Faktor Interaksi Sosial Dalam Sosiologi
Faktor Interaksi Sosial
Dalam proses sosial berlangsung kekerabatan sosial antarmasyarakat yang alhasil membawa perubahan dan perkembangan dalam masyarakat itu sendiri. Tuhan membuat insan sebagai makhluk sosial, artinya antara insan yang satu dengan insan yang lain saling berafiliasi (saling diberinteraksi).
Di sekolah kalian berafiliasi dengan orang-orang yang ada di lingkungan sekolah. Misalnya kalian berafiliasi dengan kawan-kawan satu kelas, berafiliasi dengan mitra lain kelas, para guru, para karyawan, kepala sekolah, satpam, dan lain-lain. Di rumah kalian berafiliasi dengan orang-orang yang ada di lingkungan keluarga. Misalnya kekerabatan antara ayah, ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain. Di lingkungan masyarakat kalian berafiliasi dengan anggota masyarakat yang lain. Misalnya kekerabatan dengan para tetangga, dengan bapak RT, bapak RW, dan anggota masyarakat lainnya.
Dari keterangan di atas terlihat bahwa sudah teijadi kekerabatan secara pribadi antara orang yang satu dengan orang yang lain. Hubungan sosial yang dinamis, baik kekerabatan antara individu, antarkelompok masyarakat maupun antara individu dengan kelompok masyarakat disebut interaksi sosial. Di periode globalisasi kini ini, interaksi sosial tidak spesialuntuk teijadi secara pribadi bertatap muka, tetapi sanggup juga melalui jarak jauh (hubungan telepon, internet, televisi) dan secara tidak pribadi (surat, surat kabar, dan e-mail). Proses interaksi sosial sanggup terjadi alasannya yakni adanya beberapa faktor, yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
Imitasi
Imitasi ialah proses menggandakan atau mencontoh orang lain atau kelompok lain dalam hal bersikap dan berperilaku. contohnya di beberapa daerah, seorang anak bersalaman dengan orang yang lebih renta - dengan cara mencium tangan orang renta tersebut. Perilaku si anak tersebut menggandakan sikap orang tuanya yang juga mencium tangan pada dikala bersalaman dengan orang yang lebih tua.
Imitasi mempunyai peranan penting dalam proses interaksi, walaupun imitasi mempunyai segi kasatmata dan segi negatif. Dan segi positif, imitasi sanggup mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku, contohnya siswa mematuhi tata tertib sekolah. Dan segi negatifnya, imitasi sanggup melemahkan bahkan sanggup mematikan perkembangan daya kreasi seseorang. Yang ditiru bukan spesialuntuk nilai yang baik tetapi sanggup juga tindakan-tindakan yang menyimpang dan merugikan, contohnya ibarat membolos dan mencuri.
Sugesti
Sugesti ialah efek yang didiberikan oleh orang lain terhadap pandangan atau sikap tertentu yang diterima secara pribadi oleh orang tersebut tanpa dipikir lebih dulu baik buruknya. misal sugesti yakni sebagai diberikut.
- Teknik berpakaian sekelompok anak muda yang selalu mengikuti mode yang sedang digandrungi dikala itu tanpa menghiraukan pantas atau tidaknya mode tersebut bagi dirinya.
- Ajaran seorang pemuka agama yang mempunyai wibawa sangat besar akan selalu dipatuhi oleh pengikutnya.
Identifikasi
Identifikasi ialah kecenderungan atau harapan dalam din seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain yang menjadi idolanya. Proses identifikasi pada mulanya mungkin spesialuntuk ialah proses imitasi atau sugesti. Tetapi, seseorang yang diberidentifikasi sangat mengenal orang yang menjadi idolanya, sehingga pandangan, sikap, dan nilai-nilai hidup sang idola sanggup melembaga dan menjadi sikap hidupnya pula. misal, guru yang ramah, penuh perhatian, dan bijaksana dalam bertindak akan menjadi guru idola dan akan diidentifikasi oleh anak anakdidiknya. Begitu pula dengan artis-artis idola yang banyak diidentifikasi oleh kaum remaja.
Simpati
Simpati yakni sikap atau sikap yang seakan-akan larut dalam perasaan, pikiran, kebahagiaan ataupun penderitaan orang lain. Hal ini didorong oleh harapan untuk memahami dan bekerja sama dengan orang tersebut. misal simpati yakni sebagai diberikut.
- Bila teman bersahabat kita tertimpa musibah, kita akan ikut merasa duka dan prihatin.
- Kita akan ikut murka dan geram terhadap penodong yang tertangkap alasannya yakni sudah menodong dan melukai korbannya.
Sumber Pustaka: Yudhistira
Belum ada Komentar untuk "Faktor Interaksi Sosial Dalam Sosiologi"
Posting Komentar