Pembentukan Sel Kelamin Dalam Perkembangbiakan Generatif

Pembentukan Sel Kelamin Dalam Perkembangbiakan Generatif


Sperma dihasilkan oleh alat perkembangbiakan jantan yang disebut buah pelir atau testis. Testis pada vertebrata berjumlah sepasang. Sperma yang dihasilkan berukuran kecil dan biasanya aktif, sebab memiliki flagela. Flagela dipakai untuk bergerak di lingkungan cair. Sperma yang dihasilkan biasanya banyak. Hal ini dimaksudkan semoga dan ribuan sperma yang gagal masih ada sperma yang sanggup membuahi sel telur (ovum). Dalam setiap inililiter cairan sperma insan terkandung 120 juta sperma.

Ovum dihasilkan oleh alat perkembangbiakan betina yang disebut ovarium atau indung telur. Ovarium pada vertebrata berjumlah sepasang. Ovum yang dihasilkan biasanya lebih besar dibandingkan sperma dan tidak bergerak. Proses pelepasan ovum dan ovarium disebut ovulasi. Beberapa binatang mamalia menyerupai kelinci, anjing, dan tikus sanggup menghasilkan tiga hingga lima ovum setiap kali ovulasi. Sedangkan sapi, gajah, dan insan biasanya spesialuntuk mengh asilkan satu ovum. Manusia menghasilkan ovum setiap 28 hari sekali.



Berikut akan dibahas ihwal proses pembentukan sel kelabuin, pembuahan, pemeliharaan anak, dan alat perkemb angbiakan pada binatang mamalia yang 1iwaki1i oleh kelinci. Juga akan dibahas alat perkembangbiakan ikan, amfibi, reptilia, dan burung.
  • Organ penghasil sperma adaiah testis.
  • Organ penghasil ovum ialah ovarium.

Pembentukan Sel Kelamin



Masih ingatkah kalian ihwal pembentukan sel kelabuin gametogenesis) flora yang sudah kalian pelajari pada Bab 2? Pembentukan sel kelabuin terjadi melalui proses meiois yang dilampaui oleh proses initosis. Pada hewan, pembentukan seT kelabuin sanggup dibedakan menjadi pembentukan sel
Kelamin jantan (spermatogenesis) dan pembentukan sel kelabuin betina (oogenesis).
  • Pembentukan Sel Kelamin Jantan (Spermatogenesis)
Proses spermatogenesis terjadi di alat kelabuin jantan yang pada binatang disebut testis. Proses spermatogenesis diawali dengan pembentukan spermatogonium yang dianggap sebagai sel induk sperma. Spermatogonium yang bersifat diploid (n kromosom) mengalaini pembelahan initosis menghasilkan spermatosit primer yang bersifat diploid. Spermatosit primer mengalaini meiosis I yang menghasilkan dua seT spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n kromosom). Tiap-tiap sel permatosit sekunder mengalaini meiosis II yang akan menghasilkan 4 sel spermatid yang sama besar dan bersifat haploid. Dalam pertumbuhannya, spermatid mengalaini pematangan untuk membentuk seT sperma yang berfiagela dan sanggup bergerak aktif.
  • Pembentukan Sel Kelamin Betina (Oogenesis)
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan dilampaui oleh pembelahan initosis oogonium. Oogonium bersifat diploid (2n kromosom) dan dianggap sebagai seT induk ovum. Hasil pembelahan initosis oogonium ialah oosit primer dan masih bersifat diploid. Oosit primer kemudian mengalaini pembelahan meiosis I, dan menghasilkan 2 seT yang tidak sama besar, yaitu satu Se! berukuran besar yang disebut oosit sekunder yang bersifat haploid (n kromosom) dan satu seT lagi berukuran kecil yang disebut tubuh kutub I (badan polar pertama). Pada proses meiosis II, oosit sekunder membelah menjadi dua sel yang tidak sama besar. Sel yang besar disebut ootid, sedangkan seT yang kecil disebut tubuh kutub II (badan polar kedua). Sedangkan tubuh kutub I juga akan mengalaini meiosis II, membentuk dua sel kecil tubuh kutub II.

melaluiataubersamaini deinikian pada selesai meiosis II terbentuk 4 buah sel, yaitu sebuah sel yang besar disebut ootid dan tiga sel kecil yang disebut tubuh kutub (badan polar). Pada pertumbuhan selanjutnya, ootid akan mengalaini perubahan lebih lanjut menjadi sel telur yang masak, sedangkan tiga sel tubuh kutub yang kecil akan diserap kembali.
Sumber Pustaka: Erlangga

Belum ada Komentar untuk "Pembentukan Sel Kelamin Dalam Perkembangbiakan Generatif"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel