Niat Jamak Shalat, Syarat, Tata Cara, Pengertian, Dan Dalil Hadits

Niat dan Tata Cara Shalat Jamak - Pengertian shalat jamak yaitu shalat yang dikumpulkan dan dilaksanakan dalam satu waktu di antara dua waktu shalat. Shalat Jamak itu ada dua macam, yaitu Jamak taqdim dan jama ta'khir.



Pengertian jamak taqdim yaitu mengerjakan dua shalat dan dilaksanakan pada waktu yang awal (yang pertama). Misalnya shalat ashar dan dhuhur dilaksanakan di dalam waktu shalat Dzuhur yang pelaksanaannya mendahulukan shalat dzuhur gres lalu shalat ashar.

Pengertian  jama ta'khir adalah mengerjakan dua shalat dilaksanakan pada waktu shalat yang simpulan (yang kedua). Misalnya shalat maghrib dan Isya dilaksanakan di waktu Isya, shalat dzuhur dan Ashar dilaksanakan di waktu Ashar.

Dalam menjamak shalat ada ketentuannya, bahwa shalat yang boleh dijamak hanya dengan shalat siang yaitu shalat dzuhur dengan shalat ashar dan shalat malam dengan shalat malam yaitu shalat maghrib dengan shalat Isya. Baik dengan cara menjamak taqdim maupun jamak ta'khir dan dilarang shalat yang dijamak dengan shalat malam menyerupai shalat ashar dijamak dengan shalat Maghrib. Yang demikian telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana hadis di bawah ini:

عن انس رضي الله عنه ان النبي ص م كان يجمع بين الظهر و العصر  - رواه البخارى ومسلم

Artinya: Dari Annas r.a. bahwa sungguh Nabi SAW pernah menjamak antara shalat dzuhur dan shalat ashar (HR Bukhari dan Muslim)

Terdapat hadits lain yang menerangkan:

عن ابن عمر رضي الله عنهما قال كان رسول الله ص م  اذا جدبه السير جمع بين المغرب و العشاء -  رواه البخاري ومسلم

Artinya: Dari Ibnu Umar r.a. Berkata bahwa Rasulullah SAW apabila ia terburu-buru (segera) pergi, dijamaklahh antara shalat maghrib dan isya. (HR Bukhari dan Muslim)

HAL ATAU HALANGAN YANG MEMBOLEHKAM JAMAK SHALAT

Unsur atau halangan yang bisa dijadikan alasan dibolehkan nya seseorang menjamah shalat antara lain yaitu sebagai berikut:

#1 - Bepergian Jauh
Bepergian jauh sebagaimana yang telah ditentukan diperbolehkan melakukan shalat dengan cara diqashar, yaitu bepergian yang jauh tidak kurang dari 16 farsakh atau sama dengan 81 km. Jelasnya, seorang musafir yang pergi tersebut diperbolehkan melakukan shalat dengan cara jamak hadits nabi saw menjelaskan:

عن انس رضي الله عنه عن النبي ص م  اذا عجل عليه السفر يؤخر الظهر الى اول وقت العصر فيجمع بينهما ويؤخر المغرب حتى يجمع بينهما و بين العشائر حين يغيب الشفق -  رواه مسلم

Artinya: Dari Anas Ra dari Nabi SAW: apabila ia terbesar untuk segera pergi maka diakhirkan nya shalat dzuhur hingga awal waktu sshar, lalu dikumpulkan (dijamak) antara keduanya dan mengakhirkan waktu maghrib sehingga mengumpulkan antara shalat Maghrib dengan isya hingga hilang cahaya merah - (HR Muslim)

#2 - Apabila ada hujan lebat 
Bagi orang yang biasa shalat berjamaah di masjid, apabila hari itu sebelum waktu shalat tiba terjadi hujan lebat dan pada ketika waktu shalat yang awal (pertama) diperkirakan hujannya tidak segera reda, bahkan hingga pada simpulan shalat yang pertama ternyata hujan belum reda, serta rumahnya cukup jauh dari masjid sehingga merasa kesulitan dalam perjalanannya mungkin lantaran lumpur, lantaran amat dingin, atau lantaran hujannya tidak reda-reda, maka orang yang masih berada di dalam masjid boleh menjamak shalatnya baik antara dzuhur dengan Ashar maupun antara maghrib dengan Isya dengan jamak taqdim.

Namun bagi orang yang rumahnya akrab dari masjid, atau ia sanggup melindungi dirinya sehingga tidak mengalami kesulitan, atau shalat berjamaah di rumah, maka tidak diperbolehkan menjamak shalat lantaran ada hujan. yang demikian lantaran esensi tuntunan shalat berjamaah yaitu masjid bukan di rumah.

Tentang diperbolehkannya shalat jamak lantaran hujan ada keterangan sebagai berikut:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قول: صلى على رسول الله ص م الظهر و العصر و المغرب والعشاء جمعا من غير خوف ولا سفر  (رواه مسلم). و في رواية البخاري:  جمع بين المغرب و العشاء في ليلة مطيرة

Artinya: Dari Ibnu Abbas r.a: Berkata Rasulullah SAW: Shalat dzuhur dan ashar, shalat maghrib dan Isya, dengan cara jamak yang bukan lantaran takut dan bukan lantaran bepergian. - (HR Muslim). dan dalam riwayat Bukhari : menjamak shalat maghrib dan Isya di suatu malam yang hujan lebat.

Bagaimana apabila hujan tiba sehabis waktu shalat tiba? imam nawawi menjawab: apabila telah masuk waktu shalat dzuhur belum terjadi hujan atau sehabis masuk shalat dzuhur gres lalu hujan, maka tidak lagi diperbolehkan menjamak shalat. Karena alasannya rukhshah (memperoleh keringanan), yaitu hujan tiba sehabis masuk waktu, maka tidak ada hubungannya dengan persoalan menjamak shalat.

#3 - Apabila Sakit 
Apabila seseorang sakit yang cukup merepotkan untuk melakukan shalat pada waktunya, menyerupai pusing-pusing yang berat, muntah-muntah atau yang lain, maka baginya diperbolehkan menjamak shalat baik dengan jamak takdim atau jamak ta'khir. hadis riwayat nabi menjelaskan:

عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: جمع رسول الله ص م. بين الظهر و العصر و المغرب و العشاء بمدينه في غير خوف ولا مطر -  رواه مسلم

Artinya: Dari Ibnu Abbas r.a: Berkata Rasulullah SAW : menjamak antara shalat dzuhur dan shalat ashar, shalat maghrib dengan shalat Isya di Madinah bukan lantaran takut dan Bukan pula lantaran hujan. (H.R Muslim)

SYARAT - SYARAT JAMAK TAQDIM

Orang yang akan melakukan shalat jama taqdim harus memperhatikan dan memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
  • Berniat akan menjamak shalat pada ketika melakukan shalat yang pertama. contohnya menjamak shalat dzuhur dan shalat ashar, maka pada ketika melakukan shalat dzuhur harus berniat akan menjamak dengan shalat ashar dan dilaksanakan di waktu shalat dzuhur (jamak taqdim)
  • Memulai dengan shalat yang pertama. Misalnya jamak taqdim shalat dzuhur dan shalat ashar, maka yang harus dikerjakan terlebih dahulu yaitu shalat dzuhur gres lalu shalat ashar.
  • Mualat artinya terus-menerus yaitu menyambung antara dua shalat dzuhur dan ashar atau antara shalat Maghrib dan shalat Isya tanpa diselingi oleh bacaan atau ucapan atau pekerjaan yang lain menyerupai membaca tasbih, istighfar, shalat sunah atau yang lainnya. jadi begitu selesai melakukan shalat dzuhur yang diakhiri salam, lalu terus bangkit niat, takbiratul Ihram untuk shalat ashar. begitu pula apabila menjamak shalat maghrib dengan shalat Isya dengan jamak takdim. Hadis nabi menerangkan:
عن ابن عمر رضي الله عنهما ان النبي ص م. صلى المغرب و العشاء بالمزدلفه جميعا كل واحدة منهما اقامتة ولم يسبح بينهما - رواه البخاري ومسلم

Artinya: Dari Ibnu Umar ra. sebenarnya Nabi SAW pernah shalat Maghrib dan Isya di Muzdalifah dengan cara jamak. setiap satu shalat dari keduanya dengan iqomat dan tidak membaca tasbih antara dua shalat (HR Bukhari Muslim)
  • Bagi musafir shalat jamak taqdim tersebut dilaksanakan harus masih dalam bepergian sekalipun hanya sekedar membaca takbiratul Ihram untuk shalat yang kedua.

TATA CARA SHALAT JAMAK TAQDIM

Bagi musafir penting sekali untuk mengetahui cara melakukan shalat jamak taqdim. berikut yaitu tata cara melakukan shalat jama taqdim:

Pertama
  • Disunnahkan iqomat sebelum shalat
  • Dalam posisi bangkit bagi yang bisa dan menghadap kiblat, niat dan takbiratul ihram untuk melakukan shalat dzuhur dijamak dengan shalat ashar. lafal niatnya harus diucapkan dalam hati adalah:
ا صلى فرض الظهري اربع ركعات مجموعا بالعصر جمع تقديم اداء لله تعالى

Artinya: saya niat shalat fardhu dzuhur 4 rakaat, dijamak dengan ashar, jamak taqdim, sempurna pada waktunya lantaran Allah Ta'ala.
  • Setelah selesai niat dan Takbiratul Ihram, meneruskan pekerjaan pekerjaan shalat selanjutnya persis sama dengan melakukan shalat dzuhur biasa 4 rokaat hingga selesai dan diakhiri dengan salam.
Kedua
  • Setelah selesai salam kedua pada shalat dzuhur tersebut, lalu eksklusif bangkit untuk melakukan shalat ashar 4 rakaat. disunnahkan membaca iqomat . selanjutnya niat dan takbiratul Ihram untuk melakukan shalat ashar di jamak dzuhur dan lafal niatnya dibaca dalam hati yaitu sebagai berikut:
ا صلى فرض العصر اربع ركعات مجموعا الى الظهر جمع تقديم اداء لله تعالى

Artinya: saya niat shalat fardhu ashar empat rakaat, dijamak dengan dzuhur, jamak taqdim, sempurna pada waktunya lantaran Allah Ta'ala.
  • Setelah selesai niat dan takbiratul ihram dan kedua tangan sudah bersedekap lalu meneruskan pekerjaan pekerjaan shalat berikutnya persis sama dengan melakukan shalat ashar 4 rakaat hingga selesai diakhiri dengan salam.
Dengan demikian selesailah sudah dalam melakukan shalat jamak taqdim untuk shalat dzuhur dan Ashar. demikian pula sama caranya untuk melakukan shalat jama taqdim antara shalat maghrib dan Isya. shalat maghrib dilaksanakan 3 rakaat dan shalat Isya dilaksanakan 4 rokaat dilaksanakan di waktu Maghrib. caranya sama menyerupai melakukan shalat Maghrib dan shalat Isya bisa hanya berbeda dalam niatnya:

Lafal niat shalat magrib dijamak takdim dengan shalat Isya sebagai berikut:

ا صلى فرض المغرب ثلاث ركعات مجموعا باالعشاء جمع تقديم اداء لله تعالى

Artinya: Saya niat shalat fardu magrib 3 rakaat, dijamak dengan Isya, jamak taqdim, sempurna pada waktunya lantaran Allah Ta'ala

Lafal niat shalat Isya di jamak taqdim ke shalat magrib yaitu sebagai berikut:

ا صلى فرض العشاء اربع ركعات مجموعا الى المغرب جمع تقديم اداء لله تعالى

Artinya: Saya niat shalat fardhu Isya 4 rakaat, dijamak dengan maghrib, jamak taqdim sempurna pada waktunya lantaran Allah Ta'ala.

SYARAT SYARAT JAMAK TA'KHIR

Bagi orang yang akan melakukan shalat dengan jamak ta'khir harus memperhatikan syarat-syarat shalat jamak ta'khir sebagai berikut:
  • Berniat akan melakukan shalat jamak ta'khir di dalam waktu shalat yang pertama. baik di awal waktu maupun di simpulan waktu. dan tidak sah shalat jamaknya apabila niat menjamak di luar waktu shalat yang pertama. contohnya akan melakukan shalat jamak ta'khir antara shalat dzuhur dengan shalat ashar, maka orang tersebut harus sudah berniat akan menjamak ta'khir shalat dzuhur dengan shalat ashar ketika masih berada dalam waktu shalat dddzuhur. dan tidak sah shalat jamak nya apabila orang tersebut berniat akan shalat jamak ta'khir antara shalat dzuhur dan Ashar ketika sudah habis waktu shalat dddzuhur nya, dan sudah masuk waktu shalat asharnya.
  • Bagi musafir shalat jamak ta'khir tersebut harus dilaksanakan masih dalam bepergian, belum hingga pulang di rumah sendiri hingga hingga shalat yang kedua selesai dilaksanakan.

Penjelasan :
  1. Dalam shalat jamak ta'khir tidak disyaratkan harus tertib berturut-turut dan mualat (terus-menerus) sebagaimana dalam shalat jamak taqdim.
  2. Dalam melakukan shalat jamak ta'khir boleh diselingi dengan pekerjaan lain menyerupai membaca tasbih shalat shalat sunah dan atau yang lainnya di antara dua shalat yang dijamak
  3. Dalam pelaksanaannya shalat jama ta'khir boleh menentukan akan melakukan shalat awal waktu lebih dahulu atau shalat yang akhir. contohnya shalat jama ta'khir antara shalat dzuhur dan shalat Ashar, maka lantaran tidak harus tertib, boleh melakukan shalat dzuhur nya dahulu gres lalu shalat asharnya, atau boleh dibalik melakukan shalat asharnya terlebih dahulu gres lalu selanjutnya. demikian pula untuk shalat jamak ta'khir antara shalat maghrib dengan shalat Isya.
  4. Demikian keterangan dalam kitab ianatutholibin dalam Bab menjamak

TATA CARA MELAKSANAKAN SHALAT JAMAK TA'KHIR

Pertama
  • Berdiri tegak menghadap kiblat, lalu berniat akan melakukan shalat jamak ta'khir. contohnya shalat dzuhur dan shalat Ashar mendahulukan shalat asharnya lantaran berada di waktu Ashar. lafal niatnya dibaca dalam hati bersama Takbiratul Ihram yaitu sebagai berikut

ا صلى فرض العصر اربع ركعات مجموعا  بالظهر جمع تاءخير اداء لله تعالى

Artinya: Saya niat shalat fardhu Ashar 4 rakaat, jamak dengan dzuhur, jamak ta'khir, sempurna pada waktunya lantaran Allah Ta'ala.
  • Meneruskan pekerjaan pekerjaan shalat selanjutnya higienis sama dengan melakukan shalat ashar biasa dengan 4 rokaat hingga selesai dan diakhiri dengan salam.
Kedua
  • Setelah selesai salam untuk shalat ashar tersebut, lalu boleh eksklusif bangkit untuk melakukan shalat dzuhur niat atau boleh berhenti untuk wiridan.
  • Apabila eksklusif bangkit tegak dan menghadap kiblat lalu terus niat bersama dengan Takbiratul Ihram untuk melakukan shalat dzuhur jama ta'khir dengan Ashar lafal niatnya yaitu sebagai berikut

اصلي فرض الظهر اربع ركعات مجموعا الى العصر جمع تاءخير اداء لله تعالى

Artinya: saya niat shalat fardhu dzuhur 4 rakaat, dijamak ke Ashar, jamak ta'khir, sempurna pada waktunya lantaran Allah Ta'ala.
  • Meneruskan pekerjaan-pekerjaan shalat berikutnya persis sama dengan melakukan shalat dddzuhur biasa 4 rokaat hingga selesai hingga salam yang kedua.

Dengan demikian telah selesai melakukan shalat dzuhur dan ashar dengan jamak lahir demikian pula sama untuk melakukan shalat jamak taksir antara shalat maghrib dengan shalat isya shalat maghrib dilaksanakan tiga rakaat dan shalat isya hanya dilakukan 4 rakaat dilaksanakan di waktu shalat isya hanya berbeda lafal niatnya

Lafal niat shalat magrib di jamak ta'khir ke shalat Isya

اصلي فرض المغرب ثلاث ركعات مجموعا الى العشاء جمع تاءخير اداء لله تعالى

Artinya saya niat shalat fardhu maghrib tiga rakaat di jamak ke isya jamak taksir sempurna pada waktunya lantaran allah ta'ala

Lafal niat shalat isya di jamak tahir dengan shalat maghrib yaitu sebagai berikut

اصلي فرض العشاء اربع ركعات مجموعا بالمغرب جمع تاءخير اداء لله تعالى

Artinya saya niat shalat fardhu maghrib tiga rakaat di jamak ke isya jamak taksir sempurna pada waktunya lantaran allah ta'ala.

Demikian ulasan artikel kami terkait Niat JAMAK SHALAT, Syarat, Tata Cara, Pengertian, Dalil Hadits (LENGKAP) yang kami rangkum dari buku bacaan pribadi kami. Mohon maaf kalau ada kesalahan. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung. 

Belum ada Komentar untuk "Niat Jamak Shalat, Syarat, Tata Cara, Pengertian, Dan Dalil Hadits"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel