Makalah Jaringan Ikat Pada Hewan

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah tertentu dan akan membentuk organ. Tubuh binatang terdiri atas jaringan-jaringan. Jaringan tersusun oleh sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan tersusun atas beberapa sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan meraka mempunyai fungsi yang spesifik yang berbeda dengan jaringan lain.
Perubahan sel menjadi jaringan terjadi melalui proses spesialisasi. Jaringan penyusun badan binatang ada empat macam yaitu jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Salah satu jaringan yang akan dibahas yaitu jaringan ikat. Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi untuk mengikat sel-sel sehingga membentuk suatu jaringan dan mengikat suatu jaringan dengan jaringan lainnya, menyokong dan melindungi bagianbagian tubuh, mengisi rongga-rongga yang kosong, menyimpan lemak (sumber energi), dan untuk transposrtasi.

1.2  Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan
pengertian, fungsi, penyusun, dan macam-macam dari jaringan ikat pada hewan.

1.3 Manfaat
      Sedangkan kegunaan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan perihal struktur binatang terutama pada jaringan ikat serta sebagai rujukan dan sumber isu untuk pembuatan makalah selanjutnya.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian dan Fungsi Jaringan Ikat
       Jaringan ikat berkembang dari mesenkim. Mesenkim berasal dari mesoderm, yaitu lapisan tengah embrio. Jaringan ikat sering disebut juga jaringan penyokong atau penyambung. Letak-letak sel jaringan ikat tidak berimpitan rapat tetapi tersebar. Jaringan ikat tidak terdapat pada permukaan luar tubuh. Jaringan ikat mengandung banyak pembuluh darah, kecuali pada tulang rawan (D.A. Pratiwi, 2006).
       Ciri khusus dari jaringan ikat yaitu mempunyai komponen intraseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat.dengan demikian secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan dan matriks. Matriks tersususn dari serat-serat dan materi dasar. Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matriks sanggup dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.      Serat kolagen; berupa berkas beranekaragam yang berwarna putih. Serat kolagen mempunyai daya regang yang tinngi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang.
2.      Serat elastin; berwarna kuning dan lebih tipis daripada serat kolagen. Serat elastin mempunyai elastisitas tinggi. Semakin bertambah usia seseorang, daya elastisitas serat elastin semakin menurun. Serrat elastin terdapat dalam pembuluh darah dan ligament.
3.      Serat retikuler; hampir sama dengan serat kolagen, akan tetapi berukuran lebih kecil. Serat retikuler berperan penting dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain, khususnya membrane antara jaringan epitelium dan jaringan ikat (D.A. Pratiwi, 2006).

Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan              Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan
 2.1 Gambar serat kolagen dan serat elastin          2.2 Gambar serat retikuler
       Bahan dasar penyusun matriks yaitu mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Bentuk materi dasar ini ialah homogen setengah cair. Jika kandungan asam hialuronat tinggi matriks bersifat lentur. Sebaliknya kalau kandungan mukopolisakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan dasar ini kalau terdapat dalam sendi bersifat kental, tetapi kalau terdapat dalam tulang punggung bersifat padat (D.A. Pratiwi, 2006).
       Perimbangan antara sel dan matriks atau materi antar sel menawarkan variasi cukup jelas, tergantung dari macam jaringan ikat tersebut. Dalam badan binatang terdapat banyak sekali bentuk jaringan ikat, bahkan ada yang mengalami modifikasi sesuai fungsinya. Fungsi jaringan ikat yaitu :
1.      Sebagai penunjang badan dalam arti luas, contohnya kerangka badan
2.      Sebagai penunjang serta pengantar pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf termasuk organ badan vital, contohnya otak, ginjal, hati, paru-paru dan sebagainya.
3.      Merupakan media antara pembuluh darah kapiler dengan sel-sel badan dalam   
            mengantarkan zat makanan, zat asam, dan mengambil sisa metabolisme.
4.      Dapat berfungsi sebagai penimbun lemak (sel lemak), pigmen (sel pigmen),
            penghasil benda darah (sel hemopoetik) (Hernawati, 2008).

2.2 Sel-Sel Jaringan Ikat
      Ada banyak sekali jenis sel yang tertanam dalam matriks dan mempunyai banyak sekali fungsi yaitu, fibroblas, histiosit atau makrofag, sel mast, sel pigment. Di samping itu masih ada beberapa macam sel di tempat-tempat khusus, contohnya limfosit dan leukosit, berasal dari darah, keluar dari pembuluh darah kapiler melalui proses diapedesis dengan tujuan tertentu. Sel lemak, terdapat pada jaringan lemak, sel pigmen terdapat pada jaringan pigmen.
1.      Fibrolas
            Sering disebut fibrosit atau desmosit. Fibroblas merupakan sel-sel jaringan ikat tetap, jumlahnya paling banyak dan gampang dikenali pada tiap bentuk jaringan ikat. Inti lonjong mengandung sedikit khromatin. Pada sediaan rutin inti mengecil dan runcing, sitoplasma cerah dan homogen dan membran plasma tidak jelas. Fungsi fibroblast yaitu membentuk serabut dan materi dasar (matriks). Fibroblast dikenal bisa membentuk serabut kolagen. Fibrolast juga berfungsi mensekresikan protein, khususnya yang berbentuk serat.
                       
1.3  Gambar Fibrolas

2.      Histiosit (Makrofag)
            Bentuk selnya tidak teratur, penjuluran sel pendek dan tumpul, sedangkan pada dasarnya lebih kecil dan bundar dari fibroblast. Histiosit dalam keadaan istirahat sulit dibedakan dengan fibroblast. Histiosit tergolong sistem makrofag, sering pula disebut keluarga RES (Resticulo Endothelial System) yang berfungsi memfagositosis benda ajaib (kuman, pecahan sel) dalam tubuh. Fungsi histiosit membersihkan benda ajaib dari luar atau dalam badan sendiri, contohnya sisa sel yang sudah mati.
                        Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan Gambar 2.2 Makrofag
3.      Sel Plasma
            Sel plasma jarang terdapat pada jaringan ikat biasa, sering terdapat pada jaringan ikat selaput lendir susukan pencernaan. Pada jaringan retikular pembentuk benda darah, pada tempat perdangan gampang ditemukan. Bentuk selnya lonjong tidak teratur, lebih kecil dari histiosit, inti terletak eksentrik dengan kromatin terang membentuk jalinan ibarat roda. Sitoplasma bersifat basofil kuat, ibarat limfosit, tetapi di tempat di mana banyak sitoplasma akrab inti, lemah mengambil warna sehingga tampak cerah. Daerah ini merupakan lokasi dari aparatus Golgi yang memang besar dan aktif ibarat pada kelenjar eksokrin. Sepintas kemudian sel plasma agak ibarat dengan limfosit, alasannya ada anggapan bahwa proplasmasit (prekursor sel plasma) berkembang dari limfosit medium tipe-B. Fungsi sel plasma yaitu penghasil utama zat kebal (antibodi) yang bersirkulasi berkat penelitian dengan teknik flouresent antibodi.
                                    Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan
                                    2.3 Gambar Sel plasma

4.      Sel Mast (Sel Tiang)
            Sel mast lazimnya terlihat pada jaringan ikat longgar, khususnya di sekitar pembuluh darah. Bentuk selnya besar, lonjong dengan inti agak pucat. Dalam sitoplasma terdapat banyak butir yang lazimnya bersifat basofil. Butir ini gampang larut dalam air ibarat butir pada leukosit basofil, karenanya sulit dilihat pada sediaan rutin. Fungsi sel mast menghasilkan heparin (antikoagulan), histamin, dan serotonin. Histamin menimbulkan terjadinya vasodilatasi dan meningkatkan permeabelitas pembuluh darah kapiler dan vena kecil pada perkara alergi.
                                    Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan
                                     2.4 Gambar Sel mast (sel tiang)

5.      Sel Lemak
            Sel lemak terdapat pada jaringan lemak, yang terspesialisasi khusus untuk menyimpan lemak, bisa bersifat soliter atau mengelompok. Jika suatu jaringan ikat banyak mengandung sel lemak, maka jaringan ikat tersebut disebut jaringan adiposa.
                                    Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan
                                     2.5 Gambar Sel lemak

6.      Sel Pigmen
Sel pigmen lazim disebut „melanosit dan pigmen yang berwarna coklat hitam disebut melanin. Melanosit banyak terdapat jaringan ikat berpigmen pada lapis khoroidea mata, rambut, kulit, dan sebagainya (Hernawati, 2008).

2.3 Jenis-Jenis Jaringan Ikat

1.    Jaringan Ikat Longgar
     Jaringan ikat longgar luas dalam badan hewan, strukturnya sanggup sedikit berbeda sesuai dengan lokasi serta namanya. Antara subkutan, endomisium, dan jaringan interstitial, tidak hanya nama serta lokasinya yang berbeda, strukturnya pun ada bedanya. Bangun histologi selnya banyak dan bermacam-macam. Serabutnya sedikit dan bermacam-macam. Matrik atau materi dasarnya cukup banyak.
    Pemberian nama jaringan ikat longgar tergantung pada tempatnya serta fungsinya, contohnya subkutan : terdapat di bawah kulit dan menghubungkan kulit dengan organ badan dibawahnya. Merupakan tempat penimbunan sel-sel lemak. Endomisium : jaringan ikat longgar yang menghubungkan serabut otot satu dengan lain sambil membawa pembuluh darah dan syaraf. Jaringan interstitial : jaringan ikat longgar yang terdapat diantara ujung kelenjar, merupakan media antara pembuluh darah dan sel-sel kelenjar yang aktif menciptakan sekreta, contohnya kelenjar ambing (Hernawati, 2008).
           
    Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan
            Gambar 2.6 Jaringan ikat longgar

2.    Jaringan Ikat Padat
     Jaringan ikat padat terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut
a.     Jaringan Ikat Padat Teratur
      Jaringan ikat padat teratur dikarenakan susunan serabutnya. Bila serabutnya padat, maka sel-selnya relatif sedikit serta macamnya terbatas. Matriks pun relatif sedikit. Dengan melihat macam serabutnya, dibagi sebagai berikut :
- Mayoritas serabut kolagen : tendon, ligamentum, fasia, aponeurosis.
- Mayoritas serabut elastin : ligamentum nukhe, tunika flava
Tendon atau Urat
Tendon hampir seluruhnya dari serabut kolagen, tersusun paralel dan membentuk berkas yang cukup pekat. Di antara serabut kolagen yang membentuk berkas terdapat fibroblast yang sering disebut “sel tendon” Di antara berkas satu dengan yang lain terdapat jaringan ikat longgar yang membawa pembuluh darah dan syaraf. Jaringan tendon yang bersifat makroskopis sebetulnya merupakan gabungan sejumlah berkas serabut kolagen. Fungsi tendon merupakan alat untuk menghubungkan antara otot pada bungkul tulang, contohnya pada otot kaki yang mempunyai tendon yang cukup panjang.
Ligamentum
Secara struktural ibarat dengan tendon, lebih banyak didominasi terdiri atas serabut-serabut kolagen yang tersusun padat teratur sejajar. Fungsi sebagai pengikat persendian, menyebrang dari bungkul satu dengan bungkul tulang yang lain.
Aponeurosis
Aponeurosis ibarat dengan tendon dan ligamentum, hanya saja bentuknya lebar dan agak tipis. Susunan serabut kolagen yang sejajar dan padat, sanggup berlapis-lapis dengan arah berbeda. Aponeurosis kadang kala tampak membalut otot, terletak di antara otot, bisa tidak bekerjasama dengan otot.
Fasia
Secara struktural fasia dan aponeurosis mirip, sehingga kedua istilah tersebut sering dikacaukan pengertiannya. Sebenarnya istilah fasia lebih bersifat umum, bisa tebal dan bisa tipis tergantung pada tempat serta fungsinya. Ada fasia yang hanya terdiri dari dua lapis sehingga gampang dipelajari secara miksroskopik, tetapi ada pula yang tebal dan kuat. Semakin banyak lapis yang membentuk anyaman makin berpengaruh fasia tersebut. Fasia superfisialis terletak di bawah subkutan, pribadi membalut otot, dimana sel-selnya akan menyusup ke dalam fasia tersebut. Fasia profunda, letaknya lebih dalam, terdiri atas jaringan ikat padat teratur membentuk anyaman dengan arah serabut berbeda. Di bab dalam sanggup bertaut pada tulang, ligamen, dan tendon. Fasia sering mebentuk daun menyusup di antara otot membentuk septa intermuskularis (Hernawati, 2008).

b.  Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur
     Struktur serabut kolagen padat dan susunannya tidak teratur. Di samping lebih banyak didominasi yaitu serabu kolagen, terdapat pula serabut elastik sedikit dan bahkan otot polos, contohnya tunika albugenea testis kuda, kapsula dan trabukula limpa, terang mempunyai otot polos. Misalnya jaringan ikat padat tidak teratur antara lain korium (kulit), tunika albugenia, kapsula, trabukula, septa dan sebagainya (Hernawati, 2008)

             
Gambar 2.7 jaringan ikat padat                        Gambar 2.8 jaringan ikat padat tak teratur
                    teratur

3.    Jaringan Retikular
     Jaringan retikular terdiri atas sel-sel retikular yang menciptakan jalinan, dan serabut retikular yang melekat pada badan serta penjuluran sel yang saling berhubungan. Inti sel retikular besar dan pucat, sitoplasma cerah tanpa adanya vakuola didalamnya. Dilihat sari segi lokasi serta fungsinya, sel-sel retikular dibagi sebagai berikut:
- Di tempat tertentu masih mempunyai potensi embrionik, dengan pengertian sanggup  
   menumbuhkan beberapa macam benda darah, contohnya pada folikel getah bening, 
   pulpa putih limpa, sumsum tulang merah.
- Sel retikular pada kelenjar getah bening dan lain tempat mempunyai sifat fagositosis   
   terhadap benda asing.
- Memiliki sifat fibroblastik, alasannya bisa menghasilkan serabut retikular
- Jaringan retikular terdapat pada organ hemopoietik (pembentuk benda darah), pada
   sumsum tulang disebut jaringan mieloid, sedangkan pada kelenjar getah bening disebut  jaringan limfoid (Hernawati, 2008).
    Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan
         2.9 Jaringan retikuler


4.    Jaringan Lemak
     Suatu bentuk jaringan ikat di mana lebih banyak didominasi sel-selnya bisa menimbun lemak dalam sitoplasma. Serabut yang terdapat di antaranya yaitu serabut kolagen, serabut elatin, dan serabut retikular, di samping pembuluh darah yang cukup banyak. Sel lemak berkembang dari mensenkim yang berdiferensiasi menjadi „steatoblast‟ yang nantinya menjadi sel lemak. Butir lemak mula-mula tersebar merata dalam sitoplasma. Lama-lama butir tersebut bergabung menjadi butir besar dan mengisi sebagian besar sitoplasma (80-90%).
     Secara kimiawi lemak badan yaitu ester dari gliserol dan asam lemak (asam palmitin, stearin, dan olein). Lemak tidak larut dalam air atau alkohol dingin, tetapi larut dalam silol, khloroform, eter, bensol. Pada pewarnaan sehari-hari (H&E) lemak larut dalam silol, sehingga tampak sel-sel kosong, tinggal inti dengan sitoplasma yang tipis di tepi (Hernawati,  2008).       
                                   Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan
                                    Gambar 2.10 Jaringan lemak
5.    Jaringan Pigmen
     Jaringan pigmen atau lengkapnya jaringan ikat berpigmen, mempunyai sel-sel khusus yang bisa mensintesa serta menimbun pigmen. Selnya disebut „melanosit‟, sedangkan pigmennya „melanin‟ dan warnanya coklat hitam. Bangun hisologis sel-selnya mempunyai penjuluran dan dalam sitoplasma terdapat butir-butir melanin, berbentuk pipih atau bundar dengan diameter 0,2-0,5 μm.
    Pada sedian rutin tanpa pewarnaan melanosit sanggup dipelajari dengan jelas, butir melanin terang hanya inti tampak kosong. Melanosit terdapat pada lapisan khoroida dan iris mata, stratum germinativum dan korium kulit gelap (Melanesia, Afrika), rambut serta bulu yang berwarna hitam (Hernawati, 2008)

 Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan
Gambar 2.11 Jaringan pigmen

6.    Jaringan Darah
Jaringan darah merupakan jaringan penyokong khusus, alasannya berupa cairan. Ada yang menggolongkan jaringan ini sebagai jaringan ikat atau jaringan penunujang. Darah tersususn atas sel-sel darah dan matriks (plasma darah). Jaringan darah terdiri atas cairan darah dan sel-selnya berupa sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).
a.       Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah mempunyai ciri-ciri tidak memepunyai inti, berbentuk bikonkaf, yaitu bentuk cakram dengan bab tengah agak gepeng. Warna dari eritrosit tergantung pada hemoglobin, kalau eritrosit mengikat O2 maka eritrosit akan berwarna merah. Fungsi dari eritrosit ialah untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. Jumlah eritrosit bervariasi tergantung jenis kelamin, usia, dan ketinggian tempat tinggal seseorang.
b.      Sel darah putih (leukosit)
Terdapat enam jenis leukosit di dalam darah yaitu neutrofil, esinofil, basofil, monosit, limfosit, dan sel plasma. Sel darh ini mempunyai cirri-ciri mempunyai inti sel dan tidak mempunyai hemoglobin. Leukosit berfungsi sebagai pertahanan tubuh. orang remaja mempunyai sekitar 4800-10800 leukosit per milliliter kubik darah. Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sanggup bertahan selama beberapa ahad atau bulan dan limfosit sanggup berthan selama 100-300 hari.
c.       Keping darah (trombosit)
       Keping darah berbentuk cakarm dan tidak berinti. Masa hidupnya sekitar 8-10 hari. Setelah itu akan dibawa ke limpa untuk dihancurkan. Jumlah keeping darah yaitu 150 ribu-400 ribu per milliliter kubik darah. Fungsi dari keeping darah ialah untuk menaktifkan prosedur penggumpalan darah atau pembekuan darah.
d.      Plasma darah
Komponen terbesar penyusun plasma darah yaitu air. Plasma darah berperan mengangkut sari makanan, hormone, zat sisa hasil metabolism, antibodi dan lain-lain (Marno, 2012).

  Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan  
2.12 Gambar eritrosit         2.13 Gambar leukosit      2.14 Gambar trombosit

7.    Jaringan Limfe/ Getah Bening
Asal jaringan getah bening yaitu bab dari darh yang keluar dari pembuluh darah, komponen terbesarnya yaitu air dimana terlarut zzt-zat antara lain glukosa, garam-garam, asam lemak. Komponen selulernya yaitu limfosit. Jaringan getah bening menyebar ke seluruh badan melalui pembuluh limfe. Fungsi dari jaringan limfe selain untuk kekebalan badan (adanya limfosit) juga untuk mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah (Marno, 2012).

8.    Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan merupakan hasil spesialisasi jaringan ikat berserat elastis. Matriks tulang rawan merupakan adonan dari protein dan polisakaridayang disebut kondrin. Oleh alasannya itu, sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit dibuat oleh kondroblas. Kondrosit terletak dalam lacuna yang terdapt dalam perikondrium. Tulang rawan bersifat berpengaruh dan lentur alasannya mempunyai serat kolagen dan kondrin. Ada tiga jenis tulang rawan yaitu:


a.       Tulang rawan hialin
Tersusun dari matriks yang mempunyai serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat dan bening ibarat kaca. Tulang rawan ini terdapat pada susukan pernapasan, dan ujung tulang rusuk.
b.      Tulang rawan elastik
Susunan perikondrium, matriks, sel, dan lacuna sama ibarat tulang rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawn elastik tidak tersebar. Bentuk serat bergelombang. Tulang rawan ini terdapat pada pada bab epiglottis dan bab luar telinga.
c.       Tulang rawan fibrosa
Matriks tulang rawan fibrosa mengandung serat kolagen berangasan dan tidak teratur, lakuna-lakunanya bundar atau bundar telur dan berisi kondrosit. Terdapat pada perlekatan ligament, sambungan tulang belakang, simfisis pubis (D.A. Pratiwi, 2006).

  Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewanStruktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan    Struktur binatang yaitu kumpulan dari banyak sekali macam jaringan dan melakukan suatu kiprah t Makalah Jaringan ikat pada hewan
Gambar 2.15 Tulang            Gambar 2.16 Tulang rawan   Gambar 2.17 Tualng rawan hialin                                 elastic                                          fibrosa
                                                          

9.    Jaringan Tulang (Osteon)
Tulang merupakan jaringan ikat yang mengandungmineral. Sel tulang disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lakuna. Osteosit dibuat oleh osteoblas. Matriks penyusun tulang yaitu kolagen dan kalsiumfosfatyang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan. Tulang tersusun atas unit-unit yang dinamakan dengan sistem havers. Sistem mempunyai pembuluh darah yang mempunyai kegunaan untuk menyupali masakan bagi tulang dan saraf. Tulang dibugkus oleh selaput pembungkus tulang yang disebut periosteum. Tulang berfungsi sebagai penyokong tubuh, alat gerak, dan pelindung organ dalam (D.A. Pratiwi, 2006).            




DAFTAR PUSTAKA


Hernawati. 2008. “Jaringan Ikat”. Makalah disajikan pada 6 Agustus 2008.
Marno. 2012. Biologi. Karanganyar: PT Pratama Mitra Aksara.
Pratiwi, D.A. Biologi. Jakarta: Erlangga.









Belum ada Komentar untuk "Makalah Jaringan Ikat Pada Hewan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel