Pengertian Fatwa Energi Produktivitas, Efisiensi Dan Pirainida
Pengertian Aliran Energi Produktivitas, Efisiensi Dan Pirainida
Semua organisme memerlukan energi untuk pertumbuhan, pemeliharaan, reproduksi. dan lokomosi. Sebagian besar produsen memakai energi cahaya untuk melaksanakan fotosintesis. Konsumen mendapat energi dan produsen melalui jaring-jaring makanan. Jadi, acara fotosintetik memilih pengaturan energi keseluruhan ekosistem.
Produktivitas Primer
Jumlah energi cahaya yang diubah menjadi energi kiinia oleh organisme autotrof dalam suatu ekosistem selama suatu periode waktu tertentu disebut produktivitas primer. Total produktivitas dikenal dengan produktivitas primer kotor. Produktivitas ini tidak tiruananya disimpan sebagai materi organik pada tumbuhan yang sedang tumbuh lantaran tumbuhan memakai sebagian untuk materi bakar dalam respirasi selulernya. melaluiataubersamaini deinikian, produktivitas primer (NPP = Net Primary Productivity) sama dengan produktivitas primer kotor dikurangi energi yang thgunakan oleh produksen untuk respirasi (Rs):
NPP = GPP - Rs
Produktivitas primer membersihkan ialah ukuran yang penting pada fatwa energi lantaran produktivitas primer menawarkan simpanan energy kiinia yang tersedia bagi konsumen dalam suatuekosistem. Produktivitas primer sanggup ditetapkan dalam energi persatuan luas per satuan waktu (J/m2/tahun), atau sebagai biomassa (berat) vegetasi yang dimenambahkan ke ekosistem per satuan waktu (g/m2/tahun).
Produktivitas Sekunder
Produktivitas sekunder pada suatu ekosistem ialah laju pengubahan energi kiinia pada masakan yang dimakan oleh konsumen suatu ekosistem menjadi biomassa baru. Inisalnya, perpindahan materi organic dan produsen ke herbivora yang ialah konsumen primer. Herbivora spesialuntuk bisa mengonsumsi sebagian kecil materi tumbuhan yang ada dan herbivora juga tidak sanggup mencerna seluruh senyawa organic yang dimakannya.
Energi yang diperoleh oleh konsumen (ulat) dalam bentuk masakan sanggup dibagi-bagi untuk beberapa hal menyerupai untuk pertumbuhan, untuk respirasi seluler, dan sisa pemmembuangan (feses). Energi yang terkandung dalam feses tidak hilang lantaran energi tersebut sanggup dikonsumsi oleh detrivora.
Akan tetapi, energi yang dipakai untuk respirasi akan hilang dan ekosistem. Jadi, apabila radiasi matahari ialah sumber utama energi untuk sebagian besar ekosistem, kehilangan gerah pada respirasi ialah daerah pemmembuangan utama oleh ekosistem. Hal ini yang menjadikan energi dikatakan mengalir melalui ekosistem, bukan didaur di dalam ekosistem. Energi kiinia dan tumbuhan disimpan oleh herbivora untuk pertumbuhan atau produksi keturunan, sedangkan energi kiinia herbivora ialah persediaan masakan bagi konsumen sekunder.
Efisiensi Ekologi dan Pirainida Ekologi
Efisiensi ekologi ialah persentase energi yang di transfer dan satu tingkat trofik ke tingkat trofik diberikutnya, atau rasio produktivitas membersihkan pada satu tingkat 100 trofik terhadap produktifitas membersihkan pada tingkat trofik Feses di bawahnya. Efisiensi ekologi sangat ‘bervariasi pada organisme. Umumnya berkisar antara 5% hingga 20%. Artinya, 80% hingga 95% energi yang tersedia pada satu tingkat trofik tidak pernah ditransfer ke tingkat benkutnya.
Hilangnya energi dan suatu rantai masakan sanggup digambarkan sebagai diagram pirainida produktivitas, tingkat trofik ditumpuk dalarn balok-balok dengan produsen sebagai dasar pirarnida tersebut.
Pirainida produktivitas berbentuk khusus, yaitu sangat berat di penggalan dasar lantaran efisiensi ekologi yang rendah.
Suatu konsekuensi ekologis yang penting dan penurunan transfer energi melalui suatu jaring-jaring
masakan sanggup digambarkan dalam pirainida biomassa. Pirainida biomassa urnurnnya menyempit secara tajam dan produsen di penggalan dasar ke karriivora di penggalan ujung lantaran transfer energi antara tingkat-tingkat trofik tersebut sangat tidak efisien.
Akan tetapi, beberapa ekosistem akuatik meiniliki pirainida biomassa yang terbalik dengan jumlah konsumen primer lebih banyak dan produsen. Hal itu disebabkan oleh zooplankton mengonsumsi fitoplankton dengan cepat sehingga produsen tidak sanggup membentuk populasi yang besar. Kehilangan energipada rantai masakan sangat membatasi biomassa keseluruhan karnivora yang sanggup didukung oleh setiap ekosistem. Hanya sekitar satu per seribu energi kirnia yang tersedia dan hasil fotos intesis sanggup mengalir melalui sernua jaring-jaring masakan hingga mencapai konsumen tersier, menyerupai burung elang.
Hal itu juga menandakan mengapa jaring-jaringrnakanan spesialuntuk mencakup tiga hingga jima tingkat trofik lantaran tidak ada lagi energi dalam jaring-jaring masakan untuk mendukung tingkat trofik yang Iebih tinggi.
Sumber Pustaka: Gguaca Exact
Belum ada Komentar untuk "Pengertian Fatwa Energi Produktivitas, Efisiensi Dan Pirainida"
Posting Komentar