Kronologi Sejarah Indonesia Dalam Jejak Abad Lampau

Kronologi Sejarah Indonesia


SEJARAH Indonesia berlangsung dan semenjak adanya kehidupan insan di wilayah Indonesia hingga sekarang. Untuk mengetahui perkembangan sejarah Indonesia hendaknya disusun menurut urutan-urutan tragedi dan masa lampau hingga sekarang. melaluiataubersamaini demikian, kronologi sejarah Indonesia sanggup diketahui dengan jelas.

Masa Prasejarah Indonesia

Dalam masa mi dibahas banyak sekali tragedi yang menyangkut kehidupan manusia, baik wacana asal mula munculnya bumi mi, asal mula munculnya jenis-jenis insan purba di Indonesia, peralatan-peralatan yang digunakan, kehidupan sosial, kehidupan budaya, kehidupan ekonomi, maupun munculnya kepercayaan awal dalam kehidupan insan di Indonesia.

Namun untuk mengetahui keberadaan masyarakat Indonesia dan masa sebelum mengenal tulisan, para hebat spesialuntuk sanggup melihat dan benda-benda hudaya yang ditinggalkannya. Melalui benda-benda budaya yang ditinggalkannya itu, para hebat berusaha membuat suatu tafsiran-tafsiran yang mendekati kebenaran dan keberadaan insan pada masa itu.


Masa sebelum mengenal goresan pena ialah masa yang sangat panjang. Masa ini berlangsung semenjak adanya insan hingga ditemukannya tulisan. Untuk mempergampang pemahaman, maka masa itu dibedakan atas zaman Batu dan zaman Logam.

Zaman batu ialah zaman yang berlangsung cukup usang sehingga Untuk megampangkannya maka para hebat membagi masa tersebut menurut alat-alat kebudayaan yang ditinggalkannya.
  1. Zaman Bath Tua (Paleolitikum)
  2. Zaman Bath Madya (Mesolitikum)
  3. Zaman Batu Muda (Neolitikum)
  4. Zaman Bath Besar (Megalitikum)
Sedangkan zaman logam dibedakan atas beberapa zaman, yakni:
  1. Zaman Tembaga
  2. Zaman Perunggu
  3. Zaman Besi
Dan zaman-zaman tersebut spesialuntuk zaman Tembaga yang tidak pernah berkembang di Indonesia, sehingga Indonesia mengenal zaman logam berawal dan zaman Perunggu.

Perkembangan Pengaruh Hindu dan Buddha

Berkembangnya efek Hindu dan Buddha di Indonesia berawal dann terjalinnya hubungan perdagangan antara India dan Cina melalui wilayah Indonesia. Dalam hubungan perdagangan itu, baik secara pribadi maupun tidak pribadi bangsa Indonesia ikut ambil bagian. Hal mi disebabkan lantaran wilayahnya dilalui oleh para pelayar baik dan India maupun dan Cina. Akibat hubungan itu, bangsa Indonesia mulai menerima efek budaya gres yaitu budaya Hindu-Buddha dan India. Namun tidak tiruana budaya barn tersebut yang diserap bangsa Indonesia. melaluiataubersamaini masuknya budaya gres mi, maka pada kurun ke-4 M di wilayah Indonesia muncul kerajaan yang menerima efek India yaitu Kerajaan Kutai, Kalimantan Timur.

Sistem pemerintahan pada kerajaan-kerajan tersebut mengadopsi hukum dan kerajaan-kerajaan yang ada di India. Misalnya, pergantian kekuasaan raja dilakukan secara turun temurun, seorang raja dimenolong oleh pejabat-pejabat istana.

Perkembangan Pengaruh Islam

Masuk dan berkembangnya efek Islam ke wilayah Indonesia, juga melalui jalur pelayaran dan perdagangan. Lebih jauh lagi, sejarah Indonesia mencatat bahwa para pedagang-pedagang Arab sudah melaksanakan hubungan perdagangan dengan wilayah Indonesia semenjak kurun ke-7 M yaitu saat berkuasanya kerajaan Sriwijaya. Terdapat pula diberita yang menyatakan bahwa di sentra pemerintahan kerajaan Sriwijaya sudah terdapat perkampungan-perkampungan orang Arab, sebagai tempat tinggal sementara sambil menunggu ekspresi dominan berlayar.

Perkembangan efek Islam terhadap wilayah Indonesia semakin bertambah pesat sehabis berdininya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Ketika berdirinya Kerajaan Samudera Pasai, wilayah Indonesia berada di bawah pemerintahan Kerajaan Majapahit, bahkan Kerajaan Samudera Pasai juga berada di bawah kekuasaan Majapahit. Tetapi kerajaan Samudera Pasai tetap didiberikan peluang berkembang.

Hal ini ialah cermin dan Bhinneka Tunggal Ika (tidak sama-beda tapi tetap satu) yang terdapat dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Di samping berdiri dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Islam, efek Islam juga besar peranannya dalam bidang kehidupan masyarakat Indonesia khususnya dalam bidang sosial-budaya. Pengaruh Islam dalam hidang sosial budaya tercermin dengan dihapuskannya tingkatan-tingkatan atau kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat. melaluiataubersamaini begitu ditetapkan ahwa setiap insan mempunyai derajat yang sama. Pengaruh Islam juga terlihat dan banyaknya gubahan-gubahan sastra yang berasal dan sastra Hindu dikembangkan pada masa kekuasaan Islam. Dalam seni bangunan terjadi akulturasi antara budaya Hindu dan budaya Islam yang terlihat pada atap mesjid yang bertumpang.

Masa Kolonial di Indonesia

Sejak tertutupnya Laut Tengah bagi para pedagang bangsa-bangsa Eropa, sebagai tanggapan jatuhnya kota Konstantinopel (1453) ke tangan kekuasaan Islam Turki Usmani, para pedagang Eropa berusaha untuk memenuhi kebutuharinya yang berasal dan Dunia Timur. Para pedagang Eropa berusaha mencari wilayah di Dunia Timur yang ialah penghasil rempah-rempah.

Usaha untuk menemukan Dunia Timur dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Keberhasilan bangsa Portugis menemukan sumber rempah-rempah, mendorong para pedagang Eropa lainnya untuk hadir ke Dunia Timur. Salah satu tujuannya yakni wilayah Indonesia yang pada waktu itu ialah kawasan penghasil rempah-rempah.

Para pedagang bangsa Eropa yang hadir ke wilayah Indonesia tidak spesialuntuk untuk berdagang dan mencari rempah-rempah, melainkan mereka juga melaksanakan penguasaan terhadap daerah-daerah yang disinggahinya. Penguasaan terhadap daerah-daerah inilah yang kemudian menjadikan sistem kolonial atau penjajahan. Bangsa-bangsa Eropa yang pernah menguasai wilayah Indonesia di antaranya: Portugis, Belanda (VOC), Perancis (Daendels), Inggris (Raffles), kolonial Belanda.

Pada masa kekuasaan pemerintahan kolonial itu, muncul perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dan banyak sekali kawasan di Indonesia. Namun perlawanan-perlawanan tersebut tidak pernah berhasil mengusir pemerintahan kolonial dan wilayah Indonesia. Di samping itu, penguasa kolonial sering mempergunakan politik mencerai-beraikan (divide et impera) saat menghadapi setiap perlawanan bangsa Indonesia.

Setiap perlawanan tersebut tidak sanggup mengakhiri kekuasaan kaum kolonial terutama Belanda di Indonesia, bahkan kedudukan Belanda semakin bertambah kuat. Hal mi disebabkan belum adanya rasa persatuan di antara daerah-daerah yang berperang. Selain itu, persenjataan yang dimiliki masih sangat sederhana sehingga tidak sanggup mengimbangi kaum kolonial.

Pergerakan Nasional Indonesia

Sejak pemerintah kolonial Belanda melaksanakan politik etis di Indonesia, bangsa Indonesia mulai mengenal pendidikan, walaupun dalam tingkat yang masih rendah. Tetapi pada masyarakat tertentu didiberikan peluang untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Akibat dan perkembangan pendidikan ini muncullah golongan cerdik maupun golongan intelektual. Golongan cerdik dan intelektual ini mulai menyadari keberadaan dan kehidupan bangsanya di bawah penindasan kaum penjajah. Mereka berusaha membebaskan bangsa Indonesia dan cengkraman kaum penjajah. Golongan cerdik atau kaum intelektual itu mulai memikirkan cara melawan penjajah.

Golongan-golongan cerdik mulai menghimpun kekuatannya dengan membentuk banyak sekali organisasi pergerakan. Organisasi yang menjadi pencetus pergerakan kebangsaan Indonesia yakni organisasi Budi Utomo yang berdiri tanggal 20 Mei 1908.

Sesudah berdirinya organisasi Budi Utomo, muncul organisasi-organisasi dengan dasar usaha yang tidak sama walaupun tujuannya sama. Organisasi-organisasi usaha yang muncul diberikutnya menyerupai organisasi Sarekat Dagang Islam (SDI) dan kemudian bermetamorfosis Sarekat Islam (SI). Selanjutnya berdiri Indische Partij (IP), Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai Nasional Indonesia (PNI), Partindo (Partai Indonesia), Parindra (Partai Indonesia Raya) dan partai-partai atau organisasi-organisasi pergerakan lainnya.

Organisasi-organisasi pergerakan nasional Indonesia itu menerima pengawasan ketat dan pemerintah kolonial Belanda, sehirigga ruang geraknya pun semakin terbatas. Keadaan menyerupai itu berlangsung hingga masuknya Jepang tahun 1942.

Kolonialisme Jepang di Indonesia

Kehadiran Jepang dengan propoganda-propoganda yang dilakukannya sudah menarikdanunik perhatian rakyat Indonesia sehingga mereka mau memmenolong Jepang mengusir Belanda.

Pemerintah Jepang mempersembahkan kebebasan kepada para pemimpin bangsa Indonesia. Organisasi-organisasi pergerakan dihapuskan dan diganti dengan organisasi-organisasi buatan Jepang menyerupai Gerakan 3A, PUTERA, PETA. Namun walaupun demikian penguasaan Jepang atas wilayah Indonesia sudah menjadikan kernelaratan lagi, bahkan penindasan Jepang terhadap Indonesia melebihi kekejaman Belanda. Sebingga banyak terjadi gerakan-gerakan yang menentang Jepang.

Gerakan-gerakan tersebut di atas berhasil ditindas dengan sangat kejam oleh Jepang. Pendudukan Jepang atas wilayah Indonesia tidak berlangsung usang yaitu lebih kurang tiga setengah tahun. Hal mi lantaran hancurnya kota Hirosima dan Nagasaki oleh born atom yang dijatuhkan oleh pasukan udara Amerika Serikat. Akhirnya Jepang rnenyerah tanpa syarat kepada Sekutu tanggal 14 Agustus 1945.

Masa Indonesia Merdeka

Sejak dibacakannya Teks Prokiamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Bung Karno tanggal 17 Agustus 1945, maka Indonesia memasuki babak baru, yaitu masa kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. Keberhasilan bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya ialah tercapainya keinginan untuk sanggup hidup bebas dan segala bentuk penjajahan.

melaluiataubersamaini kemerdekaan itu, bangsa Indonesia mulai menyusun system pemerintahan dan membentuk perlengkapan-perlengkapan negara. Namun diawal kemerdekaannya itu, bangsa Indonesia tidak terlepas dan rongrongan baik yang hadir dan dalam maupun dan luar.

Selanjutnya bangsa Indonesia berusaha untuk membangun dan memperbaiki sendi-sendi kehidupan baik politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Pasang surut stabilitas nasional dirasakan bangsa Indonesia. Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang, Indonesia sudah mempunyai lima presiden
  1. Jr. Soekamo (1945-1966)
  2. Soeharto (1967-1998)
  3. BJ. Habibie (1998-1999)
  4. Abdurrahman Wahid (1999-2001)
  5. Megawati Soekarno Putri (2001-sekarang)
Sumber Pustaka: Erlangga

Belum ada Komentar untuk "Kronologi Sejarah Indonesia Dalam Jejak Abad Lampau"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel