Cara Menciptakan Rumusan Problem Yang Baik Dan Benar Pada Karya Ilmiah
Pengertian rumusan masalah yaitu salah satu komponen yang harus ada pada setiap karya ilmiah. Suatu karya ilmiah dengan tanpa adanya suatu rumusan persoalan belum sanggup di katakan karya ilmiah, lantaran rumusan persoalan merupakan awal dalam penulisan karya ilmiah. Adanya rumusan persoalan penulisan karya ilmiah akan sanggup terarah dan lebih teratur dalam pembahasannya, dan sebaliknya kalau tidak ada rumusan persoalan maka penulisan karya ilmiah akan tidak sanggup tertatur dan tidak terarah dalam pembahasanya.
Rumusan persoalan yang baik akan mendorong penulisan karya ilmiah tersebut akan sanggup dilanjutkan, lantaran arah yang akan di bahas itu jelas. Rumusan persoalan berfungsi sebagai pedoman, fokus dalam penulisan karya ilmia, dan sebagai penentu jenis data menyerupai apa yang akan dan harus di kumpulkan oleh penulis. Sebaliknya, dengan rumusan persoalan yang kurang baik akan mengurangi tingkat kefokusan dalam penulisan yang barakibat pada pembahasan yang tidak teratur dan sulit untuk di fahami. Oleh alasannya yaitu itu pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menciptakan rumusan persoalan yang baik dan benar dalam menulis karya ilmiyah. Tahap- tahap dalam menciptakan rumusan persoalan yaitu sebagai berikut
Rumusan persoalan yang baik akan mendorong penulisan karya ilmiah tersebut akan sanggup dilanjutkan, lantaran arah yang akan di bahas itu jelas. Rumusan persoalan berfungsi sebagai pedoman, fokus dalam penulisan karya ilmia, dan sebagai penentu jenis data menyerupai apa yang akan dan harus di kumpulkan oleh penulis. Sebaliknya, dengan rumusan persoalan yang kurang baik akan mengurangi tingkat kefokusan dalam penulisan yang barakibat pada pembahasan yang tidak teratur dan sulit untuk di fahami. Oleh alasannya yaitu itu pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara menciptakan rumusan persoalan yang baik dan benar dalam menulis karya ilmiyah. Tahap- tahap dalam menciptakan rumusan persoalan yaitu sebagai berikut
Identifikasi Permasalahan
Permasalahan timbul apabila terdapat kesenjangan antara cita-cita dengan kenyataan. Untuk mendapat permasalahan kita sanggup mengamati fenomena-fenomena yang bersumber dari mana saja. Kita sanggup mendapat permasalahan dengan mengamati lingkungan sekitar, mebaca berita, literatur, dan lain sebagainya yang kemudian sanggup kita angkat menjadi suatu permasalahan yang akan di bahas dalam karya ilmiah kita.
Pengelompokan Permasalahan
Setelah melaksanakan identifikasi permasalahan langkah selanjutnya yaitu pengelompokan permasalahan yang telah diidentifikasi. Pengelompokan permasalahan dilakuakan dengan cara mengumpulakan permasalahan yang umum sampai permasalahan yang khusus. Pengelompokan permasalahan bertujuan untuk mempermudah pada tahap penyempitan masalah.
Penyempitan Masalah
Salah satu cara untuk membuat perumusan persoalan yang baik ialah dengan melaksanakan proses penyempitan persoalan dari yang sangat umum menjadi lebih khusus dan pada alhasil menjadi persoalan yang spesifik. Dengan penyempitan persoalan kita akan sanggup dengan gampang untuk membahas dan mendeskripsikan permasalahan tersebut lantaran sudah tersusun secara sistematis.
Menyusun Rumusan Masalah yang Baik dan Benar
Setelah permasalahan tersusun secara sistematis mulai dari permasalahan yang umum sampai permasalahan yang khusus, kemudian dibentuk suatu rumusan persoalan yang baik dengan kriteria pembuatan rumusan persoalan sebagai berikut:
#1. Masalah Hendaknya dirumuskan dalam kalimat Tanya
Pada umumnya rumusan persoalan ditulis dalam kalimat Tanya, lantaran permasalahan membutuhkan pastinya membutuhkan klarifikasi atau pembahasan. Dengan ditulisnya rumusan persoalan dengan kalimat tanya, akan memberika tingkat keingin tahuan penulis untuk menjawab dan mebahas permasalahan tersebut.
#2. Rumusan Masalah hendaknya Padat dan Jelas
Rumusan persoalan yang padat dan terang akan gampang untuk dipahami oleh para pembaca dan penulis itu sendiri akan gampang untuk menciptakan suatu karya ilmiah yang jelas. Jika rumusan persoalan tidak terang akan berdampak pada pembahasan yang tidak karuan dan juga kuat terhadap kualitas karya ilmiah yang ditulisnya.
#3. Rumusan Masalah itu Hendaknya Memberi Petunjuk
Petunjuk yang hendaknya ada dalam rumusan persoalan yaitu terkait wacana mungkinnya mengumpulkan data guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan persoalan tersebut. Petunjuk yang dimaksud sanggup berupa variabel, populasi, dan arah dalam pembahasan permasalahan.
#4. Rumusan persoalan Hendaknya sanggup Menjadi dasar menciptakan hipotesis.
Pada karya ilmiah yang berupa skripsi, tesis, disertasi dan sejenisnya terkadang membutuhkan suatu hipotesis. Hipotesis merupkan dugaan sementara yang belum di uji kebenarannya. Dalam pembuatan hipotesis selalu di dasarkan pada rumusan masalah. Oleh lantaran itu, suatu rumusan persoalan harus sanggup di jadikan sebagai dasar pembuatan hipotesis.
#5. Rumusan Masalah Hendaknya sanggup menjadi Dasar Bagi Judul Karya Ilmiah.
Kebanyakan para penulis salah persepsi terkait dengan komponen awal dan pokok dalam penulisan ilmiah. Terkadang para penulis menganggap judul yaitu komponen penting yang harus di dahulukan, padahal tidak. Rumusan persoalan lah yang merupakan komponen awal yang harus di bangkit untuk memulai penulisan karya ilmiah. Karena, awal penulisan ilmiah bermula dari adanya masalah, bukan judul. Oleh alasannya yaitu itu rumusan persoalan hendaknya sanggup menjadi dasar dalam penulisan judul penelitian.
Contoh Rumusan Masalah
Judul Karya Ilmiah
Proses Adopsi Inovasi Dan Strategi Pengembangan Sistem Gilir Giring Oleh Petani Kacang Tanah Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri
Latar Belakang Permasalah
Para petani di Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri untuk mengantisipasi terjadi perebutan air antar pemilik sawah yang rentan terjadi dikala isu terkini kemarau melaksanakan sistem pengairan gilir giring. Sistem gilir giling merupakan penemuan gres dan di Desa Paron dilakukan dengan pemanfaatan sumber air permukaan (sungai) dengan pompanisasi. Aturan yang sudah disepakati oleh para petani desa paron yaitu setiap luas areal 1400 m² mendapat jatah dialiri air selama 1 jam. Pembagiannya dilakukan dengan terarah, dan bersiklus serta pengeloalaannya di petakan sawah secara efektif dan efisien. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti terdorong untuk menganalisis Proses Adopsi Inovasi Sistem Gilir Girng Oleh Petani Kacang Tanah , Kelayakan Sistem Gilir Giring terhadap perjuangan tani kacang tanah oleh petani kacang tanah, Serta Pengembangan sistem gilir giring yang efektif dan efisien di Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.
Perumusan Masalah
- Bagaimana proses adopsi penemuan petani kacang tanah terhadap sistem gilir giring di desa paron kecamatan ngasem Kabupaten Kediri?
- Bagaimana kelayakan sistem gilir giring terhadap usahatani kacang tanah di desa paron kecamatan ngasem Kabupaten Kediri?
- Bagaimana seni administrasi pengembangan sistem gilir giring terhadap usahatani kacang tanah di desa paron kecamatan ngasem Kabupaten Kediri?
Demikian ulasan artikel terkait dengan cara menciptakan rumusan persoalan yang baik dan benar. Semoga bermanfaat dalam pembuatan kiprah makalah rumusan persoalan andadan terima kasih.
Belum ada Komentar untuk "Cara Menciptakan Rumusan Problem Yang Baik Dan Benar Pada Karya Ilmiah"
Posting Komentar