Bentuk Penelitian Sejarah (Lapangan Dan Kepustakaan)

Bentuk Penelitian Sejarah


Dalam rangka mengungkapkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau melalui metode-metode ilmiah, maka para hebat sejarah melaksanakan serangkaian proses penelitian. Dilihat dan metode pengumpulan datanya, maka ada dua jenis penelitian dalam sejarah, ialah penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Baik penelitian lapangan maupun pne1itian kepustakaan dalam ilmu sejarah selalu bersifat deskriptif.

Penelitian Lapangan

Dalam melaksanakan penelitian lapangan seorang sejarawan dating ke daerah terjadinya insiden bersejarah atau ke daerah ditemukannya peninggalan-peninggalan bersejarah. Tempat ditemukannya benda-benda bersejarah tersebut disebut dengan situs. Bila peninggalan-peninggalan sejarah itu sudah disimpan di museum, maka seorang peneliti sanggup melakukari penelitian ke museum. Apabila benda-benda bersejarah tersebut masih terpendam di dalam tanah, maka peneliti sejarah harus melaksanakan penggalian atau ekskavasi. Jika seorang peneliti perlu mendapat keterangan eksklusif dan pelaku atau saksi sejarah yang masih hidup sebagai sumber lisan, maka peneliti sejarah sanggup melaksanakan metode Wawancara (interview).



Sesudah artefak berhasil diangkat dan dalam tanah, peneliti sejarah kemudian melaksanakan pendataan kemudian melaksanakan identifikasi dan deskripsi terhadap penemuan-penemuannya tersebut. Jika dirasakan perlu maka benda-benda inovasi itu akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan penelitian yang lebih cermat, contohnya wacana keaslian dan ketuaan umur benda tersebut. Hasil penelitian kemudian disusun secara rapi untuk dilaporkan ke masyarakat luas atau untuk diseminarkan.

Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan disebut juga dengan penelitian dokumenter. Dalam melaksanakan penelitian kepustakaan seorang peneliti sejarah memseriuskan perhatiannya untuk memperoleh data- data tertulis (dokumen) yang disimpan di museum atau perpustakaan, menyerupai kronik (diberita ) Cina, kitab-kitab kuno dan zaman Mataram Islam, arsip-arsip VOC, urat kabar dan zaman awal kemerdekaan, autobiografi, naskah pidato, rekaman video dan sebagainya. Untuk mendapat informasi yang benar dan sumber-sumber sejarah yang ada, maka seorang peneliti sanggup melaksanakan studi komparatif, ialah membandingkan sumber yang satu dengan sumber lain wacana sesuatu hal. 

Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Bentuk Penelitian Sejarah (Lapangan Dan Kepustakaan)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel