atau utusan. Malaikat dan rasul sama-sama utusan Allah. Menurut istilah, malaikat ialah makhluk Allah yang mistik yang selalu taat dan patuh melakukan kiprah dan perintah Allah. Menurut macamnya, alam sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai diberikut.
- Alam syahadah atau alam nyata, yaitu kawasan segala sesuatu yang sanggup disaksikan dan diamati dengan indra, baik pribadi (manusia, binatang, pegunungan, dan laut) maupun tidak pribadi (sel, kuman, dan virus) alasannya ialah cara melthatnya dengan menolongan teleskop.
- Alam gaib, yaitu kawasan makhluk Tuhan yang tidak sanggup diamati dengan indra, baik pribadi maupun tidak langsung, menyerupai roh manusia, malaikat, jin, iblis, dan setan.
Adapun hal-hal yang mistik itu sanggup diketahui dan dalil naqli, yaitu ayat-ayat Al Alquran atau sunah rasul sehingga pengetahuan yang demikian dinamkan sam ‘iyyat, sebagaimana firman Allah swt. diberikut.
Yang artinya: “(yaitu) mereka yang diberiman kepada yang mistik yang mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadamereka.” (Q.S. Al Baqarah:3)
Iman kepada malaikat berarti percaya dengan sepenuh hati bahwa malaikat itu betul-betul makhluk Allah swt. yang diciptakan dan nur atau cahaya. Mereka senantiasa tunduk dan patuh kepada perintah-perintah Allah, tidak pernah membangkang.
Sumber Pustaka: Erlangga
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Doktrin Kepada Malaikat"
Posting Komentar