Kepercayaan Pada Zaman Kerikil Muda (Neolithikumm)
Kepercayaan Pada Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Masyarakat zaman Neolithikum mempercavai adanya kekuatan “di luar” kekuatan manusia. Kepercayaan mereka dikenal dengan sebutan animisme, yaitu doktrin wacana adanya ruh-ruh yang mempunyai kekuatan di alam gaib, sedangkan dinamisme yaitu doktrin terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan alasannya yaitu ditempati atau ialah perwujudan dan ruh.
Ruh-ruh tersebut sanggup menempel pada benda-benda alam ibarat pohon, danau, bulan, matahari, dan batu-batu besar. Agar ruh-ruh tersebut sanggup mempersembahkan berkah dan tidak merugikan insan serta membuat bencana, maka diadakan upacara-upacara khusus disertai dengan sesaji.
Pemujaan terhadap arwah atau ruh nenek moyang mendapat daerah penting pada zaman Neolithikum. Mereka percaya bahwa ada kehidupan lain bagi seseorang yang sudah meninggal. Untuk itu diadakan upacara-upacara bagi seseorang, terutama kep ala suku yang meninggal. Penguburan dilaksanakan di daerah yang dianggap sebagai asal-usul anggota masyarakat atau daerah yang dianggap sebagai daerah tinggal nenek moyang.
Mayat yang dikubur disertai dengan bekal-bekal kubur, ibarat perhiasan, kapak yang indah, dan periuk sebagai puncak dan upacara penguburan tersebut didirikanlah bangunan-bangunan dan batu-batu besar (bangunan Megalithik). Pemujaan terhadap arwah nenek moyang tersebut dibutuhkan sanggup mempersembahkan kesejahteraan bagi yang masth hidup, mempersembahkan kerindangan tanah untuk bercocok tanam, dan berkembangnya hewan-hewan ternak mereka.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Belum ada Komentar untuk "Kepercayaan Pada Zaman Kerikil Muda (Neolithikumm)"
Posting Komentar