Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Musik Teradisi

Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Musik Teradisi


Ketika seniman membuat alat musik serta menggubah sebuab lagu, nilai-nilai diungkapkan atau diekspresikan dalam bentuk sebuah musik atau nyanyian. Pengetahuan mereka ihwal rasa, bahan, ketepatan pemilihan, dan penyelarasan suara serta kefokusan dalam penggarapan kadang kala memerlukan waktu yang cukup lama. Pada umumnya, musik tradisi atau musik tempat mengandung nilai-nilai estetika, etika, dan filosofi yang menggambarkan atau mencerminkan kehidupan masyarakat setempat.

Seni musik tempat diciptakan oleh seniman melalui pertimbangan-pertimbangan yang matang, baik menyangkut ihwal isi dan syair (cakepan), irama, maupun link sampai tercipta sebuah musik tempat yang khas dan penuh nilai-nilai keindahan (estetis). 



Di samping itu, seni musik tempat melalui svair lagu dengan gaya bahasa yang konotatif memuat aneka macam isi atau pesan, menyerupai ihwal kekaguman terhadap Sang Pencipta, alam, atau tuntunan dan ajarana jaran tertentu yang berkaitan dengan budbahasa istiadat yang ada di dalam masyarakat tersebut. Lewat syair lagu yang memakai bahasa tempat setempat sanggup dipahami pandangan hidup atau filosofi dan sekelompok masyarakat tertentu. Sebagai rujukan pada sebuah lagu yang berasal dan Jawa Tengah benikut ini.



LUMBUNG DESA

Ciptaan: Ki Narto Sabdo

Lumbung desa pta tani padha makarya.
Ayo dhi njupuk pan nata lesung nyandhak alu.
Ayo yu padha maju yen wis rampung nuli adang.
Ayo kang dha tumandang nosoh pan ana lumping.

Terjemahan

Lumbung desa para petani pada bekerja.
Ayo dik ambil padi menata lesung (tempat untuk merontok padi), kemudian ambil alu
(alat untuk menumbuk padi yang berasal dan kavu).
Ayo mbak maju bila final ditumbuk berasnya kemudian dimasak.
Ayo kak bekerja tolong-menolong mengupas pacti di dalam lumpang (tempat menumbuk padi).

Isi lagu tersebut menggambarkan para petani yang suka bekerja sama dalarn melaksanakan suatu pekerjaan, menyerupai mendirikan lumbung padi tempat untuk menyimpan padi. Di lumbung padi, para petani sanggup menyimpan padi dan mengambilnya sewaktu-waktu bila diperlukan. Mereka bekerja sama dan dimenolong oleh adik dan abang yang diadaptasi dengan jenis pekerjaannya.

Seperti adik yang menviapkan alat-alat untuk menumbuk padi, abang wanita (mbakyu) memasak, kemudian abang pria (kakang) diajak menumbuk padi. Isi lagu itu menggambarkan perilaku seorang petani rang bahagia bekerja sama secara gotong royong alasannya dengan bergotong royong pekerjaan yang berat akan terasa enteng. Sifat suka gotong royong yaitu sifat masyarakat nusantara, termasuk suku Jawa.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Musik Teradisi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel