Penemuan Hibrida Dalam Upaya Insan Membuatkan Sumbe Daya Hayati

Penemuan Bibit Unggul Dalam Upaya Manusia Mengembangkan Sumbe Daya Hayati


Bibit unggul yaitu tumbuhan atau binatang yang mempunyai sifat-sifat unggul, antara lain sebagai diberikut.
  1. Tanaman yang tahan akan keadaan kekeenteng.
  2. Tanaman yang mempunyai daya tahan terhadap serangan hama.
  3. Tanaman yang tahan terhadap penyakit, baik yang ditimbulkan oleh bakteri, jamur, virus, maupun Protozoa.
  4. Hewan yang mempunyai ukuran yang besar dan dagingnya berkarakter baik.
  5. Tanaman yang berukuran relatif pendek, berbuah banyak, umur berbuahnya relatif pendek, dan masa produksi yang lama.
  6. cepatdangampang dipelihara atau dikelola.
  7. Produk yang dihasilkan rasanya lebih enak.
Berbagai penelitian sudah dilakukan untuk memperoleh bibit unggul dengan memperhatikan adanya keragaman genetik, sistem-sistem logis dalam pemindahan dan fiksasi gen, konsepsi dan tujuan yang jelas, serta prosedur penyebarluasan jadinya ke masyarakat.



Salah satu cara untuk mendapat bibit unggul yaitu dengan memakai prinsipp rinsip pewarisan sifat yang sudah dirintis oleh Mendel serta ahli-ahli lain dalam bidang genetika. Teknik-cara yang lazim dipakai untuk mendapat bibit unggul, antara lain dengan seleksi, hibridisasi, mutasi, transplantasi gen, dan kultur jaenteng.

Seleksi

Seleksi yaitu menentukan atau mencari keturunan tumbuhan dan binatang yang mempunyai sifat-sifat baik yang mempunyai kegunaan untuk meningkatkan hasil atau mutunya. Sifat-sifat baik ditentukan oleh genotipe, tetapi ekspresinya dipengaruhi oleh faktor lingkungannya. Dalam menentukan serta mencari sifat-sifat genetis yang baik harus disertai dengan menentukan lingkungan yang sesuai dengan sifat yang diseleksi.

Penentuan baik atau tidaknya sifat binatang dan tumbuhan bergantung pada tujuanny. Misalnya, untuk binatang ternak dipilih yang menghasilkan daging, telur, atau susu yang berkarakter tinggi. Untuk tumbuhan penghasil pangan dipilth yang rasanya yummy produksinya tinggi, tahan hama dan penyakit, serta sistem perakarannya kuat.

Hal yang dilakukan pada proses seleksi, di antaranya yaitu menentukan bibit dan menentukan lingkungan yang paling cocok bagi pembiakan bibit. Hal ini sudah dilakukan insan semenjak sebelum mengenal genetika hingga sekarang. Dampak yang mungkin timbul dan proses seleksi yaitu menurumiya keragaman genetik sehingga perlu pelestarian plasma nutfah.

Hibridisasi

Hibridisasi atau pembasta ran sering disebut jugapersilangan ialah cara mengawinkan tumbuhan atau binatang yang tidak sama sifatnya dan spesies yang sama untuk mendapat sifat-sifat baik.
  • Penyilangan  Tanaman
Pada jagung dikenal varietas yang berproduksi tinggi, tetapi tidak tahan hama (PPhb). Jagung varietas lain produksinya kurang, tetapi tahan hama (ppHH). Keduanya disilangkan dan mendapat keturunan pertama (F1) dengan produksi tinggi dan tahan usang (PpHh). Bagaimanakah keturunan keduanya kalau F1 disilangkan sesamanya? Keturunan F1 ialah bibit unggul heterozigot sebagai bibit yang kurang baik sehingga dilakukan penyilangan yang diberikutnya hingga diperoleh sifat yang diinginkan sesuai galur murni, yaitu produksi tinggi dan tahan hama (PPHH).

misaljenisjagung unggul antara lain Metro, Malfn, Harapan, dan Bima. misal lain dan tumbuhan hasil hibridisasi yaitu beberapa jenis padi, menyerupai Bengawan, Si Gadis, Bogowonto, Cisadgua, dan Mahakam.
  • Penyilangan hewan
Penyilangan binatang dititikberatkan pada binatang temak yang mendukung produksi pangan sumber protein. Secara genetis, persilangan sanggup menaikkan persentase heterozigotik sehingga menaikkan variasi genetik, tetapi juga sanggup meningkatkan frekuensi alel-alel yang baik. Pada dasarnya, persilangan pada binatang ada dua macam.
  • Persilangan acak; pejantan dan betina menentukan sendiri pasangannya yang sanggup menaikkan variasi genetik.
  • Persilangan terarah, pejantan dan betina ditentukan oleh insan yang akan meningkatkan alel-alel yang baik. Macam-macam persilangan terarah antara lain sebagai diberikut.
    (1) Silang mumi (purebreeding) ialah perkawinan antara pejantan dan betina yang sama bangsanya dan bertujuan untuk mempertinggi sifat homozigot. Misalnya, persilangan antarsapi Madura.
    (2) Silang dalam (inbreeding) ialah perkawinan antara pejantan dan betina yang masib satu kerabat. Apabila perkawinan ada korelasi kekerabatan yang sangat akrab disebut closebreeding. Misalnya, induk jantan dikawinkan dengan anak betinanya.
    (3) Silang luar (crossbreeding) ialah perkawinan antara pejantan dan betina yang tidak sama bangsanya. Tujuaniiya untuk mendapat ras barn yang mempunyai sifat-sifat yang lebth menonjol. Misalnya, sapi Bali dengan sapi Brahman dan Australia.
    (4) Up breeding ialah perkawinan silang antara pejantan yang sudah diketahui sifat-sifatnya dengan betina setempat. Pejantan tersebut biasanya dihadirkan dan luar negeri. Perkawinan ini bertujuan untuk memperbaiki mutu ternak rakyat. Untuk mempergampang dan mengurangi biaya dilakukan dengan cara inseminasi buatan. Misalnya, pada sapi Petemakan Ongole (P0) dan kambing Etawa.

Mutasi

Bibit unggul sanggup diperoleh melalui mutasi buatan dengan memakai sinar radioaktif. Teknik ini sanggup dilakukan pada tingkat gen (mutasi gen) dan tingkat kromosom (aberasi).

Mutasi kromosom biasanya dilakukan pada tanarnan dan menghasilkan perubahan susunan kromosom menjadi berlipat ganda (poliploidi). Misalnya, pada tanarnan jeruk, apel, dan semangka. Keuntungan bagi insan alasannya yaitu menghasilkan buah yang besar atau buah tidak berbiji, sedangkan kerugiannya alasannya yaitu tidak sanggup berkembang biak secara generatif sehingga harus diusahakan pembibitan terus-menerus.

Transplantasi Gen

Selain cara-cara di atas, untuk mendapat bibit unggul masih ada cara lain, contohnya dengan rekayasa genetik yang disebut transpiantasi gen ataupencangkokan gen. Teknik mi sanggup memindalikan gen tertentu dan suatu spesies ke spesies lain dengan perantaraan mikroorganisme. melaluiataubersamaini demikian, sanggup diambil sifat-sifat yang baik dan ihemmembuang sifat-sifat yang kurang baik.

Kultur Jaenteng

Pada tumbuhan juga sanggup dilakukan cara lain yang disebut kultur jaenteng melalui perbanyakan tumbuhan unggul secara cepat dengan bab tumbuhan tertentu. Misalnya, organ daun dan batang yang dibiakkan pada medium tertentu.
Sumber Pustaka: Yudhistira

Belum ada Komentar untuk "Penemuan Hibrida Dalam Upaya Insan Membuatkan Sumbe Daya Hayati"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel