Pemerintahan Pada Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho)
Pemerintahan Pada Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho)
Dalam perjalanan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan Cina kuno, yaitu:
- Sistem Pemerintahan Feodal
Dalam sistem pemerintahan feodal, kaisar tidak menangani angsung urusan kenegaraan. Kondisi mi berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan atau bahkan anak ilahi langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis.
- Sistem Pemerintahan Unitaris
Dalam sistem pemermntahan unitarisme, kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan Negara berpusat di tangan kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis.
Dinasti Shang
Berdasarkan inovasi purbakala, diketahui bahwa dinasti yang pertama berkuasa di Cina yaitu dinasti Shang (Hsia). Bentuk pemerintahan dan dinasti mi tidak diketahui dengan jelas, alasannya tidak ada peninggalan secara tertulis. Tetapi menurut dongeng rakyat Cina, bahwa pada zaman dinasti Shang sudah berkembang sistem kepercayaan memuja para dewa. Dewa tertinggi yang berjulukan Dewa Shang-Ti. Masyarakat Cina percaya bahwa seluruh kehidupan itu berasal dan Shang-Ti dan pada kesudahannya akan kembali kepada Shang-Ti. Dinasti Shang berakhir sekitar tahun 1766 SM dan digantikan oleh dinasti Yin (1700 — 1027 SM). Dinasti ml tidak meninggalkan prasastip rasasti yang terperinci untuk mengetahui perkembangan keadaan dan pemerintahannya. Namun, dinasti Yin tetap melanjutkan tradisi dan dinasti Shang. OIeh para ahli, kedua dinasti yang berkuasa itu digolongkan ke dalam zaman Proto Sejarah Cina.
Dinasti Chou
Dinasti Chou yaitu dinasti ketiga yang berkuasa di Cina. Pada masa kekuasaan dinasti Chou, inilah dasar-dasar sistem pemerintahan feodalisme diletakkan dan diikuti dengan proteksi kekuasaan pemerintahan. Hal ini mencakup kekuasaan pemerintah sentra Iangsung berada di bawah kekuasaan seorang Kaisar. Pemerintah tempat yaitu pemmenolong raja dalam menjalankan pemerintahannya pada daerah-daerah yang dikuasai atas nama Kaisar. Pemerintahan tempat dipegang oleh seorang raja bawahan atau raja vazal.
Setiap raja vazal mempunyai hak untuk menyebarkan dan memperkuat kekuasaannya. Hak yang dimiliki antara lain hak membangun angkatan perang dan memperkuat pasukan. Hal mi bertujuan bahwa apabila pada suatu ketika raja sentra atau kaisar membutuhkan pasukan untuk memperkuat din atau memperluas wilayah, maka raja vazal wajib mengirim pasukannya.
Akan tetapi, juga sanggup terjadi bahwa raja vazal yang besar lengan berkuasa melaksanakan serangan terhadap raja sentra atau kaisar dan bahkan menggantikan kedudukan raja sentra atau kaisar dengan membentuk dinati baru. Pada zaman kekuasaan dinasti Chou inilah muncul tokoh-tokoh filsafat yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan kehidupan rakyat Cina sampai kini, menyerupai Lao Tse dan Kong Fu Tse.
Dinasti Chin
Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti. Di bawah pemerintahannya, untuk pertama kali Cina ialah sebuah negara kesatuan dengan diperintah oleb satu orang raja saja. Pada masa pemerintahannya terjadi banyak sekali bentuk perrTbaharuan menyerupai abolisi aturan-aturan feodalisme, abolisi sistim raja vazal, pembentukan provinsi dan pengangkatan gubernur. Dalam
menjalankan pemerintahannya, seorang gubernur bertanggung tanggapan kepada kaisar.
Kekuasaan kaisar yang sangat besar sudah menarikdanunik perhatian suku-suku bangsa pengembara yang berada di sebelah utara negeri Cina. Untuk menghalangi gerakan-gerakan dan bangsa tersebut, maka Shih Huang Ti memenintahkan untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan tempat Cina bab utara. Tembok besar mi dikerjakan selama kira-kira 18 era dan berakhir pada zaman Dinasti Ming (abad ke-17 M).
Shih Huang Ti juga mempunyai perhatian terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan. Ia tetapkan penerapan satu jenis abjad untuk seluruh negeri Cina. Penyatuan abjad itu sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kebudayaan Cina. Hal lain yang dilakukan yaitu penyatuan alat-alat penghidupan sehari-hari menyerupai timbangan atau ukuran, perkakas pertanian, ukuran roda kereta dan lain-lain.
Sesudah Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, para gubernur dan tiap-tiap provinsi berupaya untuk merebut kekuasaan tertinggi di Cina. Dalam keadaan yang kacau itu, Liu Pang muncul beserta pasukannya dan berhasil mengalahkan lawan-awannya dan mengatasi kekacauan tersebut. Sesudah berhasil menduduki tahta kekaimasukan, selanjutnya Liu Pang mendirikan dinasti gres berjulukan Dinasti Han.
Dinasti Han
Dinasti Han didirikan oleh Liu-Pang. Pada masa kekuasaan dinasti ni, fatwa Kong Eu Tse mulai diterapkan dan dikembangkan lagi, sehingga sistem pemerintahan yang diterapkan pada zaman dinasti Han menurut ajaran-ajaran Kong Eu Tse. Hal mi terbukti bahwa setiap orang yang ingin menjadi pegawai negeri harus memahami ajaran-ajaran dan Kong Eu Tse dan menjadi salah satu mata ujian terpenting pada ketika itu. Peserta untuk menjadi pegawal negeri tidak terbatas dan bahkan setiap orang Cina berhak untuk menjadi pegawai negeri, tanpa memandang lapisan dan kedudukannya dalam masyarakat Cina.
Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina mencakup Asia Tengah, Korea, Manchuria Selatan, Anam, Sinkiang. Sesudah Kaisar Han Wu Ti meninggal tahun 87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran dan kesudahannya runtuh tahun 221 M. Ketika terjadi kekacauan, bangsa Tartar mulai menyerang Cina dan kesudahannya sebagian negeri Cina sanggup dikuasainya.
Akibat kekacauan yang terjadi lebih dan tiga abad, negeri Cina terbagi menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Namun, pada era ke—7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisark aisar dan Dinasti Tang.
Dinasti T’ang
Kerajaan Tang yaitu salah satu kerajaan terpenting di negeri Cina. Kerajaan ml didirikan oleh Li Shih Min. Ia populer dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. Ia memperluas wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina menyerupai ke selatan menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah Barat menguasai Persia dan maritim Kaspia. OIeh alasannya itu, di bawah kekuasaan kaisar Tang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa kejayaannya. Kesenian dan kebudayaan berkembang pesat. Kehidupan rakyat makmur dan sejahtera. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang populer menyerupai Li Tai P0, Tu Fu, dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar Tang T’ai Tsung yang menarikdanunik perhatian rakyatnya yaitu sebagal diberikut.
- Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur proteksi tanah.
- Membuat peraturan-peraturan pajak.
- Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 provinsi.
Ibu kota kerajaannya berjulukan Sian Eu. Dan ibu kota kerajaan inilah kaisar menjalankan pemerintahan dan dimenolong oleh pegawai-pegawai istana yang diangkat kaisar. Utusan-utusan dan luar banyak dating ke ibu kota kerajaan dan menghadap kaisar dengan tujuan untuk menjalin kekerabatan perteman dekatan dan kerja sama.
Pada zaman Dinasti Tang, agama Nasnani dan Islam mulai masuk ke Cina melalui Asia Tengah. Kedua agama ini masuk ke Cina melalui kekerabatan perdagangan, mengingat negeni Cina sudah menjalin kekerabatan perdagangan dengan bangsa-bangsa yang benada di wilayah Asia Barat jauh sebelum bendininya Kerajaan Tang. Pengaruh kedua agama ni masuk ke negeri Cina, balk melalui jalan danat maupun jalan laut. Hubungan dengan bangsa-bangsa wilayah Asia Barat terjalin sepenti dengan bangsa Arab, Persia, dan bangsa Iamnnya.
Pada era ke-10 M, dinasti Tang runtuh dan negeni Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti naja-naja memerintah. Banu pada tahun 960 kekacauan mi berhasil diatasi dan selanjutnya bendiri Dinasti Sung.
Sumber Pustaka: Erlangga
Belum ada Komentar untuk "Pemerintahan Pada Peradaban Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho)"
Posting Komentar