Berprestasi Dalam Menghadapi Dinamika Masyarakat Di Abad Depan

Berprestasi Dalam Menghadapi Dinamika Masyarakat Di Masa Depan


Berbicara terkena masa depan masyarakat Indonesia, kita sudah mencapai konsensus bahwa masyarakat masa depan yaitu masyarakat yang menuju suatu masyarakat industri dengan nilai-nilainya yang intrinsik. Penyesuaianp enyesuaian diharapkan dalam tiruana aspek kehidupan masyarakat tanpa menumpas nilai-nilai hakiki yang mendasari kehidupan itu. Salah satu nilai yang semakin menonjol dalam kehidupan masa depan ialah ‘keterbukaan’. Nilai keterbukaan tidak lain dan perilaku rasional seseorang atau kelompok masyarakat atau bangsa dalam menata kehidupannya. Sikap rasional atau rasionalisme tidak identik dengan perilaku rasionalistik. Sikap rasional ialah kejernihan berpikir yang logis dan multidimensional. Masyarakat kita akan menuju ke arah masyarakat industri. Masyarakat industri yaitu masyarakat terbuka.

Keterbukaan itu ditunjang oleh kemajuan iptek dan kegampangan-kegampangan komunikasi yang dilahirkannya. Keterbukaan masyarakat ialah suatu proses yang tidak sanggup dibendung sejalan dengan menderunya proses demokrasi yang melanda kehidupan insan remaja mi. Kita lihat benteng-benteng otokrasi rontok satu per satu diterjang oleh hasrat insan untuk mewujudkan salah satu hakikat kemanusiaannya. Cepat atau lambat, proses mi akan muncul dan terus berlangsung. Tempo serta intensitas proses demokrasi itu dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, antara lain kehidupan politik bangsa yang menjamin keterbukaan menyerupai yang disyaratkan dalam Undang-Undang Dasar 1945.


Keterbukaan dan kecerdasan ialah dua sisi dan kebebasan manusia. Manusia yang bebas yaitu insan yang terbuka. Ia terbuka untuk berdialog dengan sesame dan ia terbuka untuk dirinya sendiri. OIeh alasannya itu, seseorang yang bebas yaitu seseorang yang berani diberintrospeksi untuk melihat kelebihan dan belum sempurnanya dirinya. Sebaliknya, ia menyadari akan belum sempurnanyanya, ia terbuka untuk inspirasi yang gres dan orang lain atau dan lingkungannya. Keterbukaan terhadap dunia luar memerlukan keterlibatan yang inteligen. la harus sanggup menentukan secara jitu, cepat, dan tepat.

Keterbukaan suatu masyarakat demokratis ialah suatu prosedur kontrol. Keterbukaan bukan berarti ketelanj angan. Ketelanj angan yaitu bebas nilai, sedangkn keterbukaan yaitu sarat-nilai. KereIanjingan herarti bebas dan nilai menghargai keberadaan orang lain, tidak ada empati dan musyawarah untuk mufakat. Sebaliknya, keterbukaan mengimplikasikan perilaku peduli (concern) terhadap sesama untuk kesejahteraan bersama. Sikap peduli terhadap sesama bukan berarti perilaku toleransi yang pasif. Pada hakikatnya, perilaku peduli yaitu dialog, menghargai kemitraan, dan kebebasan penuh makna dari sesama kita.

Demokrasi Ekonomi

Salah satu lisan dan keterbukaan ialah demokrasi ekonomi yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33. Dalam sistem ekonomi menurut demokrasi ekonomi mensyaratkan partisipasi penuh dan masyarakat. Partisipasi masyarakat berarti pengambilan keputusan yang sanggup bangun diatas kaki sendiri oleh perilaku anggota masyarakat. Proses pengambilan keputusan dilakukan secara terbuka atau transparan, artinya prosedur pasar dan budi ekonomi berlangsung secara terang dan diawasi oleh seluruh masyarakat.

Partisipasi yang luas dan masyarakat tidak terlepas dan kehidupan politik rakyat yang menurut Pancasila. Nilai-nilai kehidupan politik dan ekonomi yang demokratis mi perlu dikembangkan pada setiap insan Indonesia semenjak dini. melaluiataubersamaini kata lain, bidup berkembangnya asas demokrasi dalam masyarakat Indonesia bergantung pada taraf kecerdasan rakyatnya atau pada kualitas pendidikannya. Visi dan para peletak dasar negara kita memang sangat jauh ke depan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sumber Pustaka: Grafindo Media Pratama

Belum ada Komentar untuk "Berprestasi Dalam Menghadapi Dinamika Masyarakat Di Abad Depan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel