Download Makalah Asesmen Kognitif Anak Usia Dini
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kognitif terkait erat dengan perkembangan intelektual dan pertumbuhan mental, Pengasuh dan pendidik anak perlu melaksanakan asesmen kognitif dengan mengamati dan melaksanakan pencatatan wacana acara anak sehari–hari sehingga sanggup memperoleh info wacana tahapan perkembangan kognitif dan berguru pada anak. Teori perkembangan kognitif menyatakan bahwa pertumbuhan mental individu yakni potongan terpenting dalam perkembangan anak. Anak yang aspek kognitifnya berkembang baik, akan sanggup berbagi proses berpikir, merespons objek dilingkungannya, dan merefleksikan pengalamannya. Seiring dengan kematangan anak, akan terjadi strukturisasi yang progresif dalam proses kognitif anak, Dalam insiden tersebut proses berpikir anak bermetamorfosis lebih kompleks. Keterampilan berguru pada anak terjadi melalui proses klarifikasi terperinci di dalam otak (mind), bukan di luar otak (Lara, 2008:3.2).
Asesmen yang dilakukan pada anak usia dini difokuskan pada tiga wilayah yaitu perkembangan bahasa, kognitif-logika, dan motorik. asesmen yang dilakukan dalam melihat tingkat perkembangan kemampuan kognitif anak usia dini bukan dilihat pada sasaran prestasinya, melainkan pada tingkat perkembangan dan kemampuannya yang biasanya berkaitan dengan perasaan yng bersifat verbal dan nonverbal (Rosyid, 2009:18)
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui asesmen kognitif AUD
2. Untuk sanggup menyusun instrumen asesmen kognitif AUD
3. Untuk sanggup mengetahui Alat untuk asesmen kognitif AUD
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penggunaan Asesmen Kognitif AUD
Berdasarkan ‘The National Education Goals Panel’ penggunaan asesmen yang sempurna yakni (1) mengakses untuk meningkatkan perkembangan dan berguru anak; (2) mengakses untuk mengidentifikasi kesehatan dan pelayanan yang di berikan pada anak; (3) mengakses untuk memonitor kecendrungan dan mengevaluasi acara dan pelayanan dan (4) mengakses prestasi akademik untuk akuntabilitas anak, guru dan sekolah, memperbaiki cara mengakses kesiapan anak untuk masuk sekolah (Lara, 2008:3.25).
ASESMEN YANG SESUAI DENGAN AUD DAN ASESMEN YANG TIDAK SESUAI
Asesmen yang Sesuai | Asesmen yang Tidak Sesuai |
Mempertimbangkan perencanaan kode sebagai tujuan utama | Melihat akuntabilitas sebagai tujuan utama |
Merupakan proses berkesinambungan yanng terintegrasi dengan kurikulum | Merupakan insiden terencana yang menekankan pada sikap yang terjadi pada ketika tertentu |
Menguntungkan anak dan sanggup berbagi potensi anak | Digunakan untuk menjastifikasi treatmen khusus |
Mengakss kemampuan yang gotong royong dalam situasi yang natural (contoh: Kemampuan menulis, memecahkan masalah, dll.) | Mengukur keterampilan tertentu dalam kondisi yang diatur sedemikian rupa |
Menghargai guru sebagi assessor | Hanya percaya pada asesmen kelompok di luar sekolah |
Memahami bahwa anak berkembang sesuai dengan tahapan masing - masing | Menekankan pada sikap normatif, mengukur keterampilan berdasarkan usia dan tahapan |
Menekankan pada keberhasilan dan pemahaman anak terhadap kesalahan yang dibuat | Menekankan pada kegagalan, tingkatan, nilai dan kesalahan |
Melibatkan pendekatan yang faktual dan pribadi dialami anak | Terbatas pada kiprah yang hanya memakai kertas dan pensil |
Fokus pada anak sebagai individu yang utuh | Memperlakukan anak ibarat individu yang tidak intelek |
Mendukung kurikulum | Memaksakan penerapan kurikulum |
Berorientasi pada proses dan menilai cara berpikir yang divergen | Berorientasi pada produk dan menilai cara berpikir konvergen |
Sumber : Lara fridani (2008)
Adapun tabel asesmen kemampuan kognitif anak usia dini berikut:
No | Pengembangan | Asesmen Kinerja | Keterangan | |||||
Kegiatan | Asesmen | |||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||||
1 | Kognitif | Menyusun balok |
Sumber: Rasyid (2009)
Lima tahapan dalam perkembangan kognitif
1) Penilaian kurang sekali
Catatan : anak tidak bisa menyusun kembali bentuk – bentuk geometri.
2) Penilaian kurang
Anak sanggup menyusun kembali dua benda bentuk geometri
3) Penilaian cukup
Anak sanggup menyusun kembali 5 buah bentuk geometri
4) Penilaian baik
Anak sanggup menyusun seluruh benda bentuk geometri
5) Penilaian baik sekali
Anak sanggup menyusun seluruh benda bentuk geometri dengan cepat.
2.2 Penyusunan Instrumen Perkembangan Kognitif
1. Langkah – langkah penyusunan instrumen (Lara, 2008: 3.30)
a. Mengidentifikasi variabel
Variabel yakni segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Dalam haal ini, menjadi variabel yakni aspek dengan perkembangan kognitif.
b. Menganalisis teori
Menganalisis teori yakni mencari, mendeskripsikan, menyintesiskan teori – teori yang berkaitan dengan perkembangan kognitif.
c. Menyusun konstruk
Menyusun konstruk yakni mendefinisikan aspek perkembangan kognitif. secara konseptual
d. Menyusun definisi operasional
Menyusun definisi operasional yakni mendefinisikan aspek perkembangan kognitif secara operasional atau sanggup diukur.
e. Menentukan dimensi dan atau indikator
Menentukan dimensi dan atau indikator perkembangan kognitif berdasarkan teori yang sudah dianalisis-sintesiskan.
f. Menyusun kisi – kisi instrumen (Blue Print)
Menyusun kisi – kisi instrumen dalam tabel terdiri dari kode, aspek, indikator, sub indikator, pertanyaan/pernyataan, jumlah item.
g. Menyusun butir – butir instrumen
Menyusun butir–butir instrumen berdasarkan pada pemilihan teknik pengumpulan data yang akan digunakan, contohnya observasi, angket, tes tertulis, wawancara, dll.
2. Perilaku kognitif anak usia dini (Lara, 2008:3.31)
a. 0 – 6 bulan
1. Apakah anak menggandakan ekspresi wajah orang dewasa?
2. Apakah anak mengulang sikap – sikap tertentu yang memperlihatkan kesenangan untuk anak?
3. Dapatkah anak mengenali orang – orang dan tempat?
4. Apakah perhatian anak menjadi lebih fleksibel sesuai dengan perkembangan usia anak?
5. Apakah anak bisa berceloteh pada tamat periode ini?
b. 6 – 12 bulan
1. Apakah anak mempunyai tujuan tertentu dan sikap disengaja?
2. Dapatkah anak menemukan benda – benda yang tersembunyi?
3. Dapatkah anak menggandakan agresi – agresi orang dewasa?
4. Dapatkah anak mengombinasikan acara sensori dan motoriknya?
5. Apakah anak berceloteh, termasuk suaru – bunyi dalam bahasa bicara anak?
6. Apakah anak memperlihatkan gestur pra verbal, ibarat menunjuk/
c. 12 – 18 bulan
1. Apakah anak mempunyai benda – benda ke dalam kategori tertentu?
2. Dapatkah anak menemukan benda – benda tersembunyi dengan mencarinya lebih dari satu tempat?
3. Apakah anak dalam bermain memperlihatkan berguru ‘trial and eror’ ?
4. Apakah anak mempunyai rentang perhatian yang bertambah baik?
5. Dapatkah anak berbicara, paling tidak menyampaikan kata – kata pertama?
6. Apakah anak – anak memakai kata – kata ‘overextension’ dan ‘underextension’ yang beliau ketahui?
7. Dapatkah anak mengambil potongan ketika bermain game interaktif ( ci luk ba )
8. Apakah anak melaksanakan eksperimen dengan sikap yang berbeda untuk menghasilkan dan meneukan cara – cara gres dalam memecahkan masalah?
d. 18 – 24 bulan
1. Apakah anak sanggup menemukan benda – benda yang hilang dari pandanga/
2. Apakah anak mencoba menggandakan sepenuhnya agresi – agresi orang dewasa?
3. Apakah anak ikut serta dalam permainan ‘make-believe’?
4. Apakah anak memindahkan benda – benda ke dalam ketegori tertentu selama bermain?
5. Apakah anak memakai frasa dua kata?
6. Apakah anak menulis (cakar ayam) dengan kraon pensil?
7. Dapatkah anak memperlihatkan dan memberi nama potongan – potongan tubuh?
e. 24 – 36 bulan
1. Apakah permainan ‘make-believe’ kurang berpusat apada diri dan lebih kompleks?
2. Apakah anak mempunyai pengenalan ingatan yang berkembang dengan baik?
3. Apakah anak mempunyai perbendaharaan kata yang lebih berkembang?
4. Apakah anak memakai kalimat – kalimat dengan penggunaan tata bahasa yang semakin bertambah?
5. Apakah anak memperagakan kemampuan bercakap – cakap?
6. Apakah anak bisa mengikuti arah – arah sederhana?
7. Dapatkah anak menceritakan dongeng – dongeng sederhana?
8. Apakah anak bisa menjawab pertanyaan?
f. 3 – 4 tahun
1. Apakah anak memakai kata – kata untuk memberikan keinginannya?
2. Dalam memecahkan masalah, apakah anak fokus pada keberadaan sebuah benda semata – mata tanpa memperhatikan kriteria yang lain?
3. Apakah anak melaksanakan keslahan gramatikal (melebihi aturan)
4. Apakah anak semakin memperhatikan penggunan tata bahasa dalam berbicara?
g. 4 – 5 tahun
1. Apakah perbendaharaan kata yang dimiliki semakin bertambah?
2. Apakah anak memakai tata bahasa yang lebih baik dan kata – kata untuk berkomunikasi?
h. 5 – 6 tahun
1. Apakah anak mempunyai perbendaharaan sekitar 1.000 kata?
2. Apakah anak mengerti tata bahasa lebih baik dari pada sebelumnya dan melaksanakan kesalahan gramtikal lebih sedikit?
3. Mengakses kognitif anak dalam bidang Matematika dan sains (Lara, 2008:3.33)
Dalam melihat perkembangan kgnitif anak, yaitu dengan mengamati dan melaksanakan asesmen intelektual apada anak, kita harus memperhatikan bukan saja pengetahuan anak terhadap suatu bidang, tetapi juga perlu memperhatikan dimensi perkembangan anak lainnya. Belajar bukan hanya merupakan kumpulan pengetahuan dari keterampilan dan kemampuan individu, tetapi juga merupakan disposisi, habits of the mind. Hal ini berarti meliputi bagaimana anak merespons pengenalaman tertentu. Disposisi , perlu menjadi pertimbangan para guru.
Keterampilan proses sains mempunyai kesamaan dengan asesmen otentik perkembangan anak, yaitu meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut :
a. Mengamati
b. Membandingkan
c. Mengelompokkan
d. Mengukur
e. Mengomunikasikan
f. Menyimpulkan
g. Memprediksi
4. Mengamati konsep perkembangan Matematika pada anak usia dini (Lara, 2008:3.34)
Belajar menghitung, membaca, dan menulis angka untuk anak usia dini memang baik, namun tujuan yang lebih penting dari itu yakni biar anak sanggup mengkonstruktur sruktur mental dari angka – angka tersebut. mengajarkan anak wacana angka sanggup dilakukan dengan mengajarkannya secara tidak pribadi dengan melibatkan lingkungannya. Mesalnya dengan mendorong anak untuk mengumpulkan objek yang sama dalam satu wadah; meminta anak membagikan sendok masing–masing sebuah untuk sahabat – temannya. Ketika anak melaksanakan akivitas tersebut, guru mengamati dan melaksanakan pencatatan terhadap pengetahuan matematika anak.
3.3 Alat Penilaian Aspek Kognitif Untuk Anak Umur 3-6 Tahun
Nama Anak : ……………. Umur Anak : ……………………
Tgl. Lahir : …………...... Jenis Kelamin : ……………………
Nama Guru : ……………..
PERKEMBANGAN KOGNITIF | Tidak Teramati | Tahap Awal | Berkembang | Konsisten | komentar |
Motivasi dan Memecahkan Masalah 1. Mengamati dan Menyelidiki · Menyelidiki bahan-bahan mainan dan benda-benda lain yang baru. · Memanipulasi benda untuk memahami fungsinya. · Menggunakan lebih dari satu indera untuk memperoleh info wacana proyek. | □ | □ | □ | □ | |
2. Menunjukkaan keingintahuan dan hasrat untuk memecahkan masalah. · Menunjukkan minat terhadap apa yang terjadi di kelas. · Mencoba untuk menemukan penyebab dan akibat. · Bertanya wacana lingkungan, kejadian/peristiwa dan bahan-bahan. · Mengulaang kegiatan yang pernah dilakukan sebelumnya. · Tekun memecahkan duduk masalah hingga selesai ( pola : permainan kebijaksanaan dan puzzle ). | □ | □ | □ | □ | |
3. Menunjukkan Pikiran yang Konstruktif · Menggunakan pengetahuan dan pengalaman di banyak sekali sentra kegiatan. · Menerapkan info atau pengalaman gres ke konteks baru. · Mencari benda-benda dengan cara yang sistematis. · Menemukan lebih dari satu cara dalam memecahkan sebuah masalah. | □ | □ | □ | □ | |
4. Membuat Perkiraan dan rencana · Menyatakan apa yang akan direncaanakan dan dilakukan. · Menggunakan perencanaan dalam melaksanakan sebuah kiprah atau kegiatan. · Mencoba menciptakan dugaan dan perkiraan. · Memperkirakan serangkaian kegiatan. | □ | □ | □ | □ | |
Cara Berfikir Logis dan Matematis 1. Mengklasifikasikan Sesuai Atribut · Mengklasifikasikan benda sesuai warna, bentuk, ukuran, dan lain-lain. · Mengumpulkan sekumpulan bendaa berdasarkan fungsi dan lebel kelompok. · Mengklasifikasikan benda-benda kedalam dua atau lebih subkelompok berdasarkan bentuk, warna, ukuran, dan lain-lain dan member lebel pada kelompok. · Menemukan satu buah benda dalam sebuah kelompok yang tidak pada tempatnya dan memperlihatkan komentar. | □ | □ | □ | □ | |
2. Mengurutkan benda · Melihat adanya kesalahan dalam suatu penyusunan. · Mengatur benda dari yang terkecil hingga yang terbesar. · Menyisipkan sebuah benda gres diantara benda-benda yang telah diurutkan. | |||||
3. Memproduksi kembali pola-pola dalam banyak sekali cara · Mengulang pola dan menambah pola sederhana dari sebuah irama, balok-balok, dan lain-lain. · Menggambarkan pola ketika diminta dengan menggunakankkata-kata deskriptif. · Menciptakan pola-pola sendiri dengan memakai banyak sekali bahan. | □ | □ | □ | □ | |
4. Merekonstruksi dan mengingat kembali urutan kejadian · Mengingat kembali lebih dari 3 langkah dalam melaksanakan kegiatan rutin. · Merekonstruksi urutan insiden yang telah lalu. · Mengatur 4-5 gambar dalam sebuah urutan yang logis dan menceritakan sebuah cerita. | □ | □ | □ | □ | |
5. Memahami korelasi kuantitatif · Menghitung dari satu hingga di luar kepala. · Menggunakan korelasi satu-satu. · Membandingkan yang lebih besar dan yang lebih kecil, yang banyak dan yang sedikit. · Menggunakan kata-kata perbandingan untuk menjelaskan ukuran. · Menggunakan peralatan untuk mengukur panjang, berat atau isi. · Menambah dan mengurangi dibawah 10. · Menghitung kelipatan 2 dan kelipatan 3 hingga 20 | □ | □ | □ | □ | |
6. Menunjukkan kesadaran akan bentuk-bentuk geometris dan menggunakannya dengan benar · Mengenali, member lebel dan menggambar bentuk-bentuk dasar geometris. · Mengenali bentuk-bentuk di lingkungan sekitarnya. · Dapat menuntaskan puzzle sederhana. | □ | □ | □ | □ | |
7. Memahami korelasi ruang dasar · Mengerti kata-kata yang memperlihatkan posisi dan arah dengan mengikuti instruksi. · Menggunakan kata-kata yang memperlihatkan posisi dan arah secara tepat. · Menyelesaikan banyak sekali macam puzzle. | □ | □ | □ | □ | |
8. Menunjukkan kesadaran akan konsep waaktu · Mengetahui acara harian. · Mengetahui konsep-konsep waktu (siang,malam, pagi/sore) · Mengerti kata-kata kemarin, besok, bulan lalu, sebelum, sesudah, petama, nanti, dll · Mengetahui urutan hari dalam seminggu, musim, dan bulan. | □ | □ | □ | □ | |
Pengetahuan dan Informasi 1. Menunjukkan pengetahuan umum · Mengetahui warna dan sebutannya. · Menyebutkan nama banyak benda di lingkungan sekitarnya. · Menceritakan wacana rumanya, sekolah, mesjid, dan lokasi-lokasi lainnya di sekitarnya. · Menerangkan pokok pikiran dari profesi-profesi yang berbeda di lingkungannya. · Menunjukkan keasadaran akan beberapa tradisi nasional ( perayaan hari kemerdekaan). | □ | □ | □ | □ | |
2. Mencari info dari banyak sekali sumber bartanya | □ | □ | □ | □ |
Sumber: Lara Fridani (2008)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seorang guru sebelum melaksanakan asesmen perkembangan kognitif haruslah mengetahui bagaimana asesmen yang sesuai yang seharusnya dilakukan terhadap anak usia dini, biar asesmen tersebut benar dan tidak ada kesalahan. Seorang guru PAUD juga harus mengetahui bagaimana penyusunan instrumen perkembangan kognitif yang sesuai dengan yang telah ditentukan, biar langkah-langkah asesmen tersebut sanggup berjalan secara berkesinambungan. Alat yang dipakai untuk penilaian juga harus diisi setiap hari dan secara otentik biar guru tidak lupa dengan insiden yang berlangsung pada kemampuan kognitif anak ketika itu.
Daftar Pustaka
Fridani, lara,dkk.2008. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka
Rosyid, harun,dkk.2009. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multi Presindo
Belum ada Komentar untuk "Download Makalah Asesmen Kognitif Anak Usia Dini"
Posting Komentar