Pengertian Besaran Satuan, Pokok Dan Turunan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mustahil melepaskan diri dari problem pengukuran. Apa yang akan kita katakan kepada seorang pelayan toko kain, jikalau kita ingin membeli kain? Bagaimana caranya biar kita tidak ketinggalan menonton program TV yang kita senangi? Apa pula gunanya insan membuat alat-alat ibarat arloji, mistar, stopwatch, neraca dan penggaris?
Jadi, kita mustahil sanggup melepaskan diri dari bencana pengukuran. Apakah mengukur itu? .Apa yang harus kita lakukan pada waktu kita melaksanakan pengukuran? Alat apa yang akan kita gunakan untuk mengukur? Untuk menjawaban pertanyaan tersebut, marilah kita bahas problem tersebut.
A. Bemasukan dan Satuan
Dua anak mengukur lebar ruangan kelas dengan telapak kaki (Gambar 1.1). Apa pendapatmu wacana hasil pengukuran dua anak itu ? Tabel 1.1 menampilkan hasil pengukuran kedua anak itu.
Ternyata hasil pengukuran itu tidak sama, meskipun yang diukur sama. Dapatkah engkau membuktikan perbedaan itu ? Panjang dan lebar telapak kaki setiap orang tidak sama. Karena pengukuran itu memakai satuan ukuran yang tidak sama, maka hasilnya juga tidak sama. Telapak kaki pada pengukuran tersebut disebut satuan tidak baku. Jadi, pada waktu melaksanakan pengukuran haruslah ditentukan alat ukurnya dan satuan yang digunakan.
B. Bemasukan Pokok
Tabel 1.2 masih ijuga mengundang perbedaan hasil pengukuran. Perbedaan itu yaitu jikalau tiap pengukuran itu menggunalcan satuan yang tidak sama. Jika satuan itu akan digunakan, maka satuan itu harus memenuhi 2 syarat, yaitu satuan itu harus tetap, dan satuan itu harus bersifat internasional. Untuk mengatasi hal itu, secara intemasional akhimya didefinisikan beberapassatuan standar. Bemasukan yang satuannya sudah didefinisikan terlebih lampau secara standar disebut bemasukan pokok.
Dari tujuh bemasukan pokok tersebut, kita spesialuntuk akan membicarakan tiga bemasukan pokok lampau, yaitu bemasukan pokok panjang, massa dan waktu.
1. Bemasukan Pokok Panjang
Satuan bemasukan pokok panjang tidak sekaligus sanggup ditentukan. Karena banyak sekali pertimbangan satuan bemasukan pokok panjang sudah berganti beberapa kali. Sebelum tahun 19607 bemasukan pokok panj ang, yaitu meter didefinisikan sebagai diberikut.
Meter standar ini disimpan di Internasional Bureau of Weight and Measures di Sevres, Paris. Tiap negara yang membutuhkan membijat tiruannya. Sesudah tahun 1960 meter standar didefinisikan lagi sebagai diberikut.
Alat ukur bemasukan pokok panjang
a. Mistar
Gambar 1.3 yaitu alat ukur bemasukan pokok panjang yang berjulukan mistar. Mistar biasa digunakan untuk mengukur benda yang tidak begitu panjang, dan tidak menuntut ketelitian yang tinggi. melaluiataubersamaini memakai mistar, ketelitian yang sanggup diharapkan yaitu 0,5 mm.
b. Jangka Sorong
Gambar. 1.4 yaitu alat ukur bemasukan pokok panjang yang namanya jangka sorong. Jangka sorong digunakan terutarna untuk pengukuran yang teliti dan tidak terlalu panjang. melaluiataubersamaini memakai jangka sorong, ketelitian hasil pengukurannya sebesar 0,1 mm.
Gambar. 1.4 yaitu alat ukur bemasukan pokok panjang yang namanya jangka sorong. Jangka sorong digunakan terutarna untuk pengukuran yang teliti dan tidak terlalu panjang. melaluiataubersamaini memakai jangka sorong, ketelitian hasil pengukurannya sebesar 0,1 mm.
Keterangan :
1. Skala tetap (skala utama)
2. Skala nonius (skala geser)
3. Benda yang diukur (mengukur diameter luar)
4. Untuk mengukur diameter dalam
5. Untuk mengukur kedalaman
1. Skala tetap (skala utama)
2. Skala nonius (skala geser)
3. Benda yang diukur (mengukur diameter luar)
4. Untuk mengukur diameter dalam
5. Untuk mengukur kedalaman
Mikrometer sekrup (Gambar 1.5) digunakan untuk pengukuran bemasukan pokok panjang yang lebih teliti lagi. melaluiataubersamaini memakai mikrometer sekrup ketelitian yang diperoleh sebesar 0,01 mm.
Keterangan :
1. Skala, tetap (skala utama)
2. Skala nonius (skala putarr)
3. Benda yang diukur
1. Skala, tetap (skala utama)
2. Skala nonius (skala putarr)
3. Benda yang diukur
2. Bemasukan Pokok Waktu
Seperti halnya satuan bemasukan pokok panjang, satuan bemasukan pokok waktu juga didefinisikan beberapa kali. Mula-mula 1 detik didefinisikan atas dasar perputaran bumi terhadap matahari. Karena waktu yang dibutuhkan bumi untuk berevolusi (mengelilingi matahari) fidak tepat, maka definisi itu hasilnya diganti lagi. Sesudah melaksanakan banyak sekali percobaan, hasilnya 1 detik didefmisikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh atom Cecium 133 untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Alat ukur bemasukan pokok waktu
a. Arloji ;
Arloji banyak digunakan dalarn kehidupan sehari-hari. Selain arloji yang.modelnya biasa, ada juga arloji yang digital. Harga arloji, biasanya mempengaruhi juga penunjukan waktu. (Gambar 1.6).
Arloji banyak digunakan dalarn kehidupan sehari-hari. Selain arloji yang.modelnya biasa, ada juga arloji yang digital. Harga arloji, biasanya mempengaruhi juga penunjukan waktu. (Gambar 1.6).
b. Stopwatch
Stopwatch yaitu alat ukur bemasukan pokok waktu yang lebih teliti dari arloji. Selain itu perhitungan stopwatch, sudah dibentuk sedemikian, sehingga rfiegampangkan perhitungan. Stopwatch banyak digunalcan di bidang olah raga dan laboratorium (Gambar 1.7).
Stopwatch yaitu alat ukur bemasukan pokok waktu yang lebih teliti dari arloji. Selain itu perhitungan stopwatch, sudah dibentuk sedemikian, sehingga rfiegampangkan perhitungan. Stopwatch banyak digunalcan di bidang olah raga dan laboratorium (Gambar 1.7).
c.Jam Atom
Jam atom yaitu jam yang mempunyai ketelitian ukur sangat tinggi. melaluiataubersamaini alat ini kesalahan yang dibentuk dalam waktu 3.000 tahun spesialuntuklah 1 detik. Jam ini menggunalcan atom Cecium 133 (Gambar 1.8)
Untuk keperluan yang lebih luas, maka satuan bemasukan pokok sering ditetapkan dengan istilah-istilah yang mewalcili lambang suatu awal satuan (Tabel 1.4)
Jam atom yaitu jam yang mempunyai ketelitian ukur sangat tinggi. melaluiataubersamaini alat ini kesalahan yang dibentuk dalam waktu 3.000 tahun spesialuntuklah 1 detik. Jam ini menggunalcan atom Cecium 133 (Gambar 1.8)
Untuk keperluan yang lebih luas, maka satuan bemasukan pokok sering ditetapkan dengan istilah-istilah yang mewalcili lambang suatu awal satuan (Tabel 1.4)
3. Bemasukan Pokok Massa
Satuan yang digunakan untuk bemasukan pokok massa yaitu kilogram. Sebagai massa standar digunakan sebuah silinder yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di Internasional hureau of Weight ast liews (gambar 1.9)
Satuan yang digunakan untuk bemasukan pokok massa yaitu kilogram. Sebagai massa standar digunakan sebuah silinder yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di Internasional hureau of Weight ast liews (gambar 1.9)
Alat ukur bemasukan pokok massa
1. Neraca Sama lengan
Benda yang akan diukur massanya dengan neraca -sama lengan diletakkan di piring sebelah (Gambar. 1.10). Untuk ukurannya, di piring sebelah kanan diletakkan anak timbangan yawijr, sesuai. melaluiataubersamaini menghitung anak timbangan dit piring kanan, setelah neraca itu setimbang, maka massa benda yang diukur sanggup .
2. Neraca 0 Hauss
Benda yang diukur massanya dengan neraca 0 Hauss, cliletakkan di pienteng yang tersedia (Gambar 1.11). melaluiataubersamaini menggeser beban yang ada di lengan, maka massa benda yang diukur itu sanggup diketahui.
3. Neraca Pegas
C. Bemasukan Turunan
melaluiataubersamaini spesialuntuk mempunyai bemasukan pokok sata, banyak kesusahan yang akan dialami. Untuk itu dikembang-kan lagi pengertian bemasukan baru. Bemasukan yang bant ini yaitu bemasukan pelengkap yang satuannya diturunkan dari bemasukan pokok. Bemasukan pelengkap tersebut dinarnakan bemasukan turunan. Jadi, bemasukan turunan ialah bemasukan yang satuannya ditunmkan dari satuan bemasukan pokok.
misal :
1.Luas dirumuskan sebagai panjang x lebar
Sehingga satuan luas diperoleh sebagai diberikut
Satuan luas = satuan panjang x satuan lebar
=satuan panjang x satuan panjang
=Meter x meter
=m2
melaluiataubersamaini neraca pegas, maka inassa benda yang diukur pribadi sanggup dilihat pada skala di neraca itu G.ambar 1.12). satuan panjang x satuan panjang — meter x meter = meter persegi m2
Volum dirumuskan sebagai panjang x lebar x tinggi
Sehingga satuan volum diperoleh sebagai diberikut.
Satuan volum = satuan panjang x satuan lebar x satuan tinggi
= satuan panjang x satuan panjang x satuan panjang
= meter x meter x meter
= meter kubik
= m3
Volum dirumuskan sebagai panjang x lebar x tinggi
Sehingga satuan volum diperoleh sebagai diberikut.
Satuan volum = satuan panjang x satuan lebar x satuan tinggi
= satuan panjang x satuan panjang x satuan panjang
= meter x meter x meter
= meter kubik
= m3
D. Sistem Internasional
Satuan yang sudah dibicarakan tersebut, yaitu sebagian dari satuan dalam sistem internasional. Beberapa satuan yang lain akan dibicarakan di kelas yang lebih tinggi lagi. Untuk memilih satuan dalam sistem internasional harus dipenuhi beberapa syarat yaitu, sebagai benrikut
1. Satuan yang digunakan itu harus tetap.
Artinya satuan yang sudah ditentukan tidak simpel berubah jawaban dampak dari uar misalnya, dampak suhu, dampak tekanan dan dampak reaksi kimia. Satuan itu harus bersifat internasional. Artinya satuan itu clapat dipergunalcan dimana saja, oleh insan bangsa apa saja di seluruh penjuru dunia ini.
2. Satuan itu harus simpel ditiru dan diadakan.
Artinya jika,setiap ketika orang ingin membuat satuan tiruan, cara pembuatannya gampang. Berdasarkan syaratesyarat tersebut dan juga beberapa syarat lain lagi, hasilnya ada suatu sistem satuan yang diberlakukan di seluruh dunia. Sistem satuan itu disebut Sistem Internasional dan disingkat SI. Satuan'SI dithrunkan dari sistem MKS (meter kilogram sekond) ibarat yang sudah dibicarakan di muka tadi.
Sumber Pustaka: CV. Teguh Karya Solo
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Besaran Satuan, Pokok Dan Turunan"
Posting Komentar