Bahaya Pornografi Ternyata Lebih Berbahaya Dari Pada Merokok - Karya Ilmiah Imbas Pornogafi
1.1 Latar BelakangMasalah
Pada dikala kini ini kebutuhan akan informasi sebagai ilmu pengetahuan sangat penting bagi kemajuan bangsa kita supaya tidak tertinggal dengan negara lain. Untuk mengimbangi hal itu, pemerintah telah menyediakan dan memberi susukan masuk bagi penyedia layanan informasi tersebut, menyerupai media elektronik maupun media cetak.
Sarana informasi tersebut telah berkembang dengan pesatnya di negara kita.Misalnya internet, Internet merupakan salah satu sarana informasi berteknologi tinggi, cukup dengan duduk di depan layar yang ukurannya beberapa inchi saja kita sudah sanggup memperoleh banyak sekali informasi dari segala penjuru dunia. Demikian pula halnya dengan televisi, handphone, dan banyak sekali media elektronik dan media cetak lainnya, masing-masing mempunyai kelebihan dalam menyajikan informasi.
Kemudahan mendapatkan banyak sekali informasi tersebut tentu sangat anggun bagi negara kita yang sedang berkembang namun sanggup pula menjadi boomerang kalau kita menyalahgunakan penggunaan teknologi penyedia informasi itu. Misalnya anak-anak mengakses situs-situs porno di internet tanpa adanya larangan dan peraturan dari penyedia informasi tersebut, atau dengan menonton tontonan yang tidak mendidik di televisi, bahkan anak-anak dengan mudahnya mendapatkan majalah berakal balig cukup akal yang banyak dijual di pinggiran jalan.
Kondisi ini diperparah dengan kurangnya perhatian dari orang-orang di sekitar anak dan lemahnya pengontrolan dari pemerintah wacana penggunaan media-media berteknologi canggih ini. Ditambah lagi degan tersedianya kafe-kafe penyedia layanan informasi menyerupai warnet yang tumbuh subur akhir-akhir ini di negara kita.
Semua orang telah sanggup menggunakan teknologi informasi tersebut tanpa harus membeli peralatannya, namun cukup dengan menyewanya saja dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu berkisar antara Rp 2.000-4.000/jam. Dengan harga yang murah tersebut penyewa sudah sanggup menjelajah dunia maya yang tak berbatas itu. Tidak tertutup kemungkinan penyewanya yakni anak-anak usia SD yang rasa ingin tahunya sangat tinggi, sehingga pengaksesan situs-situs terlarang bagi anak tidak sanggup dihindari.
Dampak dari penyalahgunaan media tersebut sangat kuat terhadap tingkah laris anak-anak. Hal ini sanggup kita lihat dari cara berbicara anak yang suka mengeluarkan kata-kata kotor, melawan pada orang tua, suka menghayal dan terjadinya penurunan pada tingkat berguru anak. Anak cenderung menjadi pemalas dan sulit berkonsentrasi
Kita sebagai anggota keluarga tentu tidak mau hal itu menimpa anak, adik, keponakan atau anggota keluarga kita lainnya, lantaran anak-anak yakni calon penerus bangsa kita. Jika generasi penerusnya sudah mengalami pengrusakan moral, bagaimana negara kita ini bisa akan maju?. Untuk itu tugas kontrol orang tua, sekolah, pemerintah dan pihak-pihak yang ada di erat anak sangat diharapkan supaya anak-anak sanggup tumbuh sehat dan normal. Dengan demikian lahir dan berdirinya pondok pesantren sebagai salah satu forum pendidikan agama dan tersedianya kawasan pemondokan bagi santri merupakan salah satu upaya mencegah dan berkembangnya susukan pornografi dalam masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Penulisakanmembahasbeberapamasalah, yaitu:
1. Bagaimanakah efek pornografi tehadap perkembangan belajar dan aktifitassantri dayah Ruhul Islam Anak Bangsa?
2. Bagaimana cara pencegahan terhadap akses pornografi bagi anak?
3. Dampak apa saja yang disebabkan oleh pornografi bagi otak anak?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulis menciptakan karyailmiah ini dengan tujuan untuk:
1. Bagaimana pembaca sanggup mengetahui dampak pornografi terhadap serta solusi pencegahannya perkembangan pendidikan anak pada usia Sekolah Menengan Atas (Santri Ruhul Islam Anak Bangsa)?
1.4 Metode Penelitian
Dalam menciptakan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode studi pustaka, dengan mempelajari beberapa buku rujukan yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini.
1.5 SistematikaPenulisan
Sistematika penulisan di terapkan untuk menyajikan citra singkat mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, sehingga sanggup diperoleh citra yang terang wacana isi dari penulisan ini. Sistematika penulisan terdiri dari tiga cuilan diantaranya :
BAB I: PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II: PEMBAHASAN MASALAH
Menjelaskan wacana dampak pornografi bagi aktifitas santri dayah Ruhul Islam Anak Bangsa.
BAB III: PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran wacana dampak pornografi bagi aktifitas santri dayah Ruhul Islam Anak Bangsa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN PORNOGRFI
Kata pornografi berasal dari dua kata Yunani, porneia yang berarti seksualitas yang tak bermoral atau tak beretika (sexual immorality) atau yang popular disebut sebagai zinah; dan kata grafe yang berarti kitab atau tulisan. Kata kerja porneuw (porneo) berarti melaksanakan tindakan seksual tak bermoral (berzinah = commit sexual immorality) dan kata benda pornh (porne) berarti perzinahan atau juga prostitusi. Rupanya dalam dunia Yunani kuno, kaum pria yang melaksanakan perzinahan, maka muncul istilah pornoz yang artinya pria yang melaksanakan praktik seksual yang tak bermoral.
Tidak ada bentuk kata feminin untuk porno. Kata grafh (grafe) pada mulanya diartikan sebagai kitab suci, tetapi kemudian hanya berarti kitab atau tulisan. Ketika kata itu dirangkai dengan kata porno menjadi pornografi, maka yang dimaksudkannya yakni goresan pena atau penggambaran. Dengan sendirinya goresan pena yang menggunakan kata-kata yang bersangkut dengan seksualitas yakni pornografi.
Pornografi berasal dari bahasa romawi πορνογραφία pornographia, secara harafiah pornografi yaitu tulisan atau gambar tentang pelacur, adakala juga disingkat menjadi "porn" atau "porno". Pornografi yakni penggambaran tubuh manusia atau perilaku seksual manusia secara eksplisit, dengan tujuan membangkitkan birahi. Pornografi berbeda dari erotika[1]. Dapat dikatakan, pornografi yakni bentuk vulgar dari erotika. Erotika sendiri yakni pembagian terstruktur mengenai fisik dari konsep-konsep erotisme. Kalangan industri pornografi kerap kali menggunakan istilah erotika dengan motif eufemisme. namun menimbulkan kekacauan pemahaman di kalangan masyarakat umum.Pornografi sanggup menggunakan banyak sekali media, menyerupai teks tertulis maupun lisan, foto-foto, ukiran, gambar, gambar bergerak (animasi) dan suaraseperti bunyi orang yang bernapas tersengal-sengal. Pornografi umumnya dikaitkan dengan goresan pena dan penggambaran, lantaran cara menyerupai itulah yang paling banyak ditemukan dalam mengekspos duduk kasus seksualitas.
Pornografi diartikan sebagai:
1. Tulisan, gambar atau rekaman wacana seksualitas yang tidak bermoral,
2. Bahan yang menonjolkan seksualitas secara eksplisit terang-terangan dengan maksud utama membangkitkan gairah seksual,
3. Tulisan atau gambar yang dimaksudkan untuk membangkitkan nafsu birahi orang yang melihat atau membaca,
4. Gambar atau tontonan yang bertujuan mengeksploitasi seksualitas.
Berdasarkan definisi tersebut, maka kriteria porno sanggup dijelaskan sebagai berikut:
a) Sengaja membangkitkan nafsu birahi orang lain.
b) Bertujuan merangsang birahi orang lain.
c) Tidak mengandung nilai (estetika, ilmiah, pendidikan)
d) Tidak pantas berdasarkan tata krama dan norma etis masyarakat setempat.
e) Bersifat mengeksploitasi untuk kepentingan ekonomi, kesenangan pribadi, dan kelompok.
2.2 SUMBER-SUMBER PORNOGRAFI
Dari pengertian dan kriteria di atas, dapatlah disebutkan sumber-sumber pornografi yang menonjol akhir-akhir ini yaitu:
a. Tulisan berupa majalah, buku, koran dan bentuk goresan pena lain-liannya.
b. Produk elektronik contohnya kaset video, VCD, DVD, laser disc.
c. Gambar-gambar bergerak.
d. Program TV dan TV cable.
e. Cyber-porno melalui internet.
f. Audio-porno contohnya berporno melalui telepon yang juga sedang marak diiklankan di koran-koran maupun tabloid akhir-akhir ini.
Untuk mendapatkannya tidak usahlah pergi ke toko buku besar di dikota-kota untuk mencari majalah porno, tinggal berjalan ke arah kios dan lapak penjual koran dan tabloid di pasar terdekat kita sudah bisa menemukan bermacam-macam media cetak dengan gambar dan goresan pena jorok. Lagu-lagu, film, sinetron, komik dan situs-situs porno sanggup dengan gampang diakses anak-anak yang tinggal di perkotaan.
Menurut Kejaksaan Agung Amerika tahun 1986, konsumen utama pornografi (baik berupa majalah, internet, tabloid dll) di Amerika yakni remaja pria berusia 12 hingga 17 tahun. Tetapi, berdasarkan penelitian para konselor remaja di Yayasan Kita dan Buah Hati, sebagian besar dari 1705 anak SD kelas 4,5 dan 6 di Jabotabek yang mereka teliti ternyata sudah bersinggungan dengan pornografi, dalam banyak sekali format dan lewat banyak sekali media.
2.3 STATISTIK TENTANG PORNOGRAFI INTERNET
Terdapat sejumlah 4,2 juta situs Internet porno. Jumlah ini merupakan 12 persen dari jumlah seluruh situs internet di seluru dunia. Setiap hari, ada 68 juta undangan mencari materi pornografi melalui mesin pencari Internet. Jumlah itu 25 persen dari seluruh pemintaan mencari di search engine. Setiap hari rata-rata setiap pengguna internet mendapatkan atau mengirim 4,5 e-mail porno. Ada 100.000 situs internet yang memperlihatkan pornografi anak-anak secara ilegal. Setiap tahun, ada 72 juta pengunjung di seluruh situs pornografi.[2]
Sampai bulan luli 2003, ada 260 juta halaman porno internet, sebuah kenaikan 1800% semenjak 1998. Jumlah materi porno (baik berupa gambar, film, bunyi dll.) merupakan 7% dari 3,3 miliar halaman internet yang diindeks oleh Google (N2H2/Secure Computing Corp). Usia rata-rata seorang anak pertama kali melihat pornografi internet ialah 11 tahun. Ternyata 70% anak-anak bersentuhan dengan pornografi di internet secara tidak sengaja dikala mengakses internet untuk keperluan lain.
Ternyata bahwa suburnya semua jenis pornografi ini sangat kental terkait dengan bisnis. Maka sanggup dikatakan bahwa pornografi akhir-akhir ini lebih cocok disebut sebagai porno-bisnis atau dagang porno dan bukan sekadar sebagai pornografi.
2.4 DAMPAK PORNOGRAFI SECARA UMUM
Pornografi sanggup menimbulkan berbagai dampak negative dalam kehidupan kita, terutama para remaja. Pornografi sanggup merusak system atau pola pikir remaja sekarang, terutama remaja yang sedang berada dalam proses balajar mengajar di sekolah. Dampak pornografi antara lain adalah:
1. Pornografi dapat memperbudak nafsu orang dan membuka pintu terhadap segala jenis kejahatan menyerupai kemarahan, penyiksaaan, kekerasan, kepahitan, kebohongan, iri hati, pemaksaan, dan keegoisan.
2. Pikiran seks akan menguasai alam bawah sadar mereka.
3. Pornografi menjadi ajang promosi terhadap praktik seksual yang menyimpang.
4. Pornografi sanggup membawa seseorang terhadap penggunaan waktu dan uang dengan sangat buruk.
5. Dengan sering melihat situs porno atau menonton film maupun membaca majalah porno, orang-orang tersebut mendukung perkembangan industri pornografi.
6. Terbiasa melihat pornografi akan merusak hubungan pelaku dengan lingkungannya.
7. Dalam banyak kasus, pornografi menciptakan seseorang kehilangan daya kerjanya, yang tadinya aktif dan kreatif bisa menjadi tidak fokus dalam pekerjaan.
8. Melihat pornografi akan menciptakan seseorang menjadi sering berbohong.
9. Pornografi akan membawa seseorang pada konsekuensi spiritual yang tidak serius.
2.5 DAMPAK PORNOGRAFI BAGI OTAK
Pornografi sanggup berakibat fatal bagi otak kita, bahkan kerusakan yang ditimbulkan lebih parah dari pada kerusakan otak apabila mengalami kecelakaan, Karena pornografi sanggup merusak lima cuilan otak manusia, yaitu, lobus Frontal, gyrus Insula, Nucleus Accumbens Putamen, Cingulated dan Cerebellum yang berperan di dalam kontrol sikap yang menimbulkan perbuatan berulang – ulang terhadap pemuasan seksual[3].
Kerusakan otak akhir pornografi, sulit untuk dideteksi dengan cara-cara konvensional. Oleh lantaran itu, dibutuhkan alat–alat yang canggih untuk sanggup menyembuhkan kembali kerusakan struktural otak di lima kawasan vital tersebut. Bila tidak ditangani, maka sanggup menimbulkan sikap yang menimbulkan perbuatan berulang-ulang terhadap pemuasan seksual. Disinilah fungsi keluarga sebagai penyadar dan pencegah anak-anaknya untuk menonton pornografi yang makin marak di media internet, game online, komik serta handphone berkamera. Larangan tersebut tentu akan mempersempit untuk melihat gambar-gambar yang asusila.
Oleh lantaran rusaknya fungsi Lobus Frontal tersebut, menimbulkan penurunan kemampuan berguru dan pengambilan keputusan yang menjadi keunggulan insan sebagai biro perubahan transformasi sosial.selain itu rusaknya lobus frontal juga sanggup mengganggu konsentrasi seseorang dalam suatu pekerjaan yang dikerjakan, mengurangi kemampuan korban untuk mengendalikan pikiran dan ucapannya. Selain itu gambar porno adalah gambar yang amat kuat. Karena gambar porno dapat memicu sebuah reaksi biokimia yang kuat pada otak. Reaksi ini menghasilkan hormon libido[4], yang bisa mereka secara permanen pada memori. Sekali saja cairan zat kimia saraf tercipta, maka ia akan sulit bahkan mustahil dihapus[5]. Kemudian apabila seseorang sudah kecanduan dengan gambar porno maka dapat mengakibatkan otak cuilan tengah depan yang disebut Ventral Tegmental Area (VTA) secara fisik mengecil[6]. Dan sanggup mengganggu memori konsumennya.
Selain itu gambar porno yakni duduk kasus utama pada kesehatan mental penduduk dunia dikala ini karena selain dapat memicu ketagihan yang serius, juga sanggup menghasilkandopamine yang sanggup mengganggu sistem kerja dari neorotransmiter. Yang sanggup mengakibatkan pergeseran pada emosi, perilaku sosial dan trauma seksual.
Kesimpulannya, salah satu selotak yang rusak sanggup mengganggu kerja dari sistem kerja otak lainnya, kerusakan otak tersebut sanggup menyebabkan penurunan intelegensiaYang mengakibatkan menurunnya produktivitas dan menurunkan kualitas sumber dayamanusia.
2.6 DAMPAK GAMBAR PORNOGRAFI BAGI AKTIFITAS SANTRI
Kecanduan pornografi belakangan ini menjadi informasi besar di Indonesia. Kecanduan ini sering terabaikan, padahal dampak yang ditimbulkan kecanduan pornografi lebih besar ketimbang kecanduan narkoba. Kecanduan pornografi merupakan demam isu gres duduk kasus kesehatan masyarakat di Indonesia yang berdampak luas dan dalam waktu yang berkelanjutan dapat merusak tatanan psikososial masyarakat.
Banyak orang yang mengabaikan dampak pornografi, padahal imbas negatifnya lebih besar dari pada narkoba dalam hal merusak otak. Tak hanya itu, pecandu pornografi juga lebih sulit dideteksi ketimbang pacandu narkoba[7].
Menurut Dr Mark, pornografi sanggup mengakibatkan kerusakan pada lima cuilan otak, terutama pada Pre Frontal Corteks (bagian otak yang sempurna berada di belakang dahi). Sedangkan kecanduan narkoba mengakibatkan kerusakan pada tiga cuilan otak.
Kerusakan cuilan otak ini akan menciptakan prestasi akademik menurun, orang tidak bisa menciptakan perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil keputusan dan banyak sekali tugas direktur otak sebagai pengendali impuls-impuls. Bagian inilah yang membedakan insan dengan binatang.
Pada dasarnya orang yang kecanduan pornografi mencicipi hal yang sama dengan pecandu narkoba, yaitu ingin terus memproduksi dopamin dalam otak. Tapi pecandu pornografi bisa memenuhi kebutuhan barunya itu dengan lebih mudah, kapan pun dimanapun, bahkan melalui handphone.
Pornografi merupakan adiksi gres yang tidak tampak pada mata, tidak terdengar oleh telinga, namun menimbulkan kerusakan otak yang permanen bahkan melebihi kecanduan narkoba[8]. Oleh lantaran itu, diharapkan suatu training dan pengawasan dari semua kalangan. Terutama pengawasan terhadap kalangan anak-anak. Karena, seorang anak yang kecanduan akan sulit menghentikan kebiasaannya sehingga beliau akan melaksanakan hal tersebut berulang kali. Tetapi dia tidak berani mengutarakan perasaannya kepada orang tuanya karena rasa takut atau kesibukan ayah dan ibunya.
Dalam keadaan cemas, otak berpikir 2,5 kali lebih cepat dari biasanya pada dikala normal. Akibatnya otak seorang anak sanggup menciut secara fisik sehingga otak tidak berkembang dengan baik. Suatu keadaan yang sanggup merusak masa depan seorang anak. Selain itu gambar-gambar yang pernah dilihat disitus-situs porno, biasanya akan menempel dalam jangka waktu yang usang dan sulit untuk dihilangkan.
Oleh lantaran itu pornografi sanggup menimbulkan banyak sekali macam dampak negatifbagi para santri diantaranya:
1. Ponografi sanggup mengganggu santri dalam proses berguru mengajar. Karena pornografi sanggup merusak sistem kerja lobus frontal, secara otomatis, konsentrasi santri untuk memproses pelajaran yang diajarkan terganngu.
2. Pornografi sanggup mengakibatkan konsumennya terbiasa untuk berbohong, lantaran kebiasan itu yakni kebiasan yang sangat tidak lazim bagi anak yang masih dibawah umur. Oleh lantaran itu, mereka akan aib ketika ditanyai “apakah kau melaksanakan perbuatan tersebut ?” oleh orang-orang terdekatnya. Dikarenakan rasa aib itu, beliau berani membohongi orang yang bertanya tadi.
3. Pornografi sanggup mengganggu memori santri yang biasanya dipakai untuk menghafal pelajaran dan menghafal al-quran, kini memori santri di penuhi oleh rekaman gambar-gambar porno yang bekerjsama beliau belum pantas untuk mendapatkannya.
4. Pornografi sanggup mengganggu santri dalam berorganisasi. Karena, pornografi dapatmenghasilkan dopamine yang sanggup mengganggu sistem kerja dari neorotransmiter,Yang sanggup mengakibatkan pergeseran pada emosi dan perilaku sosial sehingga santri akan sulit berkerjasama dengan rekan kerjanya.
5. Pornografi akan membuat santri sulit untuk mengatur waktu dan uang jajannya.
6. Pornografi akan membuat prestasi santri di bidang akademik menurun.
2.7 PENCEGAHAN AGAR SANTRI TERHINDAR DARI BAHAYA PORNOGRAFI.
Target utama yang diserang oleh pornografi yakni otak anak-anak dalam masa pertumbuhan. Usia Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas sebagaimana telah kita ketahui otak anak pada masa ini sangat penting sekali peranannya dalam mendukung perkembangan kognitif. Kerusakan cuilan otak ini akan menciptakan tahap berguru anak menjadi terganggu dan tidak berkembang dengan semestinya. Anak akan sulit berkonsentrasi, anak tidak bisa menciptakan perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil keputusan sehingga berakibat fatal di bidang prestasi akademik santri.
Atas landasan tersebut, penulis yakin, orang renta maupun guru sangat khawatir dengan dampak negatif dari pornografi bagi anak maupun murid mereka. Akan tetapi semua ini bisa kita cegah dengan adanya:
1. Ketegasan Orang tua.
2. Kebijaksanaan dan kelembutan orangtua yang menciptakan orang renta dan anaknya akur. Sehingga anak berani untuk bersosialisasi dengan orang tuanya sendiri.
3. Berikan pola yang baik kepada anak.
4. Orang tua adalah orang yang pertama sekali akan dicontoh oleh anak di rumah.
5. Pasang pengaman di komputer atau televisi.
6. Letakkan komputer atau televisi di ruang keluarga.
7. Jangan mengatakan password situs sosial kepada orang lain, kecuali orangtua.
8. Laranglah anak untuk meng-klik link apa pun yang belum pernah beliau jumpai sebelumnya.
9. Jangan pribadi mempercayai orang yang gres saja dikenal
10. Jangan mau diajak bertemu secara pribadi oleh orang yang dikenal lewat
internet.
internet.
11. Selalu beri tahu orangtua kalau ada seseorang atau suatu hal di internet yang membuatnya tidak nyaman.
12. Selalu ikuti hukum penggunaan internet dari orangtua.
13. Jangan berikan ponsel canggihkepadaanak.
14. Dampingilah anak anda ketika sedang menonton televisi .
15. Sediakan waktu untuk keluarga, bagi orang renta yang bekerja di perkantoran.
16. Ajak lah anak untuk berkegiatan. Kerena perbuatan melihat pornografi tersebut sering kali terjadi apa bila sianak merasa bosan dengan keadaan.
17. Periksalah teman anak anda. Karena tidak tertutup kemungkinan anak bias mendapatkan materi pornografi dari temanya.
18. Berilah nasehat dengan bijaksana dan lembut kalau anak tertangkap lembap sedang melihat materi pornografi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pornografi diartikan sebagai tulisan atau gambar wacana seksualitas yang tidak bermoral, menonjolkan seksualitas secara eksplisit terang-terangan dengan maksud utama membangkitkan gairah seksual orang yang melihat atau membacanya.
2. pornografi sanggup merusak lima cuilan otak manusia, yaitu, lobus Frontal, gyrus Insula,Nucleus Accumbens Putamen, Cingulated dan Cerebellum.
3. Gambar porno adalah gambar yang amat kuat. Karena, gambar porno dapat memicu sebuah reaksi biokimia yang kuat pada otak. Reaksi ini menghasilkan hormon libido, yang bisa merekam secara permanen pada memori. Sekali saja cairan zat kimia saraf tercipta, maka ia akan sulit bahkan mustahil dihapus.
4. Kerusakan cuilan otak tersebut akan menciptakan perkembangan belajar santri menurun,santri tidak bisa menciptakan perencanaan, mengendalikan hawa nafsu dan emosi, mengambil keputusan dan banyak sekali tugas direktur otak sebagai pengendali impuls-impuls.
5. Pornografi dapat menghasilkan dopamine yang sanggup mengganggu system kerja darineorotransmiter, yang sanggup mengakibatkan pergeseran pada emosi dan perilaku sosial.
6. Pornografi sanggup mengganggu memori santri yang biasanya dipakai untuk menghafal pelajaran dan menghafal al-quran.
3.2 Saran
1. Bagi orang renta yang mempunyai anak yang rentan terhadap ancaman pornografi, terutama anak-anak pada usia Sekolah Menengan Atas hendaknya mengatakan perhatian lebih dan kontrol penuh pada anaknya, menyerupai mengetahui acara keseharian anak,dan sahabat bermain anak. Karena orang renta yakni sebagai orang terdekat anak dan orang yang lebih mengerti dan memahami kondisi anak.
2. Selain itu perlulah hendaknya dilakukan suatu training dan pengawasan dari semua kalangan, khususnya untuk anak-anak yang rentan terhadap pornografi, supaya bisa terhindar dari ancaman kecanduan pornografi tersebut yaitu rusaknya otak anak ,sehingga perkembangan berguru anak menjadi tergaggu alhasil anak gagal dalam bidang akademik.
DAFTAR PUSTAKA
3. Kurnia.nahdatjandra.ellen.2010.Bunda sek situ apasih? ,Jakarta :Gramedia utama
4. Mahjuddin,H.2007.masailul fiqhiyah,Surabaya:kalam mulia
5. Sudarsono.2008.Kenakalan Remaja,Jakarta:pt rineka cipta
[1]karyasastra yang tema atau sifatnya berkenaan dengan keberahian sexual.
[3]Elly Risman yang merujuk penelitian Dr Donald Hilton Jr, dokter hebat bedah syaraf dari Amerika Serikat
[4]zatkimiasaraf
[5]Dr Judith Reisman, pakar neuroscience
[6]Donald L. Hilton Jr, MD
[7]Dr. Mark B. Kastlemaan
[8]Dr. Mark B. Kastlemaan
Belum ada Komentar untuk "Bahaya Pornografi Ternyata Lebih Berbahaya Dari Pada Merokok - Karya Ilmiah Imbas Pornogafi"
Posting Komentar