Pengertian Penyimpangan Dan Ciri-Cirinya

Pengertian Penyimpangan Dan Ciri-Cirinya



Pada dasarnya hampir di setiap masyarakat terdapat penyimpangan-penyimpangan perilaku, baik yang dilakukan oleh remaja (delinkuensi) maupun yang dilakukan oleh orang-orang cukup umur (social deviation). Pada masyarakat tradisional penyimpangan-penyimpangan terhadap norma relatif masih sedikit, tetapi pada masyarakat transisi atau sedang berkembang perilaku-perilaku menyimpang justru terasa lebih banyak terjadi.

Salah satu penyebabnya yaitu secara kultural masyarakat negara sedang berkembang mengalaini proses peralihan struktur, yaitu dan negara yang bersifat agraris tradisional berkembang menjadi negara semi-industri. Pada masa peralihan ini, di satu sisi teknologi negara maju sudah bersahabat dipergunakan, tetapi di sisi lain sistem aturan dan pengendalian sosialnya serta kesadaran sosial masyarakat masyarakat belum menyamai keadaan di negara-negara maju.



Semua bentuk sikap masyarakat masyarakat yang tidak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat dinamakan sikap menyimpang (social deviation). Berikut ini ialah pendapat dan beberapa tokoh menganai sikap menyimpang.
  1. James vander Zanden, beropini bahwa sikap menyimpang ialah sikap yang oleh sejumlah orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
  2. Bruce J. Cohen, beropini bahwa sikap menyimpang ialah sikap yang tidak berhasil menyesuaikan din dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok-kelompok tertentu dalam
  3. masyarakat.
  4. Robert M.Z. Lawang, beropini bahwa sikap menyimpang ialah tindakan menyimpang dan norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menjadikan perjuangan dan mereka yang berwenang untu memperbaiki sikap yang menyimpang tersebut.

Ciri-Ciri Penyimpangan


  • Penyimpangan Dapat Didefinisikan
Suatu perbuatan dikatakan menyimpang jikalau benar-benar ditetapkan menyimpang. Becker menyatakan bahwa sikap mnyimpang bukanlah kualitas tindakan seseorang, melainkan konsekuensi dan adanya peraturan dan hukuman yang diterapkan terhadap pelaku tindakan tersebut.
  • Penyimpangan Bersifat Relatif dan Mutlak
Dalam kehidupan masyarakat, khususnya akhir-akhir ini, tidak ada satupun individu yang tidak pernah melalukan tindakan yang menyimpang. Begitupun sebaliknya, tidak ada individu yang seluruh perbuatânnya dikategorikan menyimpang. Individu normal sekalipun sanggup berbuat menyimpang, tetapi masih berada di bawah batas sehingga perbuatan menyimpang tersebut dikatakan rein tif. Relatif berarti sanggup saja untuk sebuah masyarakat perbuatan menyimpang tersebut masih dikatakan wajar, tetapi untuk masyarakat lain perbuatan tersebut benar-benar dilarang. Inisalnya, di negara-negara Barat, adegan ciuman di tempat-tempat umum ialah hal yang wajar, sedangkan di negara kita hal tersebut dikategorikan sikap menyimpang alasannya ialah melanggar norma-norma. Selain itu, penyimpang yang mutlak sekalipun suatu ketika akan berkompromi, dengan kata lain tidak ada individu yang selalu berbuat menyimpang.
  • Penyimpangan Diterima dan Ditolak
Sebagian besar sikap menyimpang meru.pakan sikap yang ditolak oleh masyarakat manapun. Akan tetapi, perbuatan menyimpang ada kalanya diterima oleh masyarakat. Sebagai contoh, kisah dongeng Robin Hood yang mencuri tetapi perbuatannya dipuji alasannya ialah alasan ia mencuri untuk memmenolong rakyat iniskin.
  • Penyimpangan terhadap Budaya Nyata atau Budaya Ideal
Antara budaya faktual dengan budaya ideal seringkali terdapat perbedaan. Budaya ideal ialah segenap peraturan yang didambakan oleh masyarakat untuk memelihara ketertiban sosial, tetapi seringkali terjadi pelanggaran terhadap budaya yang ideal tersebut sehingga antara budaya ideal dengan budaya faktual terjadi kesentidakboleh.
  • Perilaku Menyimpang ialah Norma Penghindaran
Dalam kehidupan masyarakat banyak terdapat perbuatan-perbuatan menyimpang yang memang diinginkan oleh para masyarakatnya. Misalnya, keberadaan kafe atau night club dan peredaran ininuman keras yang kemudian menjadikan norma penghindaran. Jadi, norma penghindaran ialah pola sikap yang dilakukan masvarakat dalam rangka memenuhi keinginan-keinginan mereka yang sifatnya setengah melembaga (seini-institutionalized).
  • Penyimpangan Bersifat Ada ptif (Men yesuaikan)
Di satu sisi, penyimpangan ialah bahaya terhadap ketertiban sosial, tetapi di sisi lain juga berfungsi sebagai alat pemelihara stabilitas kehidupan masyarakat. Coser beropini bahwa penyimpangan sosial ialah salah satu cara untuk meyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. Perilaku meyimpang yang dilakukan secara berulang-ulang menerima legalisasi sanggup berubah mejadi norma gres yang dianut oleh masyarakat tertentu.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Penyimpangan Dan Ciri-Cirinya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel